Penelitian Dasar Versus Penelitian Terapan

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280

Penelitian Dasar (Pure Research) dan Penelitian Terapan (Applied Research)

Apabila kita membanding penelitian-penelitian yang dilakukan baik di bidang pendidikan maupun bidang lainnya, maka menurut tujuannya, secara garis besar kita akan sanggup membedakan antara penelitian dasar (pure research) dengan penelitian terapan (applied research). Tulisan di blog penelitian tindakan kelas dan model-model pembelajaran kali ini akan mencoba mengupas perihal kedua jenis penelitian ini. Mari disimak.

Penelitian Dasar (Pure Research)

Apabila sebuah penelitian  bersifat murni dan memiliki tujuan untuk menemukan suatu generalisasi atau teori atau prinsip tertentu, maka kita sanggup menggolongkannya ke dalam penelitian dasar.
Penelitian dasar sama sekali tidak mementingkan segi mudah (aplikasi) di lapangan. Penelitian dasar hanya mengutamakan untuk mencapai tujuan “menemukan sesuatu”. Landasan yang mendorong peneliti untuk melaksanakan penelitian dasar ialah murni sebab rasa ingin tahu perihal sesuatu yang bersifat mendasar.
Di dalam melaksanakan penelitiannya, para peneliti di bidang inimelaksanakannya pada suasana “laboratoris”, di mana aneka macam eksperimen dilakukan di laboratorium (atau suasana laboratorium) alih-alih kondisi faktual di lapangan.

Para peneliti dalam melaksanakan penelitian dasar (pure research) memperhatikan setiap aktivitasnya secara ketat. Mereka akan mengontrol semua variabel yang akan mungkin mempengaru hasil penelitian, sehingga nantinya apa yang mereka peroleh akan benar-benar valid dan tidak bias, sebagaimana sanggup dilihat secara nyata.

Beberapa peneliti yang terkenal telah melaksanakan penelitian dasar di bidang pendidikan. Sebut saja nama Edward L. Thorndike  (1871 – 1949) telah melaksanakan sebuah riset yang sangat terkenal perihal prinsip berguru “trial and error”. Tahukah anda bagaimana Edward L. Thorndike melaksanakan penelitiannya? Bukan memakai manusia, ia justru memakai kucing sebagai objek eksperimennya. Ia memasukkan seekor kucing ke dalam kand ng yang telah diatur sedemikian rupa. Ia beranggapan apa yang dilakukan hewan menyerupai kucing juga dilakukan oleh insan dalam belajar. Prinsip berguru trial and error yang disusun oleh Thorndike selanjutnya bermetamorfosis Hukum Kesiapan (Law of Readiness). Melalui aneka macam eksperimen lainnya (yang merupakan bentuk dari penelitian dasar (pure research), Thorndike juga merumuskan Hukum Latihan (Law of Excercice), Hukum Digunakan (Law of Use), Hukum Tidak Digunakan (Law of Disuse), dan Konsep Transfer Latihan (Transfer of Training).

Peneliti di bidang penelitian dasar (pure research) pada bidang pendidikan lainnya ialah Burrhus Frederic Skinner atau biasa dikenal sebagai B.F. Skinner. Sama menyerupai Thorndike, B.F. Skinner juga melaksanakan penelitian dengan hewan sebagai objeknya. Ia memakai anjing dan sebuah kotak yang dirancangnya secara khusus yang terkenal dengan sebutan Kotak Skinner (Skinner Box). Dari penelitian dasarnya ini ia membuatkan konsep-konsep menyerupai Behaviorisme Radikal (Radical Behaviorism), Perilaku Responden (Respondent Behavior), Perilaku Operan (Operant Behavior), Pengkondisian Responden (Respondent Conditioning), Pengkondisian Operan (Operant Conditioning), Stimulus, Respon, dan Penguatan (Reinforcement).

Banyak lagi tokoh lain dalam psikologi pendidikan yang menhasilkan generalisasi, konsep, prinsip, dan teori-teori cemerlang yang kuat pada dunia pendidikan menyerupai Kurt Lewin, Koffka, dan Jean Piaget.

Penelitian Terapan (Applied Research)

Apabila sebuah penelitian dalam tujuannya lebih mengutamakan segi mudah (penerapan di lapangan), maka penelitian tersebut sanggup kita golongkan ke dalam penelitian terapan (applied research). Semua penelitian terapan ialah bentuk aplikasi dari penelitian dsar (pure research).

Di blog ini, kita banyak membahas perihal model-model pembelajaran yang efektif diterapkan di sebuah kelas. Nah, penelitian perihal model-model pembelajaran menyerupai ini termasuk ke dalam golongan penelitian terapan (applied research). Bruce dan Weil (1975) ialah tokoh-tokoh yang banyak bergelut dengan penelitian perihal model-model pembelajaran.

Tokoh lain di bidang penelitian terapan (applied research) contohnya Scriven, Stake, dan lainnya yang bergelut dengan penelitian perihal penilaian penerapan kurikulum.

Penelitian terapan dilakukan pribadi di lapangan dalam situasi dan kondisi riil, bukan dalam suasana laboratoris sebagaimana penelitian dasar. Karenanya, metodologi yang dipakai juga berbeda dengan penelitian dasar yang lebih bersifat eksperimental.

Demikian goresan pena mengenai Penelitian Dasar (Pure Research) versus Penelitian Terapan (Applied Research), biar bermanfaat.

Tulisan lainnya yang mungkin berhubungan:
Definisi Penelitian (Research)
Syarat-Syarat Penelitian (Research)
Definisi Penelitian Tindakan Kelas (Class Action Research)
Aneka Teknik Pengumpulan Data dalam PTK
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Penelitian Dasar Versus Penelitian Terapan"

Posting Komentar