ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Model Pembelajaran 5E
Bila pada pembelajaran di kelas anda siswa tampak kurang termotivasi dan anda ingin melibatkan mereka secara aktif dalam pembelajaran semoga tercipta perilaku ilmiah pada diri mereka, maka tidak ada salahnya kalau anda mencoba memakai model pembelajaran 5E. Melalui model pembelajaran 5E ini dibutuhkan pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan sanggup lebih bermakna bagi siswa.Model pembelajaran 5E |
Langkah-Langkah (Fase-Fase) Model Pembelajaran 5E
Menurut Bybee (2006), fase-fase dalam model siklus mencar ilmu 5E yakni sebagai berikut:- Engagement (Persiapan). Pada fase ini guru mengasses pengetahuan awal (prior knowledge) siswa dan membantu mereka untuk tertarik dengan konsep-konsep gres melalui penggunaan acara singkat untuk memicu rasa ingin tahu. Kegiatan yang dilakukan harus menghubungkan antara pengalaman mencar ilmu sebelumnya dengan pengalaman mencar ilmu yang akan dilakukan, mengekspos konsepsi awal yang telah dimiliki siswa, dan mengorganisasikan pemikiran siswa untuk mencapai tujuan dari pembelajaran yang akan dilaksanakan.
- Exploration (eksplorasi). Pada fase exploration (eksplorasi) siswa memiliki kesempatan melaksanakan acara di mana konsep yang telah mereka miliki, miskonsepsi, proses mencar ilmu dan keterampilan-keterampilan diidentifikasi dan perubahan konsepsi difasilitasi. Siswa sanggup menuntaskan acara laboratorium yang akan membantu mereka memakai pengetahuan awal untuk menghasilkan gagasan-gagasan baru, mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan dan kemungkingan-kemungkinan, dan mendesain dan melaksanakan penyelidikan.
- Explanation (penjelasan).Fase explanation (penjelasan) memfokuskan perhatian siswa pada suatu aspek tertentu dari pengalaman mencar ilmu mereka pada fase engagement (persiapan) dan exploration (eksplorasi) dan menyediakan kesempatan untuk mendemonstrasikan pemahaman konsep-konsep, keterampilan-keterampilan proses sains, atau tingkah laris tertentu. Fase ini juga menyediakan kesempatan kepada guru untuk secara eksklusif memberikan konsep-konsep, proses-proses, atau keterampilan- keterampilan. Siswa menjelaskan pemahaman mereka terhadap konseo-konsep. Penjelasan dari guru sanggup membimbing mereka menuju pemahaman yang lebih mendalam, yang merupakan bab terpenting dari fase ini.
- Elaboration (elaborasi).Pada fase elaboration (elaborasi) guru menantang dan memperluas pemahaman konseptual dan keterampilan-keterampilan siswa. Melalui pengalaman-pengalaman mencar ilmu yang gres siswa membangun pemahaman yang lebih dalam dan luas, memperoleh informasi-informasi, dan keterampilan-keterampilan. Siswa mengaplikasikan pemahaman mereka perihal konsep-konsep tertentu dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan tambahan.
- Evaluation (evaluasi).Pada fase terakhir dari model siklus mencar ilmu 5E ini, yaitu fase evaluation (evaluasi), siswa berupaya mengasses pemahaman dan kemampuan mereka. Selain itu pada fase ini guru juga memiliki kesempatan untuk mengevaluasi kemajuan siswa dalam mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Kelebihan Model Pembelajaran 5E
Menurut Wibowo (2010), penerapan model siklus mencar ilmu memiliki kelebihan dan kekurangan. Beberapa kelebihan sebagai berikut:- Meningkatkan motivasi mencar ilmu alasannya pebelajar (siswa) dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran
- Membantu membuatkan perilaku ilmiah pebelajar
- Pembelajaran menjadi lebih bermakna
Kekurangan Model Pembelajaran 5E
Adapun kekurangan penerapan model siklus mencar ilmu yang harus selalu diantisipasi yakni sebagai berikut:- Efektifitas pembelajaran rendah kalau guru kurang menguasai materi dan langkah-langkah pembelajaran
- Menuntut kesungguhan dan kreativitas guru dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran
- Memerlukan pengelolaan kelas yang lebih terjadwal dan terorganisasi
- Memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak dalam menyusun rencana dan melaksanakan pembelajaran.
0 Response to "Model Pembelajaran 5E"
Posting Komentar