Risalah Perihal Penelitian Kuantitatif

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280

Risalah perihal Penelitian Kuantitatif

Sudah usang sekali, di blog penelitian tindakan kelas pernah diulas mengenai penelitian kualitatif. Nah, sedang membolak-balik halaman-halaman pada blog kesayangan ini, ternyata ada satu bahasan terkait yang tertinggalkan, yaitu perihal penelitian kuantitatif. Makara pada goresan pena kali ini kita akan mencoba menampilkan goresan pena perihal ranah penelitian yang satu ini.

Penelitian ilmiah sanggup dibedakan menjadi 2 golongan besar, apabila kita mencermati bagaimana peneliti mengolah data, menganalisisnya, sampai kemudian menarik kesimpulan. Ke-2 golongan besar itu adalah: penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif.

Penelitian Kualitatif dan Filosofi Positivistik

Untuk memulai membahas penelitian kuantitatif, kita terlebih dahulu akan menjelaskan mengenai filosi yang mendasari dikembangkannya jenis penelitian ini. Penelitian kuantittatif berlandasan filosi positivistik. Paham yang dianut filosofi positivistik adalah: sumber pengetahuan ialah pengalaman manusia. Nama lain untuk positivistik ialah behaviorisme, atau naturalisme dengan tokohnya yang populer John Lock dan David Home serta August Comte (1798 – 1857). Aliran filosofi potivistik telah memengaruhi filsafat ilmu sejak awal kurun ke-20.

Prinsip penting terkait pedoman positivistik ialah ilmu pengetahuan mempunyai 2 karakteristik penting, yaitu kriteria eksplanatori dan kriteria prediktif. Makara setiap penelitian yang tentunya bertujuan untuk memperoleh ilmu pengetahuan,harus mempunyai pula kedua kriteria ini. Sebuah penelitian harus bisa menjelaskan perihal apa yang dikajinya, baik hubungan, perbedaan, pengaruh, maupun sampel terhadap populasi. Selain itu sebagai bukti mempunyai kriteria prediktif, penelitian harus bisa memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Sebuah hasil penelitian yang baik akan mempunyai daya prediksi yang tinggi.

Menurut pedoman filsafat positivistik, semua ilmu pengetahuan harus mempunyai sifat-sifat: objektif, fenomenalisme, reduksionisme, dan naturalisme. Imu pengetahuan dikatakan objektif sebab ia bebas nilai. Ia tidak sanggup dipengaruhi oleh apapun. Iaharus menjelaskan fenomena-fenomena sebagaimana adanya. Ilmu pengetahuan disebut mempunyai sifat fenomenalisme sebab ilmu pengetahuan hanya membahas segala seuatu yang sanggup diindera: didasarkan pada data dan fakta. Dalam membuatkan ilmu pengetahuan dari penelitian ilmiah, sifat reduksionisme tidak sanggup tidak ditinggalkan. Ia ialah suatu keniscayaan dimana data yang dikumpulkan harus direduksi sedemikian rupa  sehingga kita sanggup melihat fakta dengan lebih “jelas” untuk kemudian sanggup ditarik kesimpulan. Naturalisme berarti bahwa segala sesuatu perihal alam semesta ini selalu terikat dan berada dalam hukum-hukum alam tertentu, ia berada dalam keteraturan.

Penelitian Kuantitatif dan Statistik

Pada penelitian kuantitatif, diuji hipotesis-hipotesis untuk menjelaskan keterkaitan antara satu fenomena dengan fenomena lainnya. Pada penelitian kuantitatif, ciri khasnya ialah digunakannya statistik dan teknik sampling. Untuk sanggup menguji hipotesis-hipotesis dengan statistik, maka data harus sanggup dikuantitatifkan, hal ini berkaitan dengan penentuan tingkat objektivitas data yang dikumpulkan itu sendiri nantinya. Pada penelitian kuantitatif akan dirumuskan variabel-variabel.  Beberapa variabel dikontrol atau dimanipulasi. Dalam kaitan dengan penelitian tanda-tanda alam (naturalistik) pengontrolan dan pemanipulasian variabel lebih gampang dilakukan dibandingkan apabila dilakukan penelitian kuantitatif di bidang sosial ibarat pendidikan. Kesulitan-kesulitan penerapan penelitian kuantitatif pada bidang pendidikan, untungnyadapat diatasi dengan penggunaan mekanisme statistik yang baik.

Beberapa Metode penelitian Kuantitatif

Saat seorang peneliti menentukan untuk melaksanakan penelitian kuantitatif, alih-alih penelitian kualitatif, maka ada beberapa metode yang mungkin dipakai atau dipilihnya, yaitu: metode eksperimen, metode survei, penelitian korelasional, penelitian perbandingan (komparasi), studi perkembangan, metode deskriptif, dan metode  ex post facto.

Metode Eksperimen

Metode eksperimen ialah salah satu metode yang sering dipakai dalam penelitian kuantitatif. Metode eksperimen mempunyai tujuan untuk menjelaskan dan meramalkan apa yang akan terjadi pada suatu variabel apabila diberikan perlakuan tertentu pada variabel lainnya (variabel manipulasi).

Metode Survei

Penelitian yang memakai metode survei ialah penelitian kuantitatif yang tujuannya ialah untuk mengungkap bagaimana pendapat atau opini sebuah masyarakat terkait isu-isu tertentu. Hal yang khas pada penelitian kuantitatif dengan metode survei ialah banyaknya populasi subjek penelitian sehingga harus dilakukan sampling dengan teknik tertentu semoga benar-benar sanggup mewakili populasi yang besar tersebut.

Penelitian Korelasional

Penelitian kuantitatif korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk menemukan terdapat atau tidak terdapatnya suatu hubungan antara variabel-variabel tertentu. Penelitian di bidang pendidikan banyak yang memakai penelitian korelasional ini.

Penelitian Komparasi

Penelitian kuantitatif yang memakai metode komparasi atau perbandingan merupakan penelitian yang tujuannya ialah untuk menemukan perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan dari dua atau lebih subjek penelitian.

Studi Perkembangan

Studi Perkembangan atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai developmental study merupakan sebuah metode penelitian kuantitatif yang tujuannya ialah untuk menemukan perkembangan yang terjadi pada suatu subjek penelitian menurut fungsi waktu.Studi perkembangan biasanya dibedakan lagi menjadi dua golongan yaitu studi perkembangan longitudinal dan studi perkembangan cross sectional.

Penelitian Ex Post Facto

Metode penelitian kuantitatif yang satu ini sering disebut juga dengan after the fact. Artinya, penelitian yang dilakukan sehabis suatu kejadian itu terjadi. Disebut juga sebagai restropective study sebab penelitian ini merupakan penelitian penelusuran kembali terhadap suatu kejadian atau suatu kejadian dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang sanggup menjadikan kejadian tersebut.  

Demikian goresan pena kali ini di blog penelitian tindakan kelas yang membahas perihal penelitian kuantitatif. Pada goresan pena mendatang, mudah-mudahan kita punya kesempatan untuk menguraikan masing-masing metode penelitian kuantitatif yang telah disebutkan sekilas di atas. Salam.






Tulisan Lainnya yang Mungkin Berhubungan:
Langkah-Langkah Penelitian Ilmiah
Metode Penelitian Naturalistik, beberapa Ciri
Karakteristik-Karakteristik Penelitian Kualitatif
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Risalah Perihal Penelitian Kuantitatif"

Posting Komentar