ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Penyusunan Lembar Observasi
Lembar observasi yakni fatwa terperinci yang berisi langkah-langkah melaksanakan observasi mulai dari merumuskan masalah, kerangka teori untuk menjabarkan sikap yang akan diobservasi,prosedur dan teknik perekaman, kriteria analisis hinggainterpretasi.
Pelopor Penggunaan Lembar Observasi dalam Penelitian
Pelopor penyusunan lembar observasi yakni orang yang berjulukan Dr. Dorothy Thomas dan Dr.Charlotte Buhler. Keduanya menemukan bahwa cara mereka dalam melaksanakan observasi dalam setting suasana bermain belum dewasa balita sewaktu mereka bertemu untuk pertama kali.
Langkah-Langkah Menyusun Lembar Observasi
Langkah-langkah yang dianjurkan untuk dilakukan sebelum menyusun lembar observasi yaitu:
- Melakukan studi pendauhuluan mencakup mencoba mengamati terlebih dulu tanda-tanda atau aspek yang akan diamati, kemudian menggolong-golongkan gejala-gejala atau aspek-aspek tersebut ke dalam kategori-kategori tertentu, selanjutnya, cobalah menuangkannya ke dalam draft lembar observasi.
- Menentukan tujuan observasi secara terang dan rinci. Hal ini sanggup dilakukan dengan dibantu pertanyaan-pertanyaan seperti: what? Whre? Who? When? Dan How?
- Menjabarkan tujuan-tujuan secara rinci dalam instrumen/lembar observasi yang akan disusun.
- Merumuskan poin-poin penting teori terkait elemen-elemen atau aspek-aspek tingkah laris yang akan diamati.
- Tuangkan kembali elemen-elemen tingkah laris atau aspek-aspek itu ke dalam draft lembar observasi.
- Menentukan teknik pencatatan dan penskorannya.
- Mereview kembali draft dan meminta pendapat orang lain untuk menyempurnakan sehingga sanggup aplikatif di lapangan, pengujicobaan untuk kemudian direvisi biar menjadi lebih baik sebelum dipergunakan dalam penelitian yang sesungguhnya.
Selama penelitian berlangsung, lembar observasi sanggup sekaligus diuji validitas dan reliabilitasnya dengan memakai teknik-teknik tertentu. Validitas yakni ketepatan antara data yang diperoleh oleh peneliti dengan lembar observasi yang dipakai jika dibandingkan dengan kenyataan bekerjsama di lapangan. Reliabilitas yakni derajat stabilitas atau keajegan data temuan yang digali melalui sebuah lembar observasi penelitian.
Observasi sebaiknya dilakukan oleh minimal 2 orang untuk menjaga validitas dan keakuratan pengamatan. Pencatatan hasil pengamatan harus dilakukan oleh pengamat seobyektif mungkin dan mengesampingkan hal-hal pribadi sehingga hasil pencatatan data yang diperoleh tidak bias. Observasi bekerjsama tidak hanya dilakukan melalui pengamatan, (walaupun disebut sebagai lembar pengamatan/lembar observasi), proses observasi sendiri sanggup melibatkan indra yang lain menyerupai mendengarkan, menyentuh (meraba), dan sebagainya.
Demikian goresan pena terbaru blog penelitian tindakan kelas perihal penyusunan lembar observasi untuk penelitian. Semoga bermanfaat.
0 Response to "Penyusunan Lembar Observasi"
Posting Komentar