Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280

Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation

Jika anda tertarik untuk mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI) di dalam kelas anda, atau barangkali sedang melaksanakan penelitian tindakan kelas / ptk wacana model pembelajaran kooperatif yang satu ini, maka sebaiknya anda cermati sintaks atau langkah-langkah/fase-fase model pembelajaran ini. Ada 5 (lima) sintaks /langkah/fase penting dalam model pembelajaran kooperatif tipe group investigation, yaitu:

Fase 1: menggorganisasikan kelompok-kelompok kooperatif dan mengidentifikasi topik

Kedua kiprah yang disebut di atas urutannya sanggup bervariasi, sesuai dengan situasi. Guru sanggup terlebih dahulu mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok kooperatif sebelum mengidentifikasi topik pembelajaran, atau sebaliknya terlebih dahulu mengidentifikasi topik, gres kemudian mengorganisasikan siswa ke kelompok-kelompok. Bergantung pada topik yang dipilih pada fase 1, maka yaitu sangat penting untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sanggup membangun kekompakan tim (kelompok), sehingga terbentuk solidaritas dan kohesi antar anggotanya. Perlu dicatat bahwa model pembelajaran kooperatif tipe group investigation ini merupakan sebuah model pembelajaran yang kompleks, yang berbeda sama sekali dengan model pembelajaran kooperatif lainnya, di mana tingkat kooperasi antar anggota kelompok harus benar-benar baik dan efektif. Agar apa-apa yang dilakukan oleh kelompok bermanfaat dan efektif, maka setiap anggota kelompok harus produktif dan mempunyai hubungan kooperasi yang baik satu sama lain.
Fase 2: Perencanaan KelompokSelama fase perencanaan kelompok, siswa harus memilih batasan/cakupan penyelidikan mereka, mengevaluasi sumber daya yang mereka miliki, merencanakan suatu aksi/tindakan, dan menugaskan /memberikan tanggung jawab yang berbeda kepada setiap anggota kelompok. Pada model pembelajaran kooperatif yang lain, perencanaan kelompok jauh lebih gampang dibanding perencanaan kelompok pada group investigation. Bila semua anggota kelompok menyelidiki topik yang sama, kiprah utama mereka pada fase ini yaitu memilih bagaimana cara membagi isu dasar yang telah mereka miliki masing-masing. Jika anggota-anggota kelompok bertugas sendiri-sendiri untuk menyelidiki sub-sub topik, maka keputusan penting  pada fase perencanaan ini yaitu bagaimana mereka seharusnya berkoordinasi, dan membagi kiprah siapa yang akan bertanggungjawab terhadap isu dasar, siapa yang mengumpulkan data, siapa yang menganalisis, siapa yang mengkombinasikan sub-sub proyek menjadi suatu keutuhan, serta siapa yang akan menulis laporan. Tugas-tugas demikian tentu amat rumit dan tidak sanggup dibagi secara tegas.

Fase 3: Mengimplementasikan penyelidikan (investigasi)

Kelompok-kelompok yang telah terorganisasi dengan baik pada fase 2, dan topik yang telah diidentifikasi pada fase 1, serta telah mempunyai planning pemecahan duduk kasus selanjutnya siap memasuki fase 3. Pada fase ini setiap kelompok akan mengimplementasikan penyelidikan/inkuiri. Biasanya fase 3 ini memerlukan waktu lebih panjang dari fase lainnya. Setiap kelompok memerlukan banyak waktu untuk mendesain mekanisme pengambilan data, mengambil data, menganalisis, dan mengevaluasi data, dan mengambil kesimpulan. Menjaga biar setiap kelompok dan anggota-anggotanya bekerja secara efektif dan produktif, sanggup saja sulit dilakukan sebab adakala setiap sub-proyek/proyek penyelidikan berbeda kebutuhan waktunya. Laporan-laporan kemajuan setiap kelompok terhadap sub proyek/proyek penyelidikan mereka sangat penting pada fase iniagar guru sanggup mengkoordinasikan usaha-usaha setiap kelompok dalam memecahkan duduk kasus melalui penyelidikan mereka masing-masing.

Fase 4: Mengalasis hasil penyelidikan dan menyiapkan laporan

Saat siswa mengumpulkan informasi, maka isu tersebut perlu dianalisis dan dievaluasi. Guru sanggup membantu proses ini dengan beberapa cara. Salah satunya yaitu dengan secara kontinyu memfokuskan perhatian setiap kelompok pada pertanyaan atau duduk kasus yang sedang diselidiki. Pada penyelidikan-penyelidikan yang panjang, siswa sanggup saja kehilangan arah terhadap fokus pembelajaran/studi mereka. Cara lain untuk membantu siswa yaitu dengan membantu mereka menganalisis hasil dengan meminta mereka biar selalu membagi penemuan-penemuan mereka terhadap anggota-anggota kelompoknya. Atau, guru sanggup pula meminta siswa bereksperimen dengan banyak sekali cara dalam menawarkan display data, bentuk diagram, dan tabel-tabel, sehingga setiap anggota sanggup memahami hubungan antar data yang telah mereka kumpulkan.

Fase 5: Mempresentasikan hasil penyelidikan

Pada fase kelima ini ada dua tujuan yang harus dilakukan. Pertama yaitu mendesiminasikan informasi; yang kedua mengajarkan kepada siswa bagaimana mempresentasikan isu dengan terperinci dan dengan cara yang menarik. Format fase terakhir ini sanggup sangat bervariasi, misalnya: presentasi untuk seluruh kelas; presentasi untuk sebagian kelas saja; presentasi dalam bentuk poster; demonstrasi; presentasi melalui rekaman video; atau satasiun sentra belajar. Tugas siswa pada fase kelima ini amat bergantung pada jenis isu itu sendiri, jenis audiens, dan pembuatan presentasi isu secara menarik. Tugas-tugas pada fase kelima ini sangat mempunyai kegunaan bagi hidup mereka kelak dikala terjun pribadi ke masyarakat, dan sering tidak dipelajari pada kelas-kelas konvensional/tradisional.
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation"

Posting Komentar