ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
MODEL SEQUENCED
A. Pengertian Model Sequenced
Model Sequenced ialah model pembelajaran terpadu yang menekankan pada urutan alasannya adanya persamaan-persamaan konsep, walaupun mata pelajarannya berbeda. Dalam hal ini model Sequence membelajarkan beberapa konsep yang hampir sama diajarkan secara bersamaan (konsepnya), sementara salah satu konsep tersebut tetap diajarkan secara terpisah. Hal itu dilakukan dengan cara mengatur ulang beberapa topik dan diurutkan biar sanggup serupa satu sama lain.
Guru dan partner mencoba untuk menyamakan isi kurikulum yang berbeda guna menciptakan pemahaman yang lebih baik bagi siswa yang mencar ilmu dari keduanya. Pada model ini kedua disiplin tetap murni. pengutamaan khusus tetap pada domain bidang study, tetapi siswa menerima laba dari isi yang terkait.
Misalnya, seorang guru bahasa Indonesia membahas wacana novel berlatar belakang sejarah usaha yang menggambarkan suatu masa di jaman lampau, sementara guru sejarah juga mengajarkan masa usaha yang sama di zaman lampau yang di bahas oleh guru bahasa indonesia. Dalam hal ini sanggup disimpulkan konsep-konsep yang sama dalam mata pelajaran bahasa indonesia dengan mata pelajaran sejarah diajarkan secara bersamaan, meskipun keduanya termasuk mata pelajaran yang berbeda.
B. Ciri-Ciri Model Sequenced
- Topik atau unit pada satu mata pelajaran disusun dan diurutkan bertepatan dengan unit mata pelajaran lain.
- Ide atau konsep yang sama pada satu mata pelajaran diajarkan juga pada mata pelajaran lain, walaupun tetap pada pengajaran yang terpisah.
C. Pendapat Dari Para Ahli Mengenai Model Sequenced
John Adams menyampaikan bahwa: ”buku pelajaran bukan pedoman satu-satunya dalam melaksanakan proses pembalajaran. Akan tetapi, proses pembalajaran ketika ini guru lebih sering mengikuti format dan tata letak teks pada buku pelajaran”.
Pendapat dari John bahwa pembelajaran akan lebih masuk logika dan bermakna bagi siswa apabila guru mengatur urutan konsep-konsep yang berkaitan, dalam mata pelajaran yang berbeda.
D. Keuntungan model sequenced.
Bagi Guru
- Dengan mengatur urutan topik, bab, dan unit, guru sanggup menciptakan prioritas kurikuler, tidak sekedar mengikuti urutan yang sudah dibentuk dalam buku teks.
- Dengan pembelajaran model sequenced ini guru sanggup menciptakan keputusan penting wacana konten dari sudut pandang yang disengaja terkait dengan topik disiplin membantu mereka memahami study mereka dikedua bidang konten.
Bagi siswa
- Murid-murid melihat guru dimata pelajaran yang berbeda, isi mata pelajaran yang berbeda, dalam waktu yang berbeda guru menciptakan poin (topik, bab, & unit) maka siswa sanggup memperkuat pengetahuannya dan menerima pembelajaran yang lebih bermakna.
- Selain itu dari pengurutan yang disengaja mengenai topik-topik yang terkait dari disiplin-disiplin ilmu membantu mereka menciptakan pemahaman. Dengan diintergasikan model sequenced membantu transfer mencar ilmu siswa.
E. Kelemahan Model Sequenced
Kelemahan dari model sequenced ialah dibutuhkannya kompromi untuk membentuk model, guru-guru harus mempunyai otonomi dalam menciptakan urutan kurikulum dengan partner mereka, selain itu juga untuk menciptakan urutan sesuai dengan kejadian-kejadian yang terakhir (yang terjadi ketika ini) membutuhkan kerjasama dan fleksibelitas dari semua orang yang terlibat.
F. Penggunaan Model Sequenced
Model sequenced ini mempunyai kegunaan pada tahap awal proses integrasi yang mengunakan dua bidang disiplin yang gampang dikaitkan dengan yang lainnya, guru harus bekerja dengan seorang partner, mulai menciptakan daftar isi kurikuler secara terpisah, lalu tim ini mencoba untuk mengurutkan isi yang terpisah tersebut sehingga keduanya sanggup cocok. Mereka mencoba menyamakan isi kurikulum yang berbeda guna menciptakan pemahaman yang lebih baik bagi siswa yang mencar ilmu dari keduanya (mata pelajaran). Makara sanggup disimpulkan bahwa model Sequenced ini sanggup dipakai ketika terdapat konsep-konsep yang sama pada mata pelajaran.
Contoh penggunaan Model Sequenced dalam bidang studi Sosial dan Bahasa:
Sequenced:
Seni Bahasa | Studi Sosial |
1. Robin Hood 2. Nellie Bly 3. Catatan Harian Anne Frank 4. Perjalanan tengah malam Paul Revere 5. Kerja keras yang membawa kebebasannya | 1. Revolusi Amerika 2. Perang sipil 3. Perubahan hak pilih wanita 4. Abad pertengahan 5. Perang Dunia II |
Untuk mengaplikasikan model Connected pada proses pembelajaran di sekolah, langkah-langkah pengembangan sanggup dilakukan, sebagai berikut :
- Menganalisis isi kurikulum.
- Think Back (Re-design): Memilih dua mata pelajaran homogen dan mengurutkan topik atau konsep dari masing-masing mata pelajaran dengan periode waktu yang sejajar.
- Think Ahead (Design): Memikirkan urutan yang logis dari kedua mata pelajaran dan menempatkan ke dalam urutan yang tepat.
- Think Again (Refine): Mendesain atau meredesain unit, topic, atau konsep dari kedua mata pelajaran yang secara logis sanggup diajarkan dengan periode waktu yang sejajar.
Think Back: Re-Design
Think Again: Refine
PENALARAN PENTING:
"Sebagai guru kelas yang berpikir masuk logika untuk mengajar di suatu lembaga, dimana pada ketika yang sama mengajar pada suatu kelas dengan tujuan untuk meningkatkan kebermaknaan para siswa dalam pelajaran.“
Pemetaan Kurikulum merupakan langkah fundamental menuju integrasi kurikulum.
Pemetaan kurikulum dari bulan ke bulan, menciptakan ruang lingkup, mengurutkan unit yang terlihat cocok dan sanggup diakses oleh semua tim serta sanggup diajarkan dalam kelas.
Peta kurikulum lalu sanggup dimanipulasi untuk memaksimalkan korelasi alami antara dua unit. Pengurutan unit dengan guru lain ialah cara gampang untuk memastikan bahwa siswa melihat korelasi antara keterampilan dan konsep yang yang diajarkan oleh kedua guru dalam proses mengajar.
Mencari peluang taktik untuk mencoba mengubah urutan ketika mengajarkan sesuatu. Salah satu dari integrasi termudah sanggup diletakkan paling awal. Tim tidak memerlukan banyak waktu sesudah urutan ditetapkan. Dua guru memakai dua langkah proses : (1) daftar urutan tradisional topik atau unit dan (2) berbicara wacana mana yang akan diajarkan bersamaan, menciptakan tanda cek pada masing-masing unit.
Daftar Kepustakaan :
Depdiknas. Permendiknas Nomor 23 wacana Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.
Fogarty, R. 1991. How To Integrate The Curricula. Illionis: IRI/Skylight Publishing Inc.
Fogarty, R. 2009. How To Integrate The Curricula 3rd Edition. California: Corwin A Sage Company
Sumber:
Rinarta I.N, Citriana M.Y. 2012. Chapter Report: Model Sequenced. Tugas Perkuliahan
PPs Unesa Surabaya. Tidak Dipublikasikan.
Sumber http://kangdaengnaba.blogspot.com/
0 Response to "Integrasi Kurikulum: Model Sequenced"
Posting Komentar