ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Tahukah anda apa itu pendekakatan STM (sains teknologi masyarakat)? Bahasan kali ini di blog PTK dan Model Pembelajaran ialah ihwal Penerapan Pendekatan STM – Sains Teknologi Masyarakat dalam Pembelajaran. Selamat menyimak. Apakah yang Dimaksud dengan Pendekatan STM (Sains Teknologi dan Masyarakat) itu?
Dalam bahasa aslinya (Bahasa Inggris), pendekatan STM (Sains Teknologi dan Masyarakat) dikenal sebagai Science Technology and Society Approach (Science = sains; Technology = teknologi; Society = masyarakat; dan Approach = pendekatan). Di Indonesia, pendekatan STM ini mulai diperkenalkan di tahun 1990. Di negara pengembangnya, yaitu Inggris dan Amerika, pendekatan STM atau STS ini telah banyak dipakai dalam pembelajaran semenjak tahun 1970-an.Pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat) ialah suatu perjuangan untuk menyajikan sains (IPA) melalui pemanfaatan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan sains teknologi dan masyarakat melibatkan siswa dalam penentuan tujuan pembelajaran, mekanisme pelaksanaan pembelajaran, pencarian informasi materi pembelajaran dan bahkan pada penilaian belajar. Tujuan utama pendekatan sains teknologi dan masyarakat (STM) yaitu semoga dihasilkan siswa-siswa yang mempunyai bekal ilmu dan pengetahuan semoga nantinya bisa mengambil keputusan-keputusan terkait masalah-masalah dalam masyarakat.
Pendekatan sains teknologi dan masyarakat (STM) berlandaskan 3 hal yaitu:
- Hubungan erat antara sains, teknologi dan masyarakat.
- Proses belajar-mengajar didasarkan kepada teori konstruktivisme, dimana siswa membangun sendiri pengetahuannya ketika berinteraksi dengan lingkungan.
- Ada 5 ranah pembelajaran, yaitu (1) ranah kognitif, (2) ranah afektif, (3) ranah proses sains, (4) ranah kreativitas, dan (5) ranah relasi dan aplikasi.
Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM) mengusung Teori Konstruktivisme, di mana pada pendekatan ini siswa membangun sendiri pemahamannya ihwal bahan-bahan pembelajaran. Selain itu pendekatan STM ini juga mengakomodasi contextual teaching and learning approach (pendekatan pembelajaran kontekstual), di mana siswa eksklusif diajak untuk memahami sains sesuai dengan keadaan kasatmata yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Di dalam pendekatan STM, lingkungan tidak hanya berwujud lingkungan fisik di mana siswa sanggup mempelajari fenomena-fenomena alam abiotik (makhluk tak hidup) maupun fenomena-fenomena alam biotik (makhluk hidup), tetapi juga mempelajari dampaknya terhadap society (lingkungan masyarakat).
Mengapa Pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat) ini Perlu Diterapkan ?
Salah satu tujuan penting pembelajaran sains ialah lahirnya individu-individu yang selalu responsif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sekaligus peka terhadap isu-isu sosial yang timbul sebagai dampak dari perkembangan tersebut. Pendekatan STM dalam pembelajaran tentu sanggup mengakomodir tujuan penting ini, alasannya dalam pendekatan STM (science technology and society approach) ini, siswa juga diajarkan untuk memperhatikan masalah-masalah yang kemudian muncul sebagai dampak lain dari penggunaan teknologi-teknologi gres dalam kehidupan bermasyarakat. Dampak dari perkembangan sains dan teknologi di sini bukan hanya artian dampak negatif, tetapi juga dampak positifnya. Perlu dicatat bahwa sains dan teknologi serta masyarakat (society) mempunyai relasi timbal balik dan saling mempengaruhi. Dengan memahami hakikat sains, teknologi dan perkembangannya serta dampaknya bagi masyarakat, maka siswa akan menjadi individu yang pada saatnya nanti terjun ke masyarakat sanggup mengambil keputusan-keputusan / kebijakan-kebijakan yang sempurna dalam kehidupannya sehari-hari. Selain itu, sudah barang tentu konsep-konsep dan proses-proses sains yang dipelajarinya di dingklik sekolah bersesuaian dengan konsep-konsep dan proses-proses sains yang ditemuinya dalam kehidupan sehari-hari.Ciri-Ciri Pendekatan Sains-Teknologi dan Masyarakat (STM) yang Dapat Dilihat dalam Pembelajaran
Adapun ciri-ciri pendekatan sains teknologi dan masyarakat apabila diterapkan ke dalam sebuah pembelajaran, maka kita akan sanggup melihat hal-hal berikut:- Masalah yang diangkat sebagai materi pembelajaran bersifat setempat, kasatmata (real life situation), penting (bermakna) dan berdampak pada siswa
- Saat acara pembelajaran dipergunakan sumber daya setempat (dapat berupa narasumber (orang), benda-benda, lingkungan fisik (biotik dan abiotik) atau lingkungan sosial (masyarakat / society) dalam upaya untuk memperoleh informasi-informasi semoga bisa dimanfaatkan untuk memecahkan persoalan yang telah diangkat sebagai materi pembelajaran
- Pendekatan sains teknologi dan masyarakat (STM) menuntuk semua siswa untuk ikut serta terlibat secara aktif untuk memperoleh informasi-informasi untuk memecahkan persoalan yang diangkat dalam acara pembelajaran yang bersumber dari situasi kasatmata dalam kehidupan sehari-hari.
- Pada umumnya penerapan science technology and society approah (pendekatan sains teknologi dan masyarakat) ini membutuhkan alokasi yang lebih banyak dibanding pendekatan tradisional. Untuk itu seringkali diperlukan perpanjangan waktu mencar ilmu siswa ketika di sekolah maupun di luar jam mencar ilmu sekolah (di rumah)
- Agar ,masalah yang diangkat dalam pembelajaran mempunyai makna yang mendalam bagi siswa maka persoalan difokuskan pada dampak-dampak sains dan teknologi bagi siswa itu sendiri
- Materi pembelajaran yang dibelajarkan kepada siswa ketika menerapkan pendekatan STM (sains teknologi dan masyarakat) ini mencakup produk-produk (fenomena alam, tanda-tanda alam, konsep, prinsip, fakta, teori dan hukum-hukum dalam sains) dan proses-proses sains (metode ilmiah pemecahan persoalan sains)
- Pembelajaran yang juga menekankan materi pembelajaran berupa proses sains (tidak sekedar produk) kesannya akan menunjukkan siswa keterampilan sains yang mantap yang nantinya sanggup mereka gunakan untuk memecahkan persoalan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan sains dan teknologi dalam hubungannya dengan masyarakat
- Penerapan pendekatan STM menunjukkan kesempatan kepada siswa untuk mulai mempunyai kesadaran diri akan kemungkinan karier yang akan mereka miliki di masa mendatang yang tentu saja berkaitan dengan sains dan teknologi serta masyarakat
- Saat guru memakai penerapan sains teknologi dan masyarakat dalam sebuah pembelajaran dan mengangkat isu-isu atau persoalan dalam kehidupan kasatmata mereka sehari-hari, maka siswa mendapat sebuah kesempatan untuk berperan sebagai seorang warga masyarakat (warga negara) di mana mereka akan mencar ilmu memecahkan maslah-masalah tersebut
- Pada sebuah pembelajaran dengan penerapan sains teknologi dan masyarakat, siswa-siswa ketika acara mencar ilmu mengajar dilangsungkan mencar ilmu mencermati apa dan bagaimana dampak sains dan teknologi di masa depan.
- Adalah ciri khas lain pembelajaran STM, yaitu adanya kebebasan atau otonomi dalam proses belajar, sehingga mereka benar-benar membangun sendiri pengetahuan dan pemahamannya ihwal sains, teknologi, dan masyarakat
Kelebihan Pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat)
Beberapa kelebihan pendekatan sains teknologi masyarakat (STM) antara lain:- Siswa sanggup melihat relasi (nilai) ihwal apa-apa yang mereka pelajari di dingklik sekolah dengan kehidupan kasatmata sehari-hari (real life situation)
- Siswa sanggup melihat relevansi teknologi yang dipakai ketika ini dengan konsep-konsep dan prinsip sains yang sedang mereka pelajari
- Siswa menjadi lebih kreatif, hal ini akan terlihat dari banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang mereka olok-olokan alasannya besarnya rasa ingin tahu mereka. Mereka juga menjadi lebih gampang dan terampil mengidentifikasi penyebab atau dampak penggunaan suatu teknologi
- Siswa sanggup melihat bahwa sains ialah alat yang sanggup dipakai / bisa memecahkan masalah-masalah
- Siswa akan menyadari bahwa proses-proses sains penting untuk dipelajari alasannya mereka merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai dalam tujuan memecahkan suatu masalah
- Siswa akan mempunyai retensi yang besar lengan berkuasa terhadap pembelajaran yang dilangsungkan alasannya berlandaskan konstruktivisme dan kontekstual
Langkah-Langkah / Sintaks Pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat)
Bila anda tertarik untuk melaksanakan pendekatan sains teknologi dan masyarakat (STM) di kelas anda, maka langkah-langkah pembelajaran pendekatan STM ini perlu diperhatikan. Menurut Robert E. Yager (1992) sintak model pembelajaran STM ialah sebagai berikut:Langkah-Langkah / Sintak :
Fase 1 (Invitasi)
Pada fase pertama ini (invitasi) guru mengundang siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Guru mulai menggali informasi atau persoalan dari siswa. Untuk melaksanakan ini guru sanggup mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendorong siswa untuk memunculkan permaslahan. Jika penggalian informasi atau persoalan dari siswa ini sukses, maka siswa akan lebih gampang termotivasi dalam mengikuti tahapan pembelajaran berikutnya. Selanjutnya guru mencoba membantu siswa untuk menghubungkan pembelajaran gres yang akan mereka jalani dengan pembelajaran sebelumnya, yang kemudian dilanjutkan dengan klarifikasi ihwal materi pokok pembelajaran dan manfaat mudah yang akan didapat bila mempelajarinya dengan baik.Fase 2 (Eksplorasi)
Pada fase kedua (eksplorasi), siswa di bawah isyarat dan fasilitasi guru membentuk kelompok-kelompok yang selanjutnya setiap kelompok akan mencoba merancang dan melaksanakan acara eksperimen atau percobaan untuk mengumpulkan data. Pada tahapan ini mereka akan berlatih memakai keterampilan proses sains. Selain itu siswa juga akan diajak untuk lebih mempertajam bagaimana melaksanakan kerja ilmiah dan efeknya, mereka akan mempunyai perilaku ilmiah. Fase kedua ini kemudian dilanjutkan dengan acara diskusi kelompok untuk menarik kesimpulan menurut hasil yang telah mereka peroleh melalui acara percobaan atau eksperimen.Fase 3 (Pengajuan Eksplanasi dan solusi)
Pada fase ketiga (pengajuan eksplanasi dan solusi) siswa akan berusaha membangun sendiri pengetahuannya (sesuai dengan teori konstruktivisme). Mereka akan berdiskusi dan mencoba menjelaskan apa yang sedang terjadi, atau mengapa sesuatu bisa terjadi, selanjutnya mereka akan mencoba menemukan solusi atau pemecahan masalah. Dalam hal ini, tentu saja solusi atau pemecahan persoalan yang diberikan sesuai dengan informasi-informasi yang mereka peroleh dari acara eksplorasi (fase 2). Pada acara mencar ilmu di fase 3 ini, guru sanggup membantu kelompok-kelompok dengan mengarahkan mereka apabila tengah menuju kepada kesimpulan yang bias atau bahkan keliru. Guru sanggup membantu mengarahkan mereka semoga klarifikasi (ekplanasi) dan penentuan solusi (pemecahan masalah) didasarkan pada informasi yang telah mereka dapatkan.Fase 4 (Tindak Lanjut)
Pada fase keempat (tindak lanjut) yang merupakan fase terakhir dari penerapan pendekatan STM (sains teknologi dan masyarakat) ini, guru membantu siswa untuk menjelaskan fenomena alam menurut konsep-konsep yang gres saja mereka bangun. Selain itu juga membantu siswa menjelaskan aneka macam aplikasi untuk menunjukkan makna terhadap informasi yang gres saja mereka peroleh, dan melaksanakan refleksi terhadap pemahaman konsep.Demikian bahasan ihwal Penerapan Pendekatan STM – Sains Teknologi Masyarakat dalam Pembelajaran di Blog Penelitian Tindakan Kelas dan Model-Model Pembelajaran. Sampai Jumpa.
0 Response to "Penerapan Pendekatan Stm – Sains Teknologi Masyarakat Dalam Pembelajaran"
Posting Komentar