Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Sekolah

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280

Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Sekolah


Isu yang berkembang luas perihal kualitas pendidikan ketika ini ialah ketidakmampuan siswa dalam memcahkan kasus (masalah) dalam kehidupan sehari-hari. Padahal ini sangat penting alasannya ialah berorientasi jangka panjang, bukan semata simpulan pada ketika mereka berada dalam lingkungan sekolah. Setiap siswa yang memperoleh pengatahuan di kursi sekolah sudah seharusnya sanggup menerapkan apa yang diperolehnya tersebut dalam kehidupan konkret mereka sehari-hari. Pengetahuan harusnya menjadi bekal hidup bagi mereka ketika terjun di tengah-tengah masyarakat sebagai bab dari masyarakat itu.

Muncullah kemudian sebuah paradigma gres dalam acara pembelajaran di mana siswa diajak untuk berada dalam situasi alamiah. Menurut paradigma ini proses berguru siswa akan lebih bermakna jikalau mereka berada dalam situasi alamiah tersebut. Mereka tidak sekedar mengetahuinya saja, tetapi harus mengalami dan memiliki pengalaman konkret akan proses belajarnya.

Paradigma inilah yang kemudian melahirkan pendekatan kontekstual dalam proses pembelajaran. Dalam bahasa aslinya, pembelajaran kontekstual disingkat dengan CTL (Contextual Teaching and Learning). Pada pendekatan ini, fasilitator pembelajaran dalam hal ini guru harus membantu siswa untuk menghubungkan antara pengetahuan yang sedang dipelajarinya dengan penerapannya di dunia konkret dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran yang dilakukan di kelas-kelas menjadi bermakna dan bermanfaat bagi siswa kelak. Kaprikornus berdasarkan pembelajaran yang mengakomodasi pendekatan kontekstual, guru bukan sekedar mentransfer pengetahuan. Bukan, guru bukan satu-satunya sumber isu dan pengetahuan. Justru pengetahuan itu sebaiknya didapatkan dari bermacam-macam sumber yang difasilitasi oleh guru dalam KBMnya. Proses pembelajaran menjadi suatu bab penting, tidak semata pada hasil berguru saja.


Guru sebagai fasilitator dalam pendekatan kontekstual membantu siswa-siswa di kelasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pada acara belajar, guru lebih banyak memperlihatkan kemudahan dan sumber-sumber isu yang dibutuhkan siswa untuk proses belajar. Siswa akan menemukan sendiri dan menghubungkan pengetahuan yang diperolehnya dengan pengetahuan yang telah dimilikinya, menggunakannya untuk menuntaskan masalah-masalah kontekstual.

Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) ialah sebuah proses pembelajaran yang bersifat menyeluruh atau holistik. Pada pembelajaran kontekstual, siswa dimotivasi sehingga mereka sanggup memahami makna materi pelajaran sesuai konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural). Dengan pendekatan kontekstual,  siswa akan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang  sanggup diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan  atau konteks ke permasalahan ke konteks lainnya.

Pada pendekatan kontekstual, guru mencoba menghadirkan situasi dunia konkret ke dalam kelas. Siswa diajak untuk menemukan dan membentuk hubungan-hubungan antar pengetahuan, kemudian juga bagaimana penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Ada lima taktik pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning), yaitu relating (menghubungkan) , experiencing (mengalami), applying (menerapkan), cooperating (bekerja sama), dan transferring (mentransfer). Melalui kelima taktik ini nantinya diperlukan siswa akan mencapai standar kompetensi yang diperlukan secara maksimal.
Pendekatan dan pembelajaran kontekstual terkait erat dengan pembelajaran aktif (active learning). Dalam pembelajaran kontekstual, dalam hubungannya dengan pembelajaran aktif, maka siswa harus sanggup diajak untuk membangun sendiri pengetahuannya (konstruktivisme atau constructivism), aktif bertanya (questioning), aktif untuk menemukan pengetahuannya atau konsep-konsep yang sedang dipelajari (inquiri), bekerja bersama dan berguru bersama dalam suatu masyarakat berguru (learning community), melaksanakan pemodelan (modeling), dan menerapkan evaluasi otentik (authentic assessment).
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Sekolah"

Posting Komentar