ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Dalam proses pembelajaran menciptakan perencanaan pembelajaran merupakan tahapan pertama yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan planning pelaksanaan pembelajaran (RPP). Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP untuk kelas di mana guru tersebut mengajar (guru kelas) di SD/MI dan untuk guru mata pelajaran yang diampunya untuk guru SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK. Untuk menyusun RPP yang benar Anda sanggup mempelajari hakikat, prinsip dan langkah-langkah penyusunan RPP menyerupai yang salah satunya tertera pada Permendiknas wacana Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah - Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran nomor 103 Tahun 2014. Namun peraturan ini diperbaharui dengan keluarnya Permendikbud No 23 wacana standar penilaian dan panduan penilaian terbaru.
Perbaikan selanjutnya ialah dalam mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) didalam pembelajaran. Karakter yang diperkuat terutama 5 karakter, yaitu: religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas.
Selain PPK pada pembelajaran perlu juga diintegrasikan literasi; keterampilan kurun 21 atau diistilahkan dengan 4C (Creative, Critical thinking, Communicative, dan Collaborative); dan HOTS (Higher Order Thinking Skill.
Gerakan PPK perlu mengintegrasikan, memperdalam, memperluas, dan sekaligus menyelaraskan banyak sekali acara dan kegiatan pendidikan huruf yang sudah dilaksanakan hingga sekarang. Dalam korelasi ini pengintegrasian sanggup berupa pemaduan kegiatan kelas, luar kelas di sekolah, dan luar sekolah (masyarakat/komunitas); pemaduan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler; pelibatan secara serempak warga sekolah, keluarga, dan masyarakat; perdalaman dan ekspansi sanggup berupa penambahan dan pengintensifan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada pengembangan huruf siswa, penambahan dan penajaman kegiatan berguru siswa, dan pengaturan ulang waktu berguru siswa di sekolah atau luar sekolah; kemudian penyelerasan sanggup berupa penyesuaian kiprah pokok guru, Manajemen Berbasis Sekolah, dan fungsi Komite Sekolah dengan kebutuhan Gerakan PPK.
Pengertian Literasi dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah ialah kemampuan mengakses, memahami, dan memakai sesuatu secara cerdas melalui banyak sekali acara antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/atau berbicara. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk mengakibatkan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.
Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun meliputi keterampilan berpikir memakai sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori. Literasi sanggup dijabarkan menjadi Literasi Dasar (Basic Literacy), Literasi Perpustakaan (Library Literacy), Literasi Media (Media Literacy), Literasi Teknologi (Technology Literacy), Literasi Visual (Visual Literacy).
Baca juga :
Silabus dan RPP Kelas I SD/MI Kurikuum 2013Revisi 2017
Silabus dan RPP Kelas III SD/MI Kurikulum 2013 Revisi 2017
Silabus dan RPP Kelas IV SD Kurikulum 2013 Revisi 2017
Silabus dan RPP Kelas V SD/MI Kurikulum 2013 Revisi 2017
Silabus dan RPP Kelas VI SD/MI Kurikulum 2013 Revisi 2017
Silabus dan RPP Kurikulum 2013 Revisi 2017 Sekolah Menengan Atas Lengkap
Keterampilan kurun 21 atau diistilahkan dengan 4C (Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation). Inilah yang gotong royong ingin kita tuju dengan K-13, bukan sekadar transfer materi. Tetapi pembentukan 4C. Sebenarnya kata ini tidak terlalu gres untuk kita.
Di banyak sekali kesempatan, kita sudah sering mendengar beberapa pakar menjelaskan pentingnya penguasaan 4C sebagai sarana meraih kesuksesan, khususnya di Abad 21, kurun di mana dunia berkembang dengan sangat cepat dan dinamis. Penguasaan keterampilan kurun 21 sangat penting, 4 C ialah jenis softskill yang pada implementasi keseharian, jauh lebih bermanfaat ketimbang sekadar pengusaan hardskill.
Higher Order of Thinking Skill (HOTS) ialah kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kurikulum 2013 juga menuntut materi pembelajarannya hingga metakognitif yang mensyaratkan akseptor didik bisa untuk memprediksi, mendesain, dan memperkirakan.
Sejalan dengan itu ranah dari HOTS yaitu analisis yang merupakan kemampuan berpikir dalam menspesifikasi aspek-aspek/elemen dari sebuah konteks tertentu; penilaian merupakan kemampuan berpikir dalam mengambil keputusan menurut fakta/informasi; dan mengkreasi meruapakan kemampuan berpikir dalam membangun gagasan/ide-ide.
Sehingga di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang kita buat biar muncul empat macam hal tersebut (PPK, Literasi, 4C, dan HOTS) maka perlu kreatifitas guru dalam meramunya. Maka mustahil lagi memakai model/metode/strategi/pendekatan yang berpusat kepada guru, namun kita perlu mengaktifkan siswa dalam pembelajaran (Active Learning). Khusus untuk PPK merupakan acara yang rencananya akan diadaptasi dengan 5 hari berguru atau 8 jam sehari sedangkan untuk 2 hari merupakan pendidikan keluarga.
Baca juga :
Pendekatan dan Prinsip Penilaian Kurikulum 2013
Teknik bertanya,keterampilan dasar yang mesti dikuasai Guru
Kesalahan kesalahan Guru dalam Mengajar
Kelebihan kelebihan Wanita yang Berprofesi guru
Buku Kelas 1 Kurikulum 2013 Revisi 2017 SD/MI
Buku Kurikulum 2013 Rev 2017 kelas 2 SD/Mi
Buku Kurikulum 2013 Revisi 2017 Kelas 4 SD/MI
BukuKurikulum 2013 Revisi 2017 Kelas 5 SD/MI
Buku Kurikulum 2013 Revisi 2017 Kelas VII SMP/MTs
Buku Kurikulum 2013 Revisi 2017 Kelas 8
Buku Kur 13 Rev 2017 Kelas X dan XI SMA
Ini Contoh RPP yang telah mengintegrasikan PPK, 4C dan Hots kurkulum 2013
Demikian semoga bermanfaat
0 Response to "Mengintegrasikan Ppk, Literasi, 4C, Dan Hots Dalam Menciptakan Rpp Kurikulum 2013 Terbaru Tahun Pelajaran 2017-2018"
Posting Komentar