Langkah-Langkah Dalam Penelitian Ilmiah

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280

Penelitian Ilmiah dan Langkah-Langkah Penelitian Ilmiah

Kembali membahas wacana teori penelitian, sesudah sebelumnya menguraikan wacana metode ilmiah dan langkah-langkah metode ilmiah, blog Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Model-Model Pembelajaran selanjutnya akan membahas wacana penelitian ilmiah dan langkah-langkah melaksanakan penelitian ilmiah. Yuk disimak.

Perbedaan Metode Ilmiah dengan Penelitian Ilmiah

Metode ilmiah dan penelitian ilmiah, dua frase yang terkesan mempunyai pengertian sama ini ternyata mempunyai perbedaan satu sama lain. Ada dua (2) hal paling tidak, yang membedakan antara metode ilmiah dengan penelitian ilmiah. Perlu dimengerti bahwa setiap penelitian ilmiah harus menerapkan metode ilmiah, akan tetapi setiap metode ilmiah belum tentu penelitian ilmiah. Maksudnya begini, prinsip-prinsip yang digunakan dalam metode ilmiah digunakan pula dalam penelitian ilmiah.

Adapun letak kedua perbedaan metode ilmiah dengan penelitian ilmiah, sebagaimana telah disebut di atas adalah: (1) dalam hal rumusan masalah; dan (2) dalam hal cara kerja pemecahan masalah. Mari kita uraikan satu persatu.

Rumusan Masalah

Rumusan duduk kasus dalam metode ilmiah sanggup berupa duduk kasus yang sangat sederhana atau duduk kasus yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, contohnya ketika hari hujan, salah satu sudut lantai kamar di rumah anda menjadi menjadi basah. Untuk menuntaskan duduk kasus sederhana ini anda tidak perlu melaksanakan penelitian ilmiah, cukup berpikirdengan memakai metode ilmiah. Sebaliknya dalam penelitian ilmiah rumusan duduk kasus cukup kompleks sehingga membutuhkan acara yang kompleks pula untuk menyelesaikan/ memecahkannya. Dalam penelitian ilmiah anda harus merancang instrumen untuk mengumpulkan data dengan benar, menganalisis data, dsb. Melakukan penelitian ilmiah memerlukan waktu yang lebih lama, tidak cukup hanya satu atau dua hari saja sebagaimana anda memecahkan duduk kasus sehari-hari yang sederhana melalui metode ilmiah.Contoh duduk kasus penelitian ilmiah yang cukup kompleks misalnya: Apa faktor-faktor yang menjadikan terjadinya penurunan prestasi siswa-siswa kelas XA Sekolah Menengan Atas SukaMoro? Untuk memecahkan duduk kasus ini tidak sanggup dilakukan secara sederhana melalui metode ilmiah, tetapi haruslah dengan penelitian ilmiah yang dalam pelaksanaannya tetap menerapkan prinsip-prinsip metode ilmiah.

Cara Kerja Pemecahan Masalah

Secara singkat pada paragraf sebelumnya wacana rumusan masalahpun kita sudah sanggup memahami bahwa cara kerja dalam penelitian ilmiah lebih kompleks dibanding cara kerja pada metode ilmiah. Selama melaksanakan penelitian ilmiah diharapkan ketekunan, kesabaran, ketelitian, dan keahlian khusus. Penelitian ilmiah dilakukan secara sadar, cermat dan sistematis mengenai subjek tertentu sehingga sanggup mengungkapkan fakta-fakta, teori-teori, atau aplikasi-aplikasi. Penelitian ilmiah juga berkaitan dengan memperbaiki sesuatu yang sedang berjalan baik berupa fakta, teori atau kegiatan, dan tidak hanya mengungkap hal-hal yang bersifat baru. Penelitian ilmiah (scientific research) bukan hanya upaya yang dilakukan untuk pemuasan rasa ingin tahun, tetapi juga berkaitan dengan upaya untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan gejala-gejala sosial ataupun kebendaan (alam).

Langkah-Langkah Penelitian Ilmiah

Proses pelaksanaan penelitian ilmiah terdiri dari langkah-langkah yang juga menerapkan prinsip metode ilmiah. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan selama melaksanakan penelitian ilmiah yaitu sebagai berikut:
  1. mengidentifikasi dan merumuskan masalah
  2. melakukan studi pendahuluan
  3. merumuskan hipotesis
  4. mengidentifikasi variabel dan definisi operasional variabel
  5. menentukan rancangan dan desain penelitian
  6. menentukan dan membuatkan instrumen penelitian
  7. menentukan subjek penelitian
  8. melaksanakan penelitian
  9. melakukan analisis data
  10. merumuskan hasil penelitian dan pembahasan
  11. menyusun laporan penelitian dan melaksanakan desiminasi.

Berikut kita bahas setiap langkah-langkah penelitian ilmiah (scientific research) itu, berikut ini.

Mengidentifikasi dan Merumuskan Masalah

Sebagaimana halnya dalam metode ilmiah, pada penelitian ilmiah juga harus berangkat dari adanya permasalahan yang ingin pecahkan. Sebelum melaksanakan penelitian ilmiah perlu dilakukan identifikasi masalah. Proses identifikasi duduk kasus penting dilakukan biar rumusan duduk kasus menjadi tajam dan sebagai bentuk data awal bahwa dalam penelitian ilmiah tersebut memang dibutuhkan pemecahan duduk kasus melalui penelitian. Identifikasi duduk kasus dirumuskan bersesuaian sebagaimana latar belakang masalah, menurut fakta dan data yang ada di lapangan. Identifikasi duduk kasus pada umumnya dirumuskan dalam bentuk kalimat deklaratif, sementara rumusan duduk kasus ditulis dalam bentuk kalimat tanya (berbentuk pertanyaan).

Melakukan Studi Pendahuluan

Di dalam penelitian ilmiah, perlu dilakukan sebuah studi pendahuluan. Peneliti sanggup melakukannya dengan menelusuri dan memahami kajian pustaka untuk materi penyusun landasan teori yang dibutuhkan untuk menyusun hipotesis maupun pembahasan hasil penelitian nantinya. Sebuah penelitian dikatakan elok apabila didasarkan pada landasan teori yang kukuh dan relevan. Banyak teori yang bersesuaian dengan penelitian, namun ternyata kurang relevan. Oleh karenanya, perlu dilakukan perjuangan memilah-milah teori yang sesuai. Selain itu studi pendahuluan yang dilakukan peneliti melalui pengkajian kepustakaan akan sanggup menciptakan penelitian lebih fokus pada duduk kasus yang diteliti sehingga sanggup memudahkan penentuan data apa yang nantinya akan dibutuhkan.

Merumuskan Hipotesis

Hipotesis perlu dirumuskan dalam sebuah penelitian ilmiah, lebih-lebih penelitian kuantitatif. Dengan menyatakan hipotesis, maka penelitian ilmiah yang dilakukan peneliti akan lebih fokus terhadap duduk kasus yang diangkat. Selain itu dengan rumusan hipotesis, seorang peneliti tidak perlu lagi direpotkan dengan data-data yang seharusnya tidak dibutuhkannya, alasannya yaitu data yang diambilnya melalui instrumen penelitian hanyalah data-data yang berkaitan pribadi dengan hipotesis. Data-data ini sajalah yang nantinya akan dianalisis. Hipotesis dekat kaitannya dengan anggapan dasar. Anggapan dasar merupakan kesimpulan yang kebenarannya mutlak sehingga ketika seseorang membaca suatu anggapan dasar, tidak lagi mencurigai kebenarannya.

Mengidentifikasi Variabel dan Definisi Operasional Variabel

Sebuah variabel dalam penelitian ilmiah yaitu fenomena yang akan atau tidak akan terjadi sebagai akhir adanya fenomena lain. Variabel penelitian sangat perlu ditentukan biar duduk kasus yang diangkat dalam sebuah penelitian ilmiah menjadi terang dan terukur. Dalam tahap selanjutnya, sesudah variabel penelitian ditentukan, maka peneliti perlu menciptakan definisi operasional variabel itu sesuai dengan maksud atau tujuan penelitian. Definisi operasional variabel yaitu definisi khusus yang dirumuskan sendiri oleh peneliti. Definisi operasional tidak sama dengan definisi konseptual yang didasarkan pada teori tertentu.

Menentukan Rancangan atau Desain Penelitian

Rancangan penelitian sering pula disebut sebagai desain penelitian. Rancangan penelitian merupakan mekanisme atau langkah-langkah aplikatif penelitian yang mempunyai kegunaan sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian ilmiah bagi si peneliti yang bersangkutan. Rancangan penelitian harus ditetapkan secara terbuka sehingga orang lain sanggup mengulang mekanisme yang dilakukan untuk menerangkan kebenaran penelitian ilmiah yang telah dilakukan peneliti.

Menentukan dan Mengembangkan Instrumen Penelitian

Apakah yang dimaksud dengan instrumen penelitian? Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang dibutuhkannya. Beragam alat dan teknik pengumpulan data yang sanggup dipilih sesuai dengan tujuan dan jenis penelitian ilmiah yang dilakukan. Setiap bentuk dan jenis instrumen penelitian mempunyai kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Karena itu sebelum memilih dan membuatkan instrumen penelitian, perlu dilakukan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Salah satu kriteria pertimbangan yang sanggup digunakan untuk memilih instrumen penelitian yaitu kesesuaiannya dengan duduk kasus penelitian yang ingin dipecahkan. Tidak semua alat atau instrumen pengumpul data cocok digunakan untuk penelitian-penelitian tertentu.

Menentukan Subjek Penelitian

Orang yang terlibat dalam penelitian ilmiah dan berperan sebagai sumber data disebut subjek penelitian. Seringkali subjek penelitian berkaitan dengan populasi dan sampel penelitian. Apabila penelitian ilmiah yang dilakukan memakai sampel penelitian dalam sebuah populasi penelitian, maka peneliti harus berhati-hati dalam menentukannya. Hal ini dikarenakan, penelitian yang memakai sampel sebagai subjek penelitian akan menyimpulkan hasil penelitian yang berlaku umum terhadap seluruh populasi, walaupun data yang diambil hanya merupakan sampel yang jumlah jauh lebih kecil dari populasi penelitian. Pengambilan sampel penelitian yang salah akan mengarahkan peneliti kepada kesimpulan yang salah pula.Sampel yang dipilih harus merepsentasikan populasi penelitian.

Melaksanakan Penelitian

Pelaksanaan penelitian yaitu proses pengumpulan data sesuai dengan desain atau rancangan penelitian yang telah dibuat. Pelaksanaan penelitian harus dilakukan secara cermat dan hati-hati alasannya yaitu kan berafiliasi dengan data yang dikumpulkan, keabsahan dan kebenaran data penelitian tentu saja akan memilih kualitas penelitian yang dilakukan.Seringkali peneliti ketika berada di lapangan dalam melaksanakan penelitiannya terkecoh oleh bermacam-macam data yang sekilas semuanya tampak penting dan berharga. Peneliti harus fokus pada pemecahan duduk kasus yang telah dirumuskannya dengan mengacu pengambilan data menurut instrumen penelitian yang telah dibuatnya secara ketat. Berdasarkan cara pengambilan data terhadap subjek penelitian, data sanggup dibedakan menjadi dua macam, yaitu data pribadi dan data tidak langsung. Data pribadi yaitu data yang diperoleh secara pribadi oleh peneliti dari sumber data (subjek penelitian), sementara data tidak pribadi yaitu data yang diperoleh peneliti tanpa berafiliasi secara pribadi dengan subjek penelitian yaitu melalui penggunaan media tertentu contohnya wawancara memakai telepon, dan sebagainya.

Melakukan Analisis Data

Beragam data yang terkumpul ketika peneliti melaksanakan penelitian ilmiahnya tidak akan mempunyai kana apapun sebelum dilakukan analisis. Ada bermacam-macam alat yang sanggup digunakan untuk melaksanakan analisis data, bergantung pada jenis data itu sendiri. Bila penelitian ilmiah yang dilakukan bersifat kuantitatif, maka jenis data akan bersifat kuantitatif juga. Bila penelitian bersifat kualitatif, maka data yang diperoleh akan bersifat kualitatif dan selanjutnya perlu diolah menjadi data kuantitatif. Untuk itu perlu digunakan statistik dalam pengolahan dan analisis data.

Merumuskan Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada hakekatnya merumuskan hasil penelitian dan melaksanakan pembahasan yaitu acara menjawab pertanyaan atau rumusan duduk kasus penelitian, sesuai dengan hasil analisis data yang telah dilakukan. Pada ketika melaksanakan pembahasan, berarti peneliti melaksanakan interpretasi dan diskusi hasil penelitian.Hasil penelitian dan pemabahasannya merupakan inti dari sebuah penelitian ilmiah.Pada penelitian ilmiah dengan pengajuan hipotesis, maka pada langkah inilah hipotesis itu dinyatakan diterima atau ditolak dan dibahas mengapa diterima atau ditolak. Bila hasil penelitian mendukung atau menolak suatu prinsip atau teori, maka dibahas pula mengapa demikian. Pembahasan penelitian harus dikembalikan kepada teori yang menjadi sandaran penelitian ilmiah yang telah dilakukan.

Menyusun Laporan Penelitian dan Melakukan Desiminasi

Seorang peneliti yang telah melaksanakan penelitian ilmiah wajib menyusun laporan hasil penelitiannya. Penyusunan laporan dan desiminasi hasil penelitian merupakan langkah terakhir dalam pelaksanaan penelitian ilmiah. Format laporan ilmiah seringkali telah dibakukan menurut institusi atau pemberi sponsor di mana penelitia itu melakukannya. Desiminasi sanggup dilakukan dalam bentuk seminar atau menuliskannya dalam jurnal-jurnal penelitian. Ini penting dilakukan biar hasil penelitian diketahui oleh masyarakat luas (masyarakat ilmiah) dan sanggup dipergunakan jikalau diperlukan.

Demikian uraian dari blog Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Model-Model Pembelajaran wacana penelitian ilmiah dan langkah-langkah melaksanakan penelitian ilmiah. Semoga bermanfaat.
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Langkah-Langkah Dalam Penelitian Ilmiah"

Posting Komentar