Manfaatkan Lingkungan Sebagai Sumber Berguru Siswa

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Pada artikel kali ini blog bidang kajian yang menarik dalam pelaksanaan ptk (penelitian tindakan kelas), alasannya ialah itu rasanya topik ini cukup penting untuk diulas. Di sini kita akan membahas mulai dari pengertian sumber belajar, lingkungan sebagai salah satu sumber belajar, kelebihan lingkungan sebagai sumber belajar, jenis-jenis lingkungan sebagai sumber belajar, metode mengajar yang sanggup dipakai ketika memanfaatkan lingkungan sebagai sumber berguru hingga langkah-langkah yang harus diperhatikan ketika memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Yuk kita simak.

Pengertian Sumber Belajar (Learning Resources)

Sumber berguru ialah sumber yang bentuknya sanggup berupa data, orang, dan wujud tertentu yang sanggup dipergunakan oleh siswa selama berguru , sehingga mempermudah mereka mencapai tujuan atau kompetensi yang diharapkan pada pembelajaran itu. Beberapa sumber berguru sanggup dipakai oleh guru dalam kegiatan pembelajaran secara terpisah atau secara kombinasi.

Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Dan Kelebihannya

Salah satu pola sumber berguru yang sangat baik untuk dipakai ialah lingkungan. Ada beberapa kelebihan lingkungan yang akan didapat kalau guru menggunakannya dalam kegiatan pembelajarannya, misalnya:

Lingkungan Adalah Sumber Belajar Riil, Bukan Tiruan Atau Model

Bila guru memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, ini berarti guru telah memakai sumber berguru riil (sesungguhnya), bukan berupa tiruan atau model. Tentu bila memakai sumber berguru yang riil maka kualitasnya lebih baik bila dibandingkan memakai model atau tiruan yang tentu mempunyai keterbatasan-keterbatasan.

Pembelajaran Menjadi Lebih Menarik

Siswa akan lebih tertarik dengan sesuatu yang bersifat positif dan orisinil dibanding tiruan atau model. Lingkungan sebagai sumber berguru ialah objek yang menarik untuk dipelajari. Dengan menariknya sumber belajar, maka siswa tentu akan lebih bersemangat dan termotivasi.

Lingkungan memperlihatkan pembelajaran bermakna

Sebagai sumber berguru riil dan menarik, lingkungan akan memperlihatkan pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Pembelajaran bermakna amat penting bagi mereka sehingga tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diharapkan akan sanggup mereka capai dengan baik.

Mengaktifkan Belajar Siswa

Belajar dengan memakai lingkungan sebagai sumber pembelajaran akan menciptakan siswa aktif. Ini dikarenakan mereka akan lebih gampang berinteraksi dengan lingkungan. Adanya interaksi dalam pembelajaran akan memperlihatkan bantuan yang positif pada proses pembelajaran. Siswa yang mungkin pasif selama pembelajaran reguler di kelas biasanya akan lebih terlibat dalam pembelajaran ketika terjun ke lingkungan.

Memperkaya Sumber Belajar Di Kelas

Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber berguru bagi siswa tentu saja akan menambah ragam dan memperkaya sumber berguru lain di kelas. Siswa menjadi tidak hanya duduk-duduk di kelas dan berguru ibarat biasa. Banyak variasi yang sanggup dilakukan guru bila memakai sumber berguru berupa lingkungan. Ini akan membantu siswa mengatasi kebosanan berguru di kelas.

Menumbuhkan Rasa Cinta Terhadap Lingkungan

Bila siswa berhasil memaknai lingkungan yang mereka pelajari, maka akan muncul imbas pengiring yang amat penting, yaitu rasa cinta terhadap lingkungan sekitar. Ambil pola begini, ketika siswa diajak mempelajari bagaimana pola pikir masyarakat di sekiat sekolah wacana sampah dan kebersihan, maka mereka akan sanggup menumbuhkan rasa cinta terhadap kebersihan di lingkungan sekolah mereka sendiri atau di lingkungan tempat tinggal mereka sendiri.

Jenis-Jenis Lingkungan Sebagai Sumber Belajar

Berdasarkan asalnya, lingkungan berguru sanggup dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

Lingkungan Alam Asli

Lingkungan alam orisinil ialah lingkungan yang masih banyak tersentuh oleh tangan manusia. Contoh lingkungan alam orisinil yang sanggup dijadikan sumber berguru contohnya hutan, gunung, danau, pantai, laut, sungai, dan sebagainya.

Lingkungan Alam Buatan Manusia

Lingkungan alam buatan ialah lingkungan alam yang merupakan hasil buatan manusia, ibarat bendungan, waduk, museum, candi dan situs purbakala.

Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial ialah lingkungan di mana padanya siswa sanggup diajak untuk melihat aspek-aspek sosial (berhubungan dengan insan atau masyarakat). Siswa sanggup diajak ke pedesaan atau ke pinggiran kota, dsb. untuk memperoleh lingkungan sosial sebagai sumber berguru mereka.

Metode Pembelajaran Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar

Beberapa pertimbangan harus dilakukan guru ketika menentukan metode pembelajaran untuk pemanfaatan sumber berguru dari lingkungan ini. Ada beberapa metode pembelajaran yang sanggup dipakai guru untuk memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, yaitu metode survey, praktek lapangan (PPL dan PKL), karyawisata, berkemah, presentasi narasumber, dan dedikasi masyarakat. Berikut ulasannya:

Metode Survey

Pada metode survey, guru sanggup mengajak siswa untuk melaksanakan survey dalam bentuk observasi, wawancara, dan mempelajari dokumen atau data untuk memperoleh isu dan mempelajari proses-proses sosial yang ada di masyarakat, budaya, ekonomi, keagamaan, dsb.

Metode Praktek Lapangan (PKL atau PPL)

Melalui metode praktek lapangan (dapat berupa Praktek Kerja Lapangan atau Praktek Pengalaman Lapangan), siswa sanggup memperoleh suatu keterampilan-keterampilan atau kecakapan-kecakapan khusus biar nantinya sanggup terjun ke dunia kerja yang sesuai dengan bidang keahlian atau minatnya.

Metode Karyawisata

Pembelajaran tidak melulu harus serius. Pembelajaran dengan metode karyawisata menjadikan siswa tak hanya berguru semata. Lingkungan yang mereka kunjungi sebagai sumber berguru juga sanggup dinikmati sebagai wisata. Banyak sekali objek wisata yang relevan dengan pembelajaran, contohnya museum, pantai, pegunungan, bendungan, pabrik, dan sebagainya. Di tempat-tempat semacam ini siswa sanggup berguru sekaligus bersantai.

Metode Berkemah

Metode berkemah tolong-menolong hampir setujuan dengan karyawisata. Hanya saja metode berkemah membutuhkan waktu yang lebih usang dan mengahruskan siswa menginap di lingkungan tempat ia belajar. Metode berkemah sangat cocok untuk pembelajaran ilmu alam dan sosial. Siswa sanggup mempelajari aneka ragam makhluk hidup beserta aspek-aspek lingkungan yang ada di dalamnya, atau mempelajari bagaimana suatu struktur sosial, kesenian, budaya, dan tabiat istiadat masyarakat atau suku-suku tertentu.

Metode Presentasi Narasumber

Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber berguru tidak selalu berarti siswa dan guru keluar kelas. Bisa juga lingkungan dibawa ke dalam kelas. Misalnya, kelas sanggup mengundang narasumber dari lingkungan sekitar untuk memperlihatkan presentasi di depan kelas. Siswa sanggup berinteraksi dengan narasumber ini untuk mengetahui detil-detil yang mereka perlukan wacana suatu topik pembelajaran. Biasanya narasumber sanggup berupa seorang yang profesional di bidang tertentu, misal dokter, bidan, pengacara, polisi, dan sebagainya. Narasumber sanggup didapat dari orang bau tanah yang kebetulan berada para profesi tersebut atau sukarelawan yang mau diajak bekerjasama untuk pembelajaran di sekolah.

Metode Pengabdian Masyarakat

Metode alternatif lain yang sanggup dipakai untuk memanfaatkan lingkungan sebagai sumber berguru ialah metode dedikasi masyarakat. Siswa sanggup diajak melaksanakan bakti sosial di suatu tempat tertentu. Mereka sanggup mengunjungi panti asuhan, panti jompo dan menyebarkan bersama warga di sana. Siswa sanggup pula diajak melaksanakan agresi bersih-bersih sampah di lingkungan sekitar sekolah atau mengunjungi suatu tempat bekas terkena musibah dan ikut memperlihatkan pertolongan di sana.

Langkah-Langkah Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar

Sebelum memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, maka guru harus mempersiapkan dan menentukan beberapa hal sehingga pemanfaatan lingkungan akan optimal dalam kegiatan berguru mengajar yang dilakukannya. Beberapa langkah-langkah di bawah ini patut diperhatikan oleh guru, yaitu sebagai berikut:

Menentukan Tujuan Pembelajaran

Belajar memakai sumber apapun, termasuk lingkungan harus memperhatikan tujuan pembelajaran. Jika guru menentukan memakai lingkungan sebagai sumber berguru untuk pokok bahasan atau topik tertentu, maka ia harus menentukan tujuan pembelajaran apa yang akan sanggup dicapai oleh siswa. Selain itu, dengan menentukan tujuan pembelajaran yang sempurna kegiatan pembelajaran akan lebih terarah.

Menentukan Lingkungan yang akan Dijadikan Sumber Belajar

Setelah guru menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa, maka langkah selanjutnya yang penting sekali untuk diperhatikan ialah pemilihan lingkungan itu sendiri sebagai sumber belajar. Dalam tahap ini, guru mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan setiap alternatif sumber belajar. Lingkungan yang bagaimana yang sekiranya sanggup membantu siswa lebih gampang mencapai kompetensi yang diharapkan, maka lingkungan itulah yang paling baik untuk dijadikan sebagai sumber belajar.

Memilih Metode Pembelajaran

Penggunaan lingkungan sebagai sumber berguru kadang kala memerlukan pemilihan metode mengajar yang tepat. Pemilihan metode mengajar tidak sanggup dilakukan asal-asalan alasannya ialah sanggup mengakibatkan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang seharusnya dikuasai siswa tidak tercapai. Beberapa metode yang sekiranya sanggup dipertimbangkan untuk pemanfaatan lingkungan sebagai sumber berguru telah diuraikan pada goresan pena ini sebelumnya, yaitu metode survey, karyawisata,  praktek lapangan, dan dedikasi masyarakat.

Mempersiapkan Perizinan

Mengajak siswa untuk berguru dari lingkungan seringkali harus melibatkan perizinan. Siswa yang diajak keluar kelas atau keluar lingkungan sekolah, bahkan seringkali di luar jam berguru dan melibatkan instansi lain. Perizinan akan menjamin pemanfaatan waktu yang lebih efisien alasannya ialah ketika siswa telah datang di lokasi sumber berguru akan pribadi diterima oleh pihak yang berwenang di sana. Selain itu, kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, contohnya kecelakaan dan sebagainya, akan lebih gampang dimaklumi oleh pihak orang bau tanah siswa/wali dan sekolah.

Mempersiapkan Teknis Pelaksanaan

Bila pemanfaatan lingkungan yang lokasinya cukup jauh dari sekolah dan memakai alokasi waktu di luar jam berguru sekolah, tentu teknis pelaksanaan perlu dipikirkan secara matang. Bahkan, kalau memakai lingkungan pada lokasi yang bersahabat dengan sekolah dan masih dalam jam berguru sekolah, persiapan teknis tetap sangat penting. Guru perlu mempersiapkan alat-alat bantu apa saja yang mungkin diharapkan dalam pembelajaran, contohnya megaphone, transportasi dari sekolah ke lokasi, bagaimana pengaturan siswa ketika datang di lokasi dan sebagainya.

Menentukan Tindak Lanjut

Setelah siswa simpulan berguru memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajarnya, maka tindak lanjut apa yang harus dilakukan? Apakah siswa nantinya akan diminta menciptakan laporan perjalanan atau hasil observasi mereka. Bagaimana evaluasi terhadap hasil berguru siswa diberikan, dan hal-hal lainnya perlu ditentukan sebelum pembelajaran dilaksanakan.


ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Manfaatkan Lingkungan Sebagai Sumber Berguru Siswa"

Posting Komentar