Korosi 2

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
KOROSI GALVANIK


Korosi Galvanik atau biasa disebut juga dengan Two Metal Corrosion ialah korosi yang terjadi akhir adanya pertemuan atau kontak antara dua logam yang berbeda di dalam medium elektrolit. Korosi yang timbul tersebut disebabkan lantaran perbedaan potensial kedua pasangan logam tersebut.
Perbedaan potensial antara dua logam berbeda yang terkontak saat tercelup ke dalam medium elektrolit akan menimbulkan fatwa elektron diantara kedua logam tersebut. Aliran elektron inilah yang menimbulkan reaksi korosi berlangsung. Logam yang memiliki resistensi korosi lebih rendah (less corrosion-resistant metal) akan meningkat laju korosinya kalau dikopel atau disambungkan dengan materi yang resistansinya lebih tinggi (more resistant metal). Logam yang resistansinya lebih rendah akan menjadi anodik, sedangkan yang lebih tinggi resistansinya akan menjadi katodik. Biasanya katoda atau logam katodik mengalami korosi sangat sedikit atau tidak sama sekali dalam kopel semacam ini, lantaran melibatkan fatwa arus dan logam-logam yang berbeda. Bentuk korosi ini disebut sebagai korosi galvanis atau korosi dua logam, dengan batasan bahwa korosi galvanis hanya diperuntukkan apabila terjadi perbedaan materi secara makro.

Mekanisme Reaksi
Mekanisme korosi yang terjadi antara dua logam yang berbeda baik yang dikopel maupun yang dalam keadaan bebas sanggup dijelaskan melalui gambar di bawah ini.



 


Dari gambar (a) di atas terlihat bahwa sesungguhnya korosi yang terjadi pada logam tunggal contohnya seng (Zn) , terjadi akhir perbedaan potensial lokal yang dimilikinya. Perbedaan tersebut sanggup berasal dari fasa-fasa, batas-batas butir, impurity dan bagian-bagian lain. Dengan demikian akan terbentuk suatu anoda dan katoda lokal pada permukaan logam tersebut. Selanjutnya terjadi fatwa elektron dari anoda ke katoda yang dimiliki oleh oksidasi dari anoda lokal. Pada keadaan tertentu, contohnya seng yang tercelup ke dalam asam klorida pekat (HCl), Zn akan terkorosi terus hingga habis. Hal ini dimungkinkan lantaran tidak ada bagian-bagian seng yang benar-benar sama. Apabila suatu anoda lokal telah habis terkorosi maka bagia katoda lokal yang terisa akan menjadi anoda dan katoda lokal baru, demikian seterusnya hingga Zn benar-benar habis.
Pada gambar (b) terlihat bahwa pada seng Zn (anoda) yang terkopel dengan platinum Pb (katoda), fatwa elektron yang terjadi tidak hanya menuju ke katoda lokal tetapi lebih besar menuju ke logam katoda (Pb). Hal ini sangat beralasan karna antara keduanya (anoda dan katoda logam) terdapat perbedaan potensial yang besar secara makro. Akibatnya, korosi pada seng yang dikopel dengan platinum atau galvanik kopel akan lebih besar daripada besi yang tidak terkopel.



Sumber http://kangdaengnaba.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Korosi 2"

Posting Komentar