ADSENSE 336 x 280
Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction)
Muhammad Faiq Dzaki
Pemilihan model pembelajaran yang dipakai oleh guru sangat dipengaruhi oleh sifat dari bahan yang akan diajarkan, juga dipengaruhi oleh tujuan yang akan dicapai dalam pengajaran tersebut dan tingkat kemampuan penerima didik. Di samping itu pula setiap model pembelajaran selalu memiliki tahap-tahap (sintaks) yang dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru. Antara sintaks yang satu dengan sintaks yang lain memiliki perbedaan. Oleh alasannya itu guru perlu menguasai dan sanggup menerapkan banyak sekali model pembelajaran, supaya sanggup mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sehabis proses pembelajaran sehingga sanggup tuntas ibarat yang telah ditetapkan. Tetapi para hebat beropini bahwa tidak ada model pengajaran yang lebih baik dari model pengajaran yang lain.(Kardi dan Nur, 2000b : 13).
Model Direct Intruction merupakan suatu pendekatan mengajar yang sanggup membantu siswa dalam mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh gosip yang sanggup diajarkan selangkah demi selangkah. Pendekatan mengajar ini sering disebut Model Pengajaran Langsung (Kardi dan Nur,2000a :2). Arends (2001:264) juga menyampaikan hal yang sama adalah :”A teaching model that is aimed at helping student learn basic skills and knowledge that can be taught in a step-by-step fashion. For our purposes here, the model is labeled the direct instruction model”. Apabila guru memakai model pengajaran pribadi ini, guru memiliki tanggung jawab untuk mengudentifikasi tujuan pembelajaran dan tanggung jawab yang besar terhadap penstrukturan isi/materi atau
Muhammad Faiq Dzaki
Pemilihan model pembelajaran yang dipakai oleh guru sangat dipengaruhi oleh sifat dari bahan yang akan diajarkan, juga dipengaruhi oleh tujuan yang akan dicapai dalam pengajaran tersebut dan tingkat kemampuan penerima didik. Di samping itu pula setiap model pembelajaran selalu memiliki tahap-tahap (sintaks) yang dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru. Antara sintaks yang satu dengan sintaks yang lain memiliki perbedaan. Oleh alasannya itu guru perlu menguasai dan sanggup menerapkan banyak sekali model pembelajaran, supaya sanggup mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sehabis proses pembelajaran sehingga sanggup tuntas ibarat yang telah ditetapkan. Tetapi para hebat beropini bahwa tidak ada model pengajaran yang lebih baik dari model pengajaran yang lain.(Kardi dan Nur, 2000b : 13).
Model Direct Intruction merupakan suatu pendekatan mengajar yang sanggup membantu siswa dalam mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh gosip yang sanggup diajarkan selangkah demi selangkah. Pendekatan mengajar ini sering disebut Model Pengajaran Langsung (Kardi dan Nur,2000a :2). Arends (2001:264) juga menyampaikan hal yang sama adalah :”A teaching model that is aimed at helping student learn basic skills and knowledge that can be taught in a step-by-step fashion. For our purposes here, the model is labeled the direct instruction model”. Apabila guru memakai model pengajaran pribadi ini, guru memiliki tanggung jawab untuk mengudentifikasi tujuan pembelajaran dan tanggung jawab yang besar terhadap penstrukturan isi/materi atau
ADSENSE Link Ads 200 x 90
keterampilan, menjelaskan kepada siswa, pemodelan/mendemonstrasikan yang dikombinasikan dengan latihan, memperlihatkan kesempatan pada siswa untuk berlatih menerapkan konsep atau keterampilan yang telah dipelajari serta memperlihatkan umpan balik.
Model pengajaran pribadi ini dirancang khusus untuk menunjang proses berguru siswa yang berkaitan dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik, yang sanggup diajarkan dengan contoh aktivitas yang bertahap, selangkah demi selangkah. Hal yang sama dikemukakan oleh Arends (1997:66) bahwa: “The direct instruction model was specifically designed to promote student learning of procedural knowledge and declarative knowledge that is well structured and can be taught in a step-by-step fashion.”
Lebih lanjut Arends (2001:265) menyatakan bahwa: ”Direct instruction is a teacher-centered model that has five steps:establishing set, explanation and/or demonstration, guided practice, feedback, and extended practiceA direct instruction lesson requires careful orchestration by the teacher and a learning environment that businesslike and task-oriented.” Hal yang sama dikemukakan oleh Kardi dan Nur (2000a : 27), bahwa suatu pelajaran dengan model pengajaran pribadi berjalan melalui lima fase: (1) klarifikasi ihwal tujuan dan mempersiapkan siswa, (2) pemahaman/presentasi bahan didik yang akan diajarkan atau demonstrasi ihwal keterampilan tertentu, (3) memperlihatkan latihan terbimbing, (4) mengecek pemahaman dan memperlihatkan umpan balik, (5) memperlihatkan latiham mandiri.
Pustaka
Kardi, S. dan Nur M. 2000a . Pengajaran Langsung. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya University Press.
Arends, R.I. 2001. Learning to Teach. New York:Mc graw Hill Companies, Inc
ADSENSE 336 x 280
dan
ADSENSE Link Ads 200 x 90
Model pengajaran pribadi ini dirancang khusus untuk menunjang proses berguru siswa yang berkaitan dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik, yang sanggup diajarkan dengan contoh aktivitas yang bertahap, selangkah demi selangkah. Hal yang sama dikemukakan oleh Arends (1997:66) bahwa: “The direct instruction model was specifically designed to promote student learning of procedural knowledge and declarative knowledge that is well structured and can be taught in a step-by-step fashion.”
Lebih lanjut Arends (2001:265) menyatakan bahwa: ”Direct instruction is a teacher-centered model that has five steps:establishing set, explanation and/or demonstration, guided practice, feedback, and extended practiceA direct instruction lesson requires careful orchestration by the teacher and a learning environment that businesslike and task-oriented.” Hal yang sama dikemukakan oleh Kardi dan Nur (2000a : 27), bahwa suatu pelajaran dengan model pengajaran pribadi berjalan melalui lima fase: (1) klarifikasi ihwal tujuan dan mempersiapkan siswa, (2) pemahaman/presentasi bahan didik yang akan diajarkan atau demonstrasi ihwal keterampilan tertentu, (3) memperlihatkan latihan terbimbing, (4) mengecek pemahaman dan memperlihatkan umpan balik, (5) memperlihatkan latiham mandiri.
Pustaka
Kardi, S. dan Nur M. 2000a . Pengajaran Langsung. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya University Press.
Arends, R.I. 2001. Learning to Teach. New York:Mc graw Hill Companies, Inc
0 Response to "Model Pengajaran Pribadi (Direct Instruction)"
Posting Komentar