ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
MENGENANG SOSOK BUNDA
Kata orang : aku terlahir dari perut seorang IBU ......
namun, sosok itu sekarang telah tiada
namun, sosok itu sekarang telah tiada
Teringat dulu ....
Bila dahaga, yang kanal aku....IBU
Bila dahaga, yang kanal aku....IBU
Bila lapar, yang suapkan aku....IBU
Bila sendirian, yang sentiasa di sampingku....IBU
Kata IBU, perkataan pertama yang saya sebut ..... IBU
Bila bangkit tidur, saya cari....IBU
Bila ku menangis, orang pertama yang tiba ... IBU
Bila ingin bermanja, saya dekati....IBU
Bila sedih, yang sanggup membujukku hanya...IBU
Bila nakal, yang memarahi aku....IBU
Bila merajuk, yang membujukku cuma....IBU
Bila melaksanakan kesalahan, yang paling cepat marah....IBU
Bila takut, yang tenangkan aku....IBU
Bila ingin peluk, yang saya suka peluk....IBU
Aku selalu teringat akan ....IBU
Bila sedih, saya mesti telepon....IBU
Bila senang, orang pertama saya ingin beritahu.....IBU
Bila jengkel ..... IBU lah tempatku mencurahkan perasaan ....
Bila takut, saya selalu panggil... "buuuuu! "
Bila sakit, orang paling risau adalah....IBU
Bila akan ujian, orang paling sibuk juga....IBU
Bila berbuat salah, yang murka saya dulu....IBU
Bila ada masalah, yang paling risau.... IBU
Yang masih peluk dan cium saya hingga hari ini.. IBU
Yang selalu masak makanan kegemaranku....IBU
kalau balik ke kampung, yang selalu membekalkan makanan & lauk pauk.....IBU
Yang selalu simpan dan mengemaskan barang-barangku....IBU
Yang selalu menyurati aku...IBU
Yang selalu memuji aku....IBU
Yang selalu menasihati aku....IBU
Bila ingin menikah.. orang pertama yang saya tunjuk dan rujuk.....IBU
Kini .... Aku telah ada pasangan hidup sendiri....
Bila sedang senang, saya cari....pasanganku
Bila sedih, saya cari......IBU
Bila berhasil, saya ceritakan pada..pasanganku
Bila gagal, saya ceritakan pada....IBU
Bila bahagia, saya peluk erat....pasanganku
Bila berduka, saya peluk erat....IBUku
Bila ingin berlibur, saya bawa....pasanganku
Bila sibuk, saya hantar anak ke rumah.....IBU
Selalu.. saya ingat pasanganku
Selalu.. IBU yang ingat kepada aku
Selalu ... saya akan telepon pasanganku
Entah kapan... saya ingin telepon IBU
Selalu....aku belikan hadiah untuk pasanganku
Entah kapan... saya ingin belikan hadiah untuk IBU
Suatu saat, sang bunda berujar :
"Anakku ..... Kalau engkau telah tamat berguru dan sudah bekerja... bisakah engkau kirimi uang untuk IBU ? IBU bukan ingin banyak... seratus ribu sebulan pun cukuplah"..
Berderai air mata jikalau kita mendengarnya........
Tapi ketika IBU telah tiada.... AKU SANGAT MERINDUKAN IBU !
Berapa banyak yang sanggup menyuapkan ibunya....
Berapa banyak yang sanggup mencuci muntah ibunya.....
Berapa banyak yang sanggup menggantikan popok ibunya.....
Berapa banyak yang sanggup membersihkan najis ibunya.......
Berapa banyak yang sanggup membuang ulat dan membersihkan luka kudis ibunya....
Berapa banyak yang sanggup berhenti kerja untuk menjaga ibunya.....
dan final sekali ......... berapa banyak yang sembahyang JENAZAH ibunya......
Seorang anak mendapati ibunya yang sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur, ia kemudian mengulurkan selembar kertas yang bertuliskan sesuatu. Si ibu segera menyambut kertas yang diulurkan oleh si anak kemudian membacanya :
Tarif upah membantu ibu:
1) Tolong pergi ke warung / kedai : Rp 5.000,00
2) Tolong jaga adik : Rp 15.000,00
3) Tolong buang sampah : Rp 5.000,00
4) Tolong bereskan kamar : Rp 10.000,00
5) Tolong siram bunga : Rp 5.000,00
6) Tolong sapu halaman : Rp 10.000,00
Jumlah : Rp 50.000,00
Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak sambil sesuatu terlintas dalam pikirannya. Si ibu mengambil sebatang pena dan menuliskan sesuatu di belakang kertas yang sama :
1) Biaya mengandungkanmu selama 9 bulan – GRATIS
2) Biaya air susu yang engkau minum semasa bayi – GRATIS
3) Biaya berjaga malam sebab menjagamu – GRATIS
4) Biaya air mata yang menetes karenamu – GRATIS
5) Biaya kebingungan sebab bimbangkanmu – GRATIS
6) Biaya menyediakan makan, minum, pakaian, dan keperluanmu – GRATIS
Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku – GRATIS
Berlinang air mata sang anak ketika membaca apa yang dituliskan oleh Ibunya. Ia pun menatap wajah ibunya dengan penuh haru dan meneteskan air mata, memeluknya dan berkata :
"Maafkan saya Bu, Anak yang tak tahu membalas budi. Aku Sayang Ibu". Lalu diambilnya pena dan menuliskan “TELAH LUNAS” di atas kertas yang tadi ditulisnya.
Sahabatku .....
Jika Ibu yaitu sosok yang begitu berarti bagimu , maka sempurnakan baktimu kepadanya .... sebab Surga ada di bawah telapak kaki Ibu .....
0 Response to "Mengenang Sosok Ibu"
Posting Komentar