Sejarah Dan Asal Permintaan Kurikulum

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Dilihat dari sisi sejarah, istilah kurikulum (curriculum) yaitu suatu istilah yang berasal dari bahasa yunani.  Pada awalnya istilah ini dipakai untuk dunia olah raga,  yaitu berupa jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Pada masa yunani dahutu kata istilah "kurikulum" dipakai untuk memperlihatkan tahapan-tahapan yang dilalui atau ditempuh oleh seorang pelari dalam perlombaan lari estafet yang dikenal dalam dunia atletik. Dalam proses lebih lanjut istilah ini ternyata mengalami perkembangan  sehingga penggunaan istilah ini meluas dan merambah ke dunia pendidikan. Sejauh ini belum diketahui secara niscaya kapan istilah kurikulum masuk ke dunia pendidikan. Demikian pula mengenai tokoh  yang berkuasa pada masa itu yang berjasa dalam mengangkat istilah kurikulum ke dunia pendidikan secara meyakinkan belum ditemukan dari sumber-sumber yang sanggup dipertanggungjawabkan. Agaknya duduk kasus ini memerlukan penelitian sejarah kurikulum yang lebih mendalam untuk melihat lebih jauh mengenai sejarah peristilahan-peristilahan kurikulum yang dari awalnya telah berkembang pada masa Yunani (Athena).
            Dari sisi etimologi' kata "kurikulum" (curriculum) terambil dari bahasa latin yang mempunyai makna yang sama dengan kata “rarecourse"  (gelanggang perlombaan).  Kata "curriculum" dalam bentuk kata kerja yang dalam bahasa latin dikenal dengan istilah “curere” mengandung arti "menjalankan perlombaan" (running of the race). Sedangkan dari sudut terminologinya, istilah kurikulum dipakai dalam aneka macam versi.  Zais memakai istilah kurikulum untuk memperlihatkan dua hal yang disebutnya sebagai; (1) rencana pendidikan untuk siswa (plan for the education of learners)  dan (2) lapangan studi (field of study).
            Kurikulum sebagai rencana pendidikan untuk siswa biasa disebut sebagai kurikulum untuk suatu sekolah. Kurikulum dalam pengertian ini meliputi mata pelajaran yang tercakup ke dalam lapangan kurikulum (the curriculum field). Adapun kurikulum sebagai lapangan studi (as a field of study) oleh para hebat kurikulum diberi batasan sebagai berikut; (1) studi yang bekerjasama dengan struktur substantif dari setiap rnata pelajaran dan (2) mekanisme penyelidikan praksis-praksis yang bekerjasama dengan struktur sintaksis (kurikulum). Lebih jelasnya sanggup ditegaskan bahwa kurikulum sebagai lapangan studi meliputi : (a) mata pelajaran yang disajikan dalam kurikulum, dan (b) proses-proses mata pelajaran yang bekerjasama dengan perubahan dan pengembangan kurikulum.
            Kurikulum sebagai lapangan studi sanggup dilihat akarnya pada gerakan pengikut-pengikut Herbart pada tamat periode 19 M. Johan Friedrich Herbart (1776-1841) , seorang filsuf  berkebangsaan Jerman yang mempunyai gagasan-gagasan pendidikan yang cukup luas pengaruhnya dan diterima oleh masyarakat Amerika Serikat pada tamat pertengahan periode 19. Teori-teori Herbart perihal pengajaran dan pembelajaran telah menuntut perhatian serius aneka macam kalangan di Amerika untuk melaksanakan pilihan-pilihan dan pengorganisasian mata pelajaran.
            Gerakan-gerakan dari pengikut Herbart ini berhasil memperlihatkan kesadaran dan minat yang tinggi terhadap isi kurikulum pendidikan di Amerika, yang oleh Kliebard (1968) sebagaimana dikutip oleh Zais dalam Hasibuan (2010),  menyebutkan bahwa semenjak periode ini kurikulum telah menjadi gosip pendidikan yang terkenal di Amerika.
            Dalam perkembangan lebih lanjut, peristiwa-peristiwa penting dalam pendidikan dilakukan oleh sejumlah pihak, sehingga minat untuk membicarakan kurikulum pun semakin tumbuh secara intensif. Apalagi setelah didirikannya suatu komite yang dikenal dengan nama Komite Sepuluh (The Committee of Ten) oleh Presiden Harvard, Charles W. Elliot. Komite ini memperlihatkan laporan pendidikan yang begitu mengagumkan pada tahun 1893. Laporan ini menjadi gosip penting pendidikan yang benar-benar menonjol pada tahun tersebut. Selanjutnya untuk dua dekade terakhir, keberadaan komite menjadi lebih berpengaruh alasannya yaitu sanggup memperlihatkan imbas terhadap berdirinya organisasi yang memperlihatkan perhatian serius terhadap pendidikan.
            Kehadiran organisasi- organisasi ini semakin memperlihatkan pentingnya pembicaraan-pembicaraan yang bekerjasama dengan duduk kasus isi dan organisasi kurikulum. Dalam waktu yang sama John Dewey  melakukan pula percobaan-percobaan untuk berbagi penemuan di sekolah laboratorium terkenal di Universitas chicago. Kendatipun perhatian yang dipusatkan pada gosip kurikulum sudah ada pada ketika itu, namun dilihat dari sisi individu yang benar-benar memperlihatkan perhatian khusus kepada kurikulum belum ada pada waktu itu, sehingga pemikiran ke arah tenaga seorang hebat kurikulum pun belum muncul pada waktu itu.
            Pemikiran ke arah tenaga seorang hebat kurikulum gres muncul setelah tahun 1918, yaitu ketika diterbitkannya buku pertama yang membahas perihal kurikulum oleh Franklin Bobbitt, berjudul "The Curriculum". Lahirnya karya di atas menjadi awal munculnya kebutuhan untuk memunculkan tenaga-tenaga seorang hebat kurikulum yang menyebabkan kurikulum sebagai Lapangan studi. Karya Bobbitt kemudian diikuti oleh munculnya karya-karya lain yang berbicara secara khusus dalam bidang kurikulum.
            Beberapa buku kurikulum lainnya diterbitkan oleh para teorisi dan praktisi pendidikan di mana mereka telah berpikir sebagai seorang tenaga seorang hebat kurikulum. Mereka ini antara lain yaitu W.W. Charters dari Universitas Ohio yang menerbitkan buku yang berjudul "Curriculum Construction" (Konstruksi Kurikulum) pada tahun 1923. Demikian juga pada tahun berikutnya, buku berjudul "How Ta Make A Curriculum" merupakan karya besar kedua yang ditulis oleh Bobbitt.
            Dalam tahun 1926 perkumpulan masyarakat nasional (The National Society) Amerika yang bergerak dalam pendidikan menerbitkan buku dalam bentuk review 685 halaman, berisi tinjauan ulang perihal perkembangan kurikulum, dan diberi judul “The Foundation and Technique of Curriculum Construction". Dua dari bab buku tahunan yang dipublikasikan oleh perkumpulan masyarakat nasional ini, disiapkan oleh sebuah komite yang terdiri dari para sarjana kurikulum. Komite ini diketuai oleh Harold Rugg , beranggotakan antara lain : Franklin Bobbitt,  W.W.Charters , dan Charles Judd.
            Sejak masa ini kurikulum telah menjadi lapangan studi yang dalam perkembangan lebih lanjut mengalami variasi. Ada yang menyebutnya dengan istilah "Curriculum Conscious” dengan memuat program-program revisi kurikulum dalam sistem sekolah. Denver contohnya dalam tahun 1922 menggulirkan studi kurikulum dengan mengangkat tema "Rencana Perbaikan Kurikulum". Demikian pula St. Louis dalam tahun 1925 menarik perhatian masyarakat nasional Amerika, alasannya yaitu kajian kurikulum yang bekerjasama dengan aktivitas revisi komprehensif. Kajian ini telah melibatkan beratus-ratus tenaga pengajar dan juga kelompok besar dari tenaga konsultan kurikulum. Proyek ini secara keseluruhan telah berhasil mendorong berkembangnya komunitas pendidikan pada masa-masa selanjutnya.

Referensi :
Hasibuan, Lias. 2010.  Kurikulum dan Pemikiran Pendidikan. Jakarta : Gaung Persada (GP Press)

Sumber http://kangdaengnaba.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Sejarah Dan Asal Permintaan Kurikulum"

Posting Komentar