Cara Berbagi Lembar Observasi Ptk

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280

Cara Mengembangkan Lembar Observasi PTK

Beberapa waktu yang kemudian di blog http://penelitiantindakankelas.blogspot.com ini telah disajikan bagaimana cara menciptakan lembar observasi ptk. Kali ini kembali subjek ini akan dibahas, sebab pada kenyataannya banyak peneliti dalam hal ini guru atau mahasiswa dikala menyebarkan atau menciptakan lembar observasi untuk penelitian tindakan kelas yang digenjotnya masih kurang fokus pada tujuan penelitian, alias lembar observasi yang dibuatnya belum atau kurang menjaring data sesuai dengan tujuan penelitiannya. Hal ini dikarenakan kebanyakan mereka cenderung lebih suka memakai lembar observasi ptk yang dibentuk oleh orang lain (peneliti sebelumnya). Aspek orisinalitas juga menjadi warta penting bila seorang peneliti hanya memakai lembar observasi yang dipakai oleh lain, apalagi penelitian tindakan kelas yang dilakukannya memiliki tujuan ptk yang notabene berbeda dengan tujuan ptk orang yang dicontohnya itu.

Lembar Observasi PTK dan Orisinalitas Karya Tulis


Jadi, sebaiknya kami menyarankan guru yang sedang melaksanakan ptk menyebarkan sendiri instrumen penelitian yang dibutuhkannya, termasuk lembar observasi ptk-nya. Mengembangkan sendiri lembar observasi ptk itu gampang-gampang susah. Gampang kalau kita memahami teknik pembuatannya dan memahami apa yang sedang / ingin kita teliti. Saya yakin, kalau anda berkeinginan meneliti suatu hal lewat ptk, anda niscaya telah mencoba memahami kedua hal tersebut di atas yang merupakan prasyarat anda sanggup menyebarkan sebuah lembar observasi ptk.

Membuat Lembar Observasi PTK Itu Mudah


Baiklah,untuk lebih meyakinkan anda bahwa menyebarkan lembar observasi ptk itu gampang, berikut kami beri pola sebuah lembar observasi ptk dan bagaimana lembar observasi ptk itu dikembangkan. Yuk simak. Anggaplah kita sudah punya teori/kepustakaan yang diharapkan untuk menyebarkan sebuah lembar observasi ptk perihal model pembelajaran problem posing pada mata pelajaran matematika, menyerupai berikut.

Teori perihal Model Pembelajaran Problem Posing dalam Matematika

Model pembelajaran problem posing sanggup didefinisikan sebagai model pembelajaran di mana siswa berperan aktif dalam pengajuan soal atau pengajuan dilema (berlatih soal) secara mandiri.

Beberapa kekuatan model pembelajaran problem posing adalah: (1) siswa akan memiliki kemampuan memecahkan dilema dengan mengusahakan banyak sekali jalan dengan latihan yang mereka lakukan; (2) terampil menuntaskan soal-soal terkait bahan yang sedang dibelajarkan; (3) guru sanggup mengetahui bagaimana proses siswa menuntaskan masalah; (4) meningkatkan keterampilan pengajuan dilema (soal) oleh siswa; (5) menumbuhkan minat siswa terhadap pembelajaran matematika; (6) memunculkan perasaan puas ketika suatu kelompok bisa menciptakan soal dan menyelesaikannya, tetapi kelompok lain tidak sanggup menyelesaikannya, ini akan mendorong pula kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Beberapa kelemahan model pembelajaran problem posing contohnya diharapkan banyak sumber untuk pembuatan soal (pengajuan masalah) bagi setiap kelompok yang berimplikasi diperlukannya buku-buku teks yang relevan untuk semua siswa.

Sintaks Model Pembelajaran Problem Posing:
  1. Guru menjelaskan bahan pembelajaran kepada siswa 
  2. Guru menawarkan latihan soal secukupnya 
  3. Guru membentuk kelompok-kelompok mencar ilmu yang heterogen terdiri atas 4 – 5 orang siswa 
  4. Siswa diminta mengajukan 1 atau 2 buah soal menurut informasi (penjelasan) yang telah diberikan guru dan siswa yang bersangkutan harus bisa menuntaskan soal-soal tersebut 
  5. Soal-soal tersebut diserahkan kepada kelompok lain untuk dikerjakan (setiap kelompok menerima soal-soal yang diajukan oleh kelompok lain) 
  6. Guru menawarkan kiprah rumah secara individual sebagai penguatan

Langkah berikutnya yaitu memasukkan poin-poin penting itu dalam lembar observasi ptk yang kita kembangkan, contohnya kita ingin menciptakan lembar observasi kegiatan siswa dalam pembelajaran matematika memakai model problem posing, maka hasil pengembangannya adalah:

Aktivitas Siswa Secara Umum:
1.  memperlihatkan banyak sekali taktik memecahkan dilema / soal
2. terampil menuntaskan soal-soal yang diberikan
3. memperlihatkan proses yang efisien dalam menuntaskan dilema / soal
4. memperlihatkan antusiasme / minat terhadap kegiatan pembelajaran dengan pengajuan dilema / soal

Aktivitas siswa secara khusus:
1. memperhatikan klarifikasi guru terkait bahan pelajaran pada sesi awal pembelajaran
2. mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru pada sesi awal pembelajaran
3. bekerja dalam kelompok untuk menciptakan soal / pengajuan dilema
4. bekerja dalam kelompok untuk menuntaskan soal yang dibentuk oleh kelompoknya sendiri
5. mengajukan soal / dilema kepada kelompok lain
6. bekerja dalam kelompok untuk menuntaskan soal / dilema yang diajukan oleh kelompok lain
7. menuntaskan soal-soal penguatan dari guru secara individual


Nah, dari hasil pengembangan poin-poin penting terkait kegiatan siswa pada model pembelajaran problem posing untuk mata pelajaran matematika di atas, maka kita tinggal menambahkan atribut-atribut lain untuk melengkapinya sebagai sebuah instrumen penggali data, dalam hal ini lembar observasi ptk (penelitian tindakan kelas) untuk mengamati kegiatan siswa. Atribut-atribut lain yang ditambahkan contohnya identitas penelitian mencakup kelas, nama guru, hari/tanggal, sekolah, pertemuan ke, dan siklus ke, juga sanggup ditambahkan dengan petunjuk penggunaan untuk observer, pedoman penskoran, dan tanda tangan observer. Berikut hasil akhirnya:

Contoh Lembar Obsevasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Problem Posing


=== *** ===

LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS SISWA DALAM MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

Kelas :
Nama Guru :
Hari/tanggal:
Sekolah :
Pertemuan ke- :
Siklus ke- :


Petunjuk:
Observer kegiatan siswa dalam pembelajaran problem posing duduk di daerah yang strategis, yang memudahkan observasi dan tidak mengganggu jalannya pembelajaran. Observer mengisi kolom penskoran sesuai pedoman penskoran yang diberikan di bawah tabel dengan memberi tanda cek (v).Aktivitas siswa secara umum:

No. Aktivitas Siswa 1 2 3 4 5
A Umum --- --- --- --- ---
1. menunjukkan banyak sekali taktik memecahkan dilema / soal - - - - -
2. terampil menuntaskan soal-soal yang diberikan - - - - -
3. menunjukkan proses yang efisien dalam menuntaskan dilema / soal - - - - -
4. menunjukkan antusiasme / minat terhadap kegiatan pembelajaran dengan pengajuan dilema / soal - - - - -
B. Khusus - - - - -
1. memperhatikan klarifikasi guru terkait bahan pelajaran pada sesi awal pembelajaran - - - - -
2. mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru pada sesi awal pembelajaran - - - - -
3. bekerja dalam kelompok untuk menciptakan soal / pengajuan masalah - - - - -
4. bekerja dalam kelompok untuk menuntaskan soal yang dibentuk oleh kelompoknya sendiri - - - - -
5. mengajukan soal / dilema kepada kelompok lain - - - - -
6. bekerja dalam kelompok untuk menuntaskan soal / dilema yang diajukan oleh kelompok lain - - - - -
7. menyelesaikan soal-soal penguatan dari guru secara individual - - - - -

Pedoman Penskoran:
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik


Banjarmasin, ......................
Observer,


 ...........................
NIP.

===*** ==
Nah, simpel bukan?

Artikel lain yang Tentang Lembar Observasi PTK dan Model Pembelajaran Problem Posing:


ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Cara Berbagi Lembar Observasi Ptk"

Posting Komentar