ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Bagaimanakah Kualitas Pertanyaan Anda? |
Tinjauan Umum Cara Memperbaiki Kualitas Pertanyaan Guru
Setelah sebelumnya blogLembar Observasi Keterampilan Bertanya Guru, maka yakni sepantasnya bila kali ini dihadirkan goresan pena wacana bagaimana Cara Memperbaiki Kualitas Pertanyaan Guru. Menurut buku Robert Marzano (2001) yang berjudul Classroom Instruction that Works, 80 persen pembelajaran yang berhasil selalu melibatkan guru dalam mengajukan pertanyaan. Kemudian, 30 – 50 persen alokasi waktu pada pembelajaran efektif dipakai oleh guru untuk bertanya.Akan tetapi pada beberapa guru perlu dipertanyakan: Seberapa efektifkah pertanyaan yang mereka ajukan? Masuk akal, bahwa bila guru ingin meningkatkan efektivitas pengajaran di kelas guru, tentu saja guru akan mulai dengan memperbaiki pertanyaan-pertanyaan yang guru ajukan.Tujuan Guru Mengajukan Pertanyaan
Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa-siswa di kelasnya umumnya untuk tujuan-tujuan berikut, yaitu:- melibatkan siswa biar aktif dalam pembelajaran
- meningkatkan motivasi mencar ilmu siswa
- mengevaluasi persiapan siswa '
- memeriksa penyelesaian pekerjaan siswa
- mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa
- meninjau kembali pembelajaran sebelumnya
- mengetahui wawasan siswa wacana suatu topik atau konsep
- menilai prestasi atau penguasaan tujuan pembelajaran oleh siswa
- merangsang siswa biar mencar ilmu mandiri
Saat melaksanakan suatu pembelajaran guru sanggup mengajukan beberapa pertanyaan dengan beberapa tujuan di atas, bahkan guru sanggup mengajukan satu pertanyaan untuk beberapa tujuan sekaligus. Atau sanggup pula beberapa pertanyaan diajukan untuk satu tujuan tertentu.
Ada 3 tiga tindakan yang sanggup diambil untuk memperbaiki pertanyaan guru di kelas. Untuk memulainya, guru perlu untuk menawarkan siswa kesempatan untuk berbicara ketimbang guru yang berbicara. Kedua, menyiapkan pertanyaan sedari awal bahkan ketika guru merencanakan pelajaran. Dan ketiga,menggunakan perancah (scaffolding) pertanyaan.
Langkah Pertama: Berikanlah Kesempatan Kepada Siswa untuk Lebih Banyak Berbicara
Untuk melaksanakan ini, guru perlu mengubah teladan pikirnya. Guru diharuskan untuk “tidak terlalu” mengarahkan diskusi ke tujuan yang ingin dicapai guru. Guru tidak memaksakan tujuannya tanpa menawarkan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi suatu topik melalui pertanyaan-pertanyaan yang didasarkan pada pemikiran mereka. Pertanyaan guru lebih sekedar upaya memancing biar siswa-siswa menjadi tergerak untuk ikut berdiskusi dan bertanya.Langkah Kedua: Mempersiapkan Pertanyaan Saat Merancang Pembelajaran
Guru sangat perlu untuk mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan apa yang sekiranya sanggup dan sesuai untuk dilontarkannya ketika pembelajaran berlangsung. Dengan cara ini, guru telah siap dengan banyak sekali skenario pertanyaan yang akan diajukan biar siswa menerima pertanyaan-pertanyaan yang bermutu yang telah dipikirkan sebelumnya oleh guru. Pertanyaan yang baik tidak serta merta dihasilkan secara impulsif ketika guru melaksanakan pembelajaran. Pertanyaan bermutu telah direncanakan sebelumnya. Dengan pertanyaan-pertanyaan yang bermutu ini siswa akan terpacu untuk terlibat dalam diskusi mencar ilmu dan memperoleh kesempatan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan berpikir tingkat tinggi ibarat berpikir kreatif dan berpikir kritis.Langkah Ketiga: Gunakan Pertanyaan Perancah (Scaffolding)
Guru, ketika melaksanakan langkah kedua di atas sekaligus harus melakukannya dengan menciptakan pertanyaan-pertanyaan efektif dengan banyak sekali tingkatan dari level gampang sampai level sukar. Cara gampang untuk merancang pertanyaan-pertanyaan sehingga bersifat sebagai perancah, maka guru sanggup menciptakan tabel pertanyaan. Guru sanggup menciptakan tabel pertanyaan untuk setiap konsep dengan banyak sekali level kognitif. Caranya, buatlah tabel dengan 8 buah kolom yang berisi : (1) Nomor Konsep; (2) Konsep yang diajarkan; (3) Pertanyaan tingkat Pengetahuan atau C1; (4) Pertanyaan Tingkat Pemahaman atau C2; (5) Pertanyaan tingkat Aplikasi atau C3; (6) Pertanyaan Tingkat Analisis atau C4; (7) Pertanyaan Tingkat Sintesis atau C5; dan kolom (8) Pertanyaan Tingkat Evaluasi atau C6.Tulislah tabel tersebut, dan ingat, buat semua pertanyaan untuk setiap kolom tingkat kognitif. Keuntungan memakai perancangan pertanyaan ibarat ini yakni terjaminnya ketersediaan pertanyaan-pertanyaan berkualitas untuk tiap konsep yang diajarkan. Selain itu, ketika mendapatkan pertanyaan-pertanyaan dari guru, siswa akan memperoleh kesempatan untuk berpikir mendalam wacana setiap konsep yang guru ajarkan. Pertanyaan yang terstruktur mulai dari level kognitif C1 sampai level tertinggi (C6) ibarat di atas terbukti secara ilmiah meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Komentar Terhadap Jawaban Siswa
Setelah menawarkan pertanyaan dalam pembelajarannya, guru amat perlu untuk menawarkan tanggapan atau umpan balik. Adalah sangat tidak pas bila guru tidak menawarkan tanggapan terhadap balasan yang diberikan oleh siswa. Akan tetapi sebaiknya tanggapan yang diberikan hemat, tidak bertele-tele. Guru sanggup pula bertanya lebih dalam (dengan teknik perancahan/scaffolding) di atas, yaitu dengan menawarkan pertanyaan yang lebih tinggi levelnya segera sesudah siswa menjawab sebuah pertanyaan. Latihan dan perencanaan yang matang sangat diharapkan biar seni administrasi bertanya guru sanggup menciptakan pembelajaran lebih efektif.Referensi:
- http://www.edutopia.org/blog/improving-teacher-questions-ben-johnson
- http://beyondpenguins.ehe.osu.edu/issue/energy-and-the-polar-environment/questioning-techniques-research-based-strategies-for-teachers
0 Response to "Cara Memperbaiki Kualitas Pertanyaan Guru"
Posting Komentar