ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Cara Membuat RPP Model WIPPEA
Salah satu runtutan proses pembelajaran di kelas yang sanggup menunjang keberhasilan guru dalam mengajar ialah dengan memakai model WIPPEA (Warm Up, Introduction, Presentation, Practice, Evaluation, dan Application). Model RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) ini biasanya dipakai untuk jenis-jenis materi latih berbentuk keterampilan menyerupai ketampilan berbahasa, olahraga, atau untuk mengajarkan skill lainnya kepada siswa. Model pengembangan RPP WIPPEA dikembangkan dari hasil kerja Hunter pada bukunya yang berjudul Mastery Teaching, 1982.
RPP dan Efektivitas Proses Belajar Mengajar
Pengembangan RPP ialah salah satu langkah penting sebelum guru mempraktekkannya di kelas. Pengembangan RPP sangat memilih apakah pembelajaran yang akan dilakukan guru sanggup sukses atau tidak nantinya. RPP yang dikembangkan dengan baik akan bisa menjadi petunjuk bagi guru dalam melaksanakan PBM-nya. Pada tahap ini guru akan mempertimbangkan banyak sekali aspek yang nantinya akan kuat terhadap keberhasilan proses berguru siswa dan kemudahannya dalam mengajar. Perencanaan yang gagal otomatis akan menciptakan pembelajaran gagal, walaupun keberhasilan dalam berbagi RPP yang cantik belum tentu menjamin keberhasilan dalam mengajar ketika proses pembelajaran berlangsung.Pada RPP yang dikembangkan inilah guru akan memilih tujuan-tujuan pembelajarannya, langkah-langkah yang dilakukan selama mengajar dan selama siswa belajar, bahan-bahan dan alat yang diharapkan sampai media dan penilaian dan penyiapan latihan untuk siswa. Semuanya itu sebaiknya tertulis di dalam RPP sehingga akan membantu guru mengorganisasikan pembelajarannya dengan baik dan efektif.
Model WIPPEA untuk Pengembangan RPP
WIPPEA sendiri ialah 6 langkah yang harus dilakukan guru dalam aktivitas pembelajaran. Tentunya sebelum berbagi dan menuliskan keenam langkah ini, guru terlebih dahulu harus merumuskan tujuan pembelajarannya dengan baik. Nah, sesudah semua tujuan pembelajaran dirumuskan barulah lalu guru merumuskan langkah-langkah KBM berdasarkan urutan WIPPEA tersebut. Baiklah, kini kita akan mengulas keenam urutan langkah model WIPPEA selama proses pembelajaran.Warming Up (Pemanasan)
Pemanasan ialah cara-cara atau seni administrasi yang sanggup dilakukan guru untuk menyiapkan siswa ke dalam inti pembelajaran. Pada langkah pertama model WIPPEA ini, guru sanggup melaksanakan pemanasan dengan mengasses pengetahuan awal yang telah dimiliki siswa. Ini sanggup dilakukan dengan pertanyaan-pertanyaan. Stimulus sanggup dilakukan dengan bermacam-macam cara untuk memperlihatkan pemanasan, contohnya dengan gambar, video, atau peragaan oleh guru. Pemanasan juga sanggup dilakukan dengan mengasses pembelajaran sebelumnya yang berafiliasi dekat dengan pembelajaran yang akan dilakukan.Introduction (Pengantar)
Guru sanggup memperlihatkan pengantar berupa penyampaian tujuan pembelajaran baik secara tertulis maupun lisan. Tujuan-tujuan pembelajaran ini harus dipahami betul oleh siswa. Selanjutnya guru sanggup meminta siswa menanggapi tujuan-tujuan pembelajaran tersebut. Tanggapan boleh dalam bermacam-macam bentuk contohnya pertanyaan, ulasan atau apapun, yang lalu sanggup dicatat oleh guru terutama untuk tanggapan-tanggapan yang sifatnya penting dan berafiliasi dekat dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.Presentation (Presentasi atau Penyajian)
Harap jangan diartikan presentasi di sini dalam arti sempit menyerupai guru memperlihatkan ceramah. Ada banyak model presentasi yang bisa disajikan kepada siswa. Memang tentu tidak salah kalau memperlihatkan ceramah, tetapi harus sesuai dengan sifat materi pembelajaran. Karena model WIPPEA ini bekerjsama lebih cocok untuk mengajarkan materi yang berbentuk keterampilan, maka pemodelan, demostrasi, atau presentasi pola produk dari keterampilan tersebut tentulah lebih diutamakan. Guru sanggup menampilkan video, realia, atau model untuk produk. Jika semisalnya keterampilan berbahasa yang akan diajarkan, maka mungkin yang dipresentasikan ialah kosa kata gres atau struktur kalimat yang gres yang belum siswa ketahui dan akan mereka pelajari.Practice (Latihan)
Setelah siswa diberikan contoh-contoh, diberikan demostrasi, pemodelan atau diberikan presentasi yang berafiliasi dengan apa yang akan mereka pelajari, maka guru pada langkah latihan akan memperlihatkan kesempatan kepada siswa untuk melatihkan keterampilan tersebut. Alokasi waktu yang diberikan untuk tahapan ini tentu lebih besar dibanding tahap-tahap sebelumnya. Siswa melakukannya secara individual atau berkelompok di bawah proteksi guru.Evaluation (Evaluasi)
Selesai berlatih, maka keterampilan atau produk yang dihasilkan oleh siswa dalam aktivitas latihan harus dievaluasi oleh guru. Guru akan memperlihatkan masukan-masukan untuk menyempurnakan, atau memperlihatkan koreksi kalau terdapat kesalahan-kesalahan. Pada tahap ini siswa berkesempatan pula untuk menilai dirinya sendiri atau bahkan mungkin sanggup diberikan kesempatan untuk memperlihatkan masukan untuk siswa lainnya.Application (Penerapan)
Untuk tahapan yang terakhir ini, guru memperlihatkan kesempatan kepada siswa untuk menerapkan keterampilan yang gres diperolehnya dalam bentuk yang sedikit berbeda. Pada tahap ini siswa berkesempatan untuk menajamkan apa yang telah mereka kuasai. Tentu saja tahap penerapan atau aplikasi ini sanggup ditambakan dengan memperlihatkan kiprah rumah atau proyek untuk dikerjakan baik secara individual maupun secara berkelompok.Itulah enam langkah model pengembangan RPP bentuk WIPPEA yang seringkali dipakai untuk berbagi RPP untuk mengajarkan keterampilan kepada siswa dari blog penelitian tindakan kelas dan model pembelajaran.
0 Response to "Cara Menciptakan Rpp Model Wippea"
Posting Komentar