ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
"Siapapun bisa marah. Marah itu mudah. Tetapi, murka pada orang yang tepat, dengan kadar yang sesuai, pada waktu yang tepat, demi tujuan yang benar, dan dengan cara yang baik, bukanlah hal mudah." -- Aristoteles, The Nicomachean Ethics.
Mampu menguasai emosi ANDA ; seringkali orang menganggap remeh pada dilema ini.
Padahal, kecerdasan otak saja tidak cukup untuk menghantarkan seseorang bisa mencapai kesuksesan. Justru, pengendalian emosi yang baik menjadi faktor penting penentu kesuksesan hidup seseorang.
Kecerdasan emosi yakni sebuah citra mental dari seseorang yang cerdas dalam menganalisa, merencanakan dan menuntaskan masalah, mulai dari yang ringan sampai kompleks. Dengan kecerdasan ini seseorang bisa memahami, mengenal, dan memilih kualitas mereka sebagai insan manusia.
Orang yang mempunyai kecerdasan emosi bisa memahami orang lain dengan baik dan menciptakan keputusan dengan bijak. Lebih dari itu, kecerdasan ini terkait erat dengan bagaimana seseorang sanggup mengaplikasikan apa yang ia pelajari perihal kebahagiaan, menyayangi dan berinteraksi dengan sesamanya.
Ia pun tahu tujuan hidupnya dan akan bertanggung jawab dalam segala hal yang terjadi dalam hidupnya, sebagai bukti tingginya kecerdasan emosi yang dimilikinya.
Kecerdasan emosi lebih terfokus pada pencapaian kesuksesan hidup yang tidak tampak. Kesuksesan bisa tercapai ketika seseorang bisa menciptakan janji dengan melibatkan emosi, perasaan dan interaksi dengan sesamanya.
Terbukti, pencapaian kesuksesan secara bahan tidak menjamin kepuasan hati seseorang.
Tahun 1990, Kecerdasan Emosi (yang juga dikenal dengan sebutan "EQ"), dikenalkan melalui pasar dunia. Dinyatakan bahwa kemampuan seseorang untuk mengatasi dan memakai emosi secara sempurna dalam setiap bentuk interaksi lebih dibutuhkan daripada kecerdasan otak (IQ) seseorang.
Sekarang, mari kita lihat bagaimana emosi bisa mengubah segala keterbatasan menjadi hal yang luar biasa; Seorang miliuner terkaya di Amerika Serikat, Donald Trump, yakni pola dalam hal ini. Di tahun 1980 sampai 1990, Trump dikenal sebagai pengusaha real estate yang cukup sukses, dengan kekayaan langsung yang diperkirakan sebesar satu miliar US dollar. WoW!
Dua buku berhasil ditulis pada puncak karirnya, yaitu The Art Of The Deal dan Surviving At The Top. Namun jalan yang dilalui Trump tidak selalu mulus...
ANDA ingat depresi yang melanda dunia di final tahun 1990 ? Pada ketika itu harga saham properti pun ikut anjlok dengan drastis. Hingga dalam waktu semalam, kehidupan Trump menjadi sangat berkebalikan.
Trump yang sangat tergantung pada bisnis propertinya ini harus menanggung hutang sebesar 900 juta US Dollar! Bahkan Bank Dunia sudah memprediksi kebangkrutannya. Beberapa temannya yang mengalami nasib serupa berpikir bahwa inilah final kehidupan mereka, sampai benar-benar mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
Di sini kecerdasan emosi Trump benar-benar diuji. Bagaimana tidak, ketika ia mengharap simpati dari mantan istrinya, ia justru diminta menunjukkan semua hartanya yang tersisa sebagai ganti rugi perceraian mereka.
Orang-orang yang dianggap sebagai sahabat dekatnya pun pergi meninggalkannya begitu saja! Sungguh, alasan yang sangat mendukung bagi Trump untuk frustasi dan mengalah pada hidup. Namun itu tidak dilakukannya.
Trump justru memandang bahwa ini kesempatan untuk bekerja dan mengubah keadaan. Meski secara finansial ia telah kehilangan segalanya, namun ada ' intangible asset' yang tetap dimilikinya. Ya, Trump mempunyai *pengalaman* dan pemahaman bisnis yang kuat, yang jauh lebih berharga dari semua hartanya yang pernah ada!
Apa yang terjadi selanjutnya?
Fantastis, enam bulan kemudian Trump berhasil menciptakan janji terbesar dalam sejarah bisnisnya. Tiga tahun berikutnya, Trump bisa mendapat laba sebesar US$3 Milliar. Ia pun berhasil menulis kembali buku terbarunya yang diberi judul "The Art of The Comeback". :-)
Dalam bukunya ini Trump bercerita bagaimana kebangkrutan yang menimpanya justru menjadikannya lebih bijaksana, berpengaruh dan fokus daripada sebelumnya. Bahkan ia berpikir, jikalau saja tragedi alam itu tidak terjadi, maka ia tidak akan pernah tahu sahabat sejatinya dan tidak akan menjadikannya lebih kaya dari yang sebelumnya.
Luar biasa bukan?
Kecerdasan Emosi menunjukkan seseorang keteguhan untuk bangun dari kegagalan, juga mendatangkan kekuatan pada seseorang untuk berani menghadapi ketakutan.
Tidak sama halnya menyerupai kecerdasan otak atau IQ, kecerdasan emosi hadir pada setiap orang dan bisa dikembangkan.
Berikut beberapa tips bagaimana cara mengasah kecerdasan emosi:
- Selalu hidup dengan keberanian. Latihan dan berani mencoba hal-hal gres akan menunjukkan bermacam-macam pengalaman dan membuka pikiran dengan banyak sekali kemungkinan lain dalam hidup.
- Selalu bertanggung jawab dalam segala hal. Ini akan menjadi jalan untuk bisa mendapat kepercayaan orang lain dan mengendalikan kita untuk tidak gampang menyerah. "being accountable is being dependable"
- Berani keluar dari zona nyaman. Mencoba keluar dari zona nyaman akan menciptakan kita bisa mengeksplorasi banyak hal.
- Mengendalikan rasa takut dan mencoba untuk menghadapinya. Melakukan hal ini akan membangun rasa percaya diri dan sanggup menjadi jaminan bahwa segala sesuatu niscaya ada solusinya.
- Bersikap rendah diri. Mau mengakui kesalahan dalam hidup justru sanggup meningkatkan harga diri kita.
So, kuasailah kecerdasan emosi ANDA!
Karena mengendalikan emosi merupakan salah satu faktor penting yang bisa mengendalikan ANDA menuju sukses dan juga menikmati warna-warni kehidupan.
# Anne Ahira - Asian Brain Internet Marketing Center (Asian Brain IMC) #
0 Response to "Kuasai Kecerdasan Emosi Anda"
Posting Komentar