Belajar Penerimaan (Reception Learning)

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280

Belajar Penerimaan (Reception Learning)

Pandangan David  Ausubel (1963, 1977) perihal berguru memperlihatkan sebuah perbedaan kontras dengan apa yang ditawarkan oleh Jerome Brunner. Menurut Ausubel, seseorang memperoleh pengetahuan lebih uatama melalui resepsi (penerimaan: reception) daripada melalui inovasi (discovery). Konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan gagasan-gagasan dipresentasikan dan dipahami, tidak ditemukan. Semakin presentasi terorganisasi dan terfokus, semakin mendalam seseorang akan belajar.

Ausubel menekankan apa yang disebut sebagai meaningful mulut learning (belajar mulut bermakna)—informasi verbal, gagasan-gagasan, dan hubungan-hubungan antar gagasan diperoleh secara bersama-sama. Mengingat hafalan tidak dianggap sebagai berguru bermakna, sebab bahan-bahan yang dipelajari dengan cara menghafal tidak membentuk kekerabatan dengan pengetahuan yang telah ada atau yang telah dimiliki.

Ausubel telah mengusulkan model pembelejaran ekspositori untuk memberdayakan kebermaknaan berguru daripada berguru penerimaan dengan menghafal. (Di sini eksposisi / paparan berarti penjelasan). Pada pendekatan ekspositori, guru mempresentasikan bahan-bahan dengan diorganisasi secara hati-hati, diurutkan, dan dalam bentuk jadi, sehingga siswa sanggup berguru secara efisien. Ausubel juga sependapat dengan Bruner dalam hal bahwa orang berguru dengan mengorganisasikan gosip menjadi hirarki dan sistem koding. Ausubel menyebut  konsep umum yang terdapat pada puncak sistem sebagai subsumer, sebab semua konsep ialah potongan yang terdapat di bawahnya. Tetapi  Ausubel meyakini bahwa berguru harusnya dilakukan secara deduktif, bukan secara induktif sebagaimana yang diyakini oleh Bruner. Ausubel merekomendasikan untuk mengajar hukum atau prinsip atau konsep terlebih dahulu, gres kemudian contoh-contohnya, dari yang general ke yang spesifik, dari yang umum ke yang khusus.

Pembelajaran yang mengacu pada pendapat Ausubel selalu dimulai dengan sebuah advance organizer. Belajar secara optimal akan terjadi kalau ada potensial kecocokan antara denah kognirif siswa dengan bahan-bahan yang akan dipelajari. Advance organizer akan menjadi sebuah pernyataan pembuka perihal kekerabatan konsep utama (level atas) dengan informasi-informasi lain yang akan mengikuti. Fungsi advance organizer ialah untuk menyediakan perancah (scaffolding) atau suport terhadap gosip baru. Advance organizer juga sanggup dipandang sebagai jembatan antara bahan-bahan pembelajaran gres dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa (Faw & Waller, 1976).
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Belajar Penerimaan (Reception Learning)"

Posting Komentar