ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Direktur Institut Indonesia Bermutu (IB), Zulkifri Anas mengatakan, pendidikan sebagai jalan terindah untuk membangun peradaban. Ia mengutip pasal I Ayat (1) Undang-Undang (UU) sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003.
Pasal tersebut menyebut bahwa pendidikan yaitu perjuangan sadar dan terjadwal untuk mewujudkan suasana mencar ilmu dan proses pembelajaran biar penerima didik secara aktif berbagi potensi dirinya untuk mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, watak mulia, serta keterampilan yang dibutuhkan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. "Dengan demikian, pendidikan sanggup dikatakan sebagai jalan terindah untuk membangun peradaban," katanya di seminar bertema 'Kurikulum Kehidupan Menuju Revolusi Pendidikan', di aula Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka, di Jakarta, Sabtu (13/5).
Untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan kurikulum sebagai rambu-rambu yang memperlancar upaya insan mencapai tujuan. Menurutnya, sejatinya kurikulum itu sederhana. Ia memuat apa yang akan kita lakukan sehingga penerima didik yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, tidak sanggup menjadi bisa, malas menjadi rajin, sembrono menjadi disiplin, egois menjadi peduli, destruktif menjadi konstruktif, tidak literat menjadi literat, dan seterusnya.
Oleh sebab itu, kata dia, kurikulum yang dirancang harus siap mengantisipasi kebutuhan mereka, baik kebutuhan dikala insan mencar ilmu maupun kebutuhan di masa mendatang. Sebagai rembu-rambu, kehadiran kurikulum menciptakan bahan pelajaran yang tadinya sulit menjadi gampang diajarkan, gampang dipelajari siswa, dan terukur pencapaiannya oleh setiap siswa.
Dalam konteks itu pula, kurikulum bukanlah sekadar daftar bahan pelajaran yang akan dipindahkan ke diri anak. "Melainkan sebuah rancangan atau skenario yang menawarkan ruang yang seluas-luasnya kepada setiap anak untuk berbagi potensi yang sudah ada dalam diri mereka," ujarnya.
Potensi itu disebutnya sudah dimiliki semenjak lahir dan setiap orang memilikinya. Pendidikan disebutnya upaya menuntun biar potensi yang bersemayam dalam diri penerima didik keluar dan bermetamorfosis kompetensi. Dengan demikian, makna pendidikan yaitu menawarkan pelayanan kepada setiap anak biar kekuatan-kekuatan yang tersembunyi dalam diri anak sanggup 'dikeluarkan', dikembangkan, dan diberdayakan.
Hasilnya, anak menjadi semakin siap, tangguh, dan matang dalam menghadapi perkara kehidupan. Pematangan itu terus terjadi tanpa jeda. Ia berkembang sejalan dengan pengalaman yang dilalui. "Setiap fase berjalan seiring dengan napas dan keberadaannya sebagai manusia, setiap perkembangan pribadi dimanfaatkan dalam kehidupan," ujarnya. Sumber https://indrabayang.blogspot.com/
0 Response to "Pendidikan Jalan Terindah Untuk Berdiri Peradaban"
Posting Komentar