Tumbuhan Eksotik Papua

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280

Cempedak (Artocarpus integer)

Cempedak ialah tanaman buah-buahan dari famili Moraceae. Bentuk buah, rasa dan keharumannya ibarat nangka, meski aromanya kerap kali menusuk berpengaruh ibarat buah durian.
Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara, dan menyebar luas mulai dari wilayah Tenasserim di Burma, Semenanjung Malaysia termasuk Thailand, dan sebagian Kepulauan Nusantara: Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku hingga ke Papua. Juga banyak didapati di Jawa bab barat.
Artocarpus integer

Dikenal secara luas sebagai cempedak atau campedak, buah ini juga mempunyai beberapa nama lokal ibarat bangkong (cempedak hutan, bentuk liar di Malaysia), baroh (Kep. Lingga dan Johor), nangka beurit (Sunda), nongko cino (Jawa), tiwadak (Banjar) dan lain-lain.
Pohon yang selalu hijau, sedang besarnya, tingginya sanggup mencapai 20 m meski kebanyakan hanya belasan meter. Ranting-ranting dan pucuk dengan rambut halus dan kaku, kecoklatan. Berumah satu (monoecious).
Daun tipis agak kaku ibarat kulit, bertangkai, bundar telur terbalik hingga jorong, 2,5-5 × 5-25 cm, bertepi rata (integer, utuh), dengan pangkal berbentuk pasak hingga membulat, dan ujung meruncing (acuminate). Tangkai daun 1-3 cm. Daun penumpu bundar telur memanjang, meruncing, berambut kawat, gampang rontok dan meninggalkan bekas berupa cincin pada ranting.

Perbungaan sendiri-sendiri, muncul di ketiak daun, pada cabang besar atau pada batang utama (cauliflory), pada pucuk pendek khusus yang berdaun. Karangan bunga jantan berbentuk bongkol ibarat gada atau gelendong, 1 × 3-5,5 cm, hijau pucat atau kekuningan, bertangkai 3-6 cm. Bongkol bunga betina berbentuk gada memanjang, dengan bunga-bunga yang tertancap sedalam 1,5 mm dalam poros bongkol dan bab bebas sekitar 3 mm.
Buah semu beragam (syncarp) berbentuk silinder hingga bulat, 10-15 × 20-35 cm, kehijauan, kekuningan hingga kecoklatan, dengan tonjolan piramidal serupa duri lunak yang rapat atau licin berpetak-petak dengan mata faset. 'Daging buah' sebetulnya ialah komplemen bunga yang membesar dan menebal, putih kekuningan hingga jingga, bagus dan harum, bertekstur lembut, licin berlendir di pengecap dan agak berserat. Tidak ibarat nangka, keseluruhan massa daging buah beserta bunga-bunga steril atau gagal (dikenal sebagai 'dami') gampang lepas dari poros ('hati') buah semu apabila masak. Biji bundar gepeng atau memanjang, 2-3 cm.

Buah dimakan dalam keadaan segar atau diolah terlebih dulu. Daging buah cempedak, adakala beserta bijinya sekali, diberi tepung, gula atau garam dan digoreng, dijadikan kudapan minum teh atau kopi. Bijinya sanggup digoreng, direbus atau dibakar, sebelum dimakan dengan adonan sedikit garam. Buah mudanya, sebagaimana nangka muda, sanggup dijadikan sayur.
Kayunya berkualitas baik, berpengaruh dan awet, sehingga kerap dipakai sebagai kayu bangunan, materi perabotan rumah, atau materi perahu. Kulit kayunya yang berserat sanggup dipakai sebagai materi tali, dan getahnya untuk memukat burung. Dari kayunya juga sanggup dihasilkan materi pewarna kuning.



Di Kalimantan, cempedak atau bahasa Banjarnya tiwadak, selain dikonsumsi daging buah dan bijinya, kulitnya pun sanggup diolah menjadi masakan yang dinamakan mandai atau ada juga yang menyebutnya dami. Mandai dibentuk dengan cara mengupas kulit buah hingga terlihat putih kemudian direndam dengan air garam untuk mengawetkan dan melunakkan teksturnya. Rendaman sanggup dilakukan selama beberapa jam bahkan hingga sebulan. Mandai biasanya dikonsumsi dengan menggorengnya hingga kecoklatan.
Secara alami, cempedak liar banyak dijumpai di hutan hujan dataran rendah, baik hutan primer maupun sekunder. Tumbuh hingga ketinggian sekitar 1000 m dpl, pohon buah ini menyukai daerah-daerah dengan ekspresi dominan kering yang tidak tegas, lahan dengan permukaan air tanah yang dangkal, dan bahkan tahan sesekali tergenang banjir.
Cempedak biasa ditanam di pekarangan, kebun campuran, hingga ke wanatani kompleks, yang tidak jarang meliar menjadi hutan sekunder. Cempedak juga sanggup bersilangan secara alami dengan nangka.

Klasifikasi Ilmiah :
Kerajaan  :  Plantae
Divisi       :  Magnoliophyta
Kelas        :  Magnoliosida
Ordo        :  Urticales
Famili      :  Moraceae
Genus      :  Artocarpus
Spesies    :  Artocarpus integer



Sumber http://kangdaengnaba.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Tumbuhan Eksotik Papua"

Posting Komentar