ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Contoh Soal TAP S1 PGSD UT - Program Pendas (Pendidikan Dasar)
Ada yang khas untuk mahasiswa semester final Universitas Terbuka (UT). Mereka pada semester final akan dihadapkan pada ujian TAP (Tugas Akhir Program). Umumnya soal-soal yang diberikan pada ujian TAP ini yakni berbentuk kasus-kasus. Khusus untuk mahasiswa FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), ibarat mahasiswa jadwal Pendas (Pendidikan Dasar) s1 PGSD UT, maka soal TAP yang akan dihadapi yakni soal berbentuk kasus-kasus pembelajaran. Nah, untuk memperluas wawasan para mahasiswa Universitas Terbuka (UT) yang akan mengikuti ujian TAP semester ini, maka blog Penelitian Tindakan Kelas mencoba menawarkan rujukan soal yang pernah diberikan kepada mahasiswa S1 PGSD UT (program pendas).= = = = = = = = = =
Contoh Soal TAP PGSD UT
TUGAS AKHIR PROGRAM (TAP)
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
(KODE MATA KULIAH - PDGK 4500)
Penting!
Kerjakanlah soal ujian ini dengan jujur, jikalau terbukti melaksanakan kecurangan/contek-mencontek selama ujian, Anda akan dikenai hukuman akademis berupa pengurangan nilai atau tidak diluluskan (diberi nilai E).
Apabila terbukti memakai JOKI pada ketika ujian, semua mata kuliah yang ditempuh akan diberi nilai E.
Baca dengan cermat kasus-kasus berikut ini, kemudian jawab pertanyaan yang mengikutinya.
Kasus A
Pak Purwadi yakni seorang guru kelas 4 di sebuah SD yang terletak di tempat pegunungan. Dalam mata pelajaran matematika wacana pecahan, Pak Purwadi menjelaskan cara menjumlahkan pecahan dengan memberi rujukan di papan tulis. Salah satu penjelasannya yakni sebagai berikut:
Pak Purwadi:
"Perhatikan anak-anak, kalau kita menjumlahkan pecahan, penyebutnya harus disamakan terlebih dahulu, kemudian pembilangnya dijumlahkan. Perhatikan rujukan berikut: 1/2 + 1/4 = 2/4 + 1/4 = 3/4. Perhatikan lagi rujukan ini: 1/2 + 1/3 = 3/6 + 2/6 = 5/6. Makara yang dijumlahnya yakni pembilangnya, sedangkan penyebutnya tetap. Mengerti anak-anak?"
Anak-anak diam, mungkin mereka bingung.
Pak Purwadi:
Pasti sudah jelas, kan. Nah kini coba kerjakan soal-soal ini."
Pak Purwadi menulis 5 soal di papan tulis dan belum dewasa mengeluarkan buku latihan. Secara berangsur-angsur mereka mulai mengerjakan soal, namun sebagian besar anak ribut alasannya tidak tahu bagaimana cara mengerjakannya. Hanya beberapa anak yang tampak mengerjakan soal, yang lain hanya menulis soal, dan ada pula yang bertengkar dengan temannya. Selama belum dewasa bekerja Pak Purwadi duduk di depan kelas sambil membaca.
Setelah selesai, belum dewasa diminta saling bertukar hasil pekerjaannya. Pak Purwadi meminta seorang anak menuliskan jawabannya di papan tulis. Tetapi alasannya balasan itu salah, Pak Purwadi kemudian menuliskan semua balasan di papan tulis. Kemudian belum dewasa diminta menilik pekerjaan temannya, dan mencocokkan dengan balasan di papan tulis. Alangkah kecewanya Pak Purwadi ketika mengetahui bahwa dari 30 anak, hanya seorang yang benar semua, sedangkan seorang lagi benar 3 soal, dan yang lainnya salah semua.
Pertanyaan Kasus A
- Identifikasi 3 kelemahan pembelajaran yang dilakukan Pak Purwadi dalam masalah di atas. Berikan alasan mengapa itu anda anggap sebagai kelemahan. (skor 6).
- Jika anda yang menjadi Pak Purwadi, jelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan anda tempuh untuk mengajarkan pecahan dengan penyebut yang berbeda. Beri alasan mengapa langkah-langkah itu yang anda tempuh. (skor 15)
Kasus B (Contoh Soal TAP S1 PGSD UT - Universitas Terbuka Program Pendas)
Bu Lince mengajar di kelas 1 SD Sekarharum yang terletak di ibukota sebuah kecamatan. Suatu hari Bu Lince mengajak belum dewasa berbincang-bincang mengenai sayur-sayuran yang banyak dijual di pasar. Anak-anak diminta menyebutkan sayur yang paling disukainya dan menuliskannya di buku masing-masing. Anak-anak kelihatan besar hati dan berlomba menyebutkan dan menuliskan sayur yang disukainya. Pada final perbincangan Bu Lince meminta seorang anak menuliskan nama sayur yang sudah disebutkan, sedangkan belum dewasa lain mencocokkan pekerjaannya dengan goresan pena di papan.
Setelah selesai belum dewasa diminta menciptakan kalimat dengan memakai kata-kata yang ditulis di papan tulis.
Bu Lince:
"Anak-anak, lihat kata-kata ini. Ini nama sayur-sayuran. Baca baik-baik, buat kalimat dengan kata-kata itu ya."
Anak-ank menjawab serentak:
"Ya, Bu."
Kemudian Bu Lince pergi ke mejanya dan memperhatikan apa yang dilakukan anak-anak. Karena tak seorangpun yang mulai bekerja, Bu Lince kelihatan tidak sabar.
"Cepat bekerja, dan angkat tangan jikalau sudah punya kalimat." kata Bu Lince dengan bunyi keras. Anak-anak kelihatan bingung, namun Bu Lince membisu saja dan tetap duduk di kursinya. Perhatian belum dewasa menjadi berkurang, bahkan ada yang mulai mengantuk, dan sebagian mulai bermain-main. Mendengar bunyi gaduh, Bu Lince dengan keras menyuruh belum dewasa membisu dan menunjuk seorang anak untuk membacakan kalimatnya. Anak yang ditunjuk membisu alasannya tidak punya kalimat yang akan dibacakan. Bu Lince memanggil kembali dengan bunyi keras supaya semua anak menciptakan kalimat.
Pertanyaan Kasus B
- Bandingkan suasana kelas yang diuraikan pada paragraf 1 dan paragraf selanjutnya, ditinjau dari segi guru, murid, dan acara (skor 6).
- Pendekatan pembelajaran mana yang sebaiknya diterapkan oleh Bu Lince ketika mengajar wacana sayur-sayuran untuk belum dewasa kelas 1? Berikan alasan, mengapa pendekatan tersebut yang anda anggap sesuai. (skor 3).
- Kembangkan topik sayur-sayuran yang akan anda sajikan dengan pendekatan yang anda sebut pada nomor 2 (skor 5)
Demikian salah satu rujukan soal TAP S1 PGSD UT (Universitas Terbuka) untuk Program Pendas atau pendidikan dasar dari blog penelitian tindakan kelas. Pada goresan pena berikutnya kami akan menawarkan bagaimana rujukan balasan untuk kedua masalah pembelajaran di atas. Sampai jumpa.
JAWABAN SOAL TAP SI PGSD UT ini ada DI SINI (Silakan Diklik untuk Membacanya)
Baca juga rujukan soal TAP S1 PGSD UT lainnya:
0 Response to "Contoh Soal Tap S1 Pgsd Ut"
Posting Komentar