Mengenal Direct Instruction (Model Pembelajaran Langsung/Model Pengajaran Langsung)

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Sudah usang tidak menulis artikel ihwal model pembelajaran, dan sehabis kembali membolak-balik halaman di blog penelitian tindakan kelas ini, barulah kami menyadari bahwa ada satu model pembelajaran penting yang banyak dipakai di sekolah-sekolah telah terlewatkan untuk dibahas, yaitu model pengajaran langsung, atau model pembelajaran eksklusif (direct instruction). Pada goresan pena kali ini kita akan mencoba menguraikan tentang: (1) apa yang dimaksud dengan model pembelajaran langsung; (2) apa saja ciri-ciri model pembelajaran langsung; (3) tujuan-tujuan pembelajaran jenis apa saja yang sanggup dicapai bila guru menerapkan model pembelajaran eksklusif di kelasnya; (4) bagaimana urutan sintaks (langkah-langkah) acara pembelajaran; (5) bagaimana bentuk lingkungan mencar ilmu dan sistem pengelolaan yang membantu penerapan model pembelajaran eksklusif sanggup sukses dilaksanakan. Mari kita simak satu persatu.

Apakah yang Dimaksud dengan Direct Instruction/Model Pembelajaran Langsung/Model Pengajaran Langsung?

Sudah usang tidak menulis artikel ihwal model pembelajaran Mengenal Direct Instruction (Model Pembelajaran Langsung/Model Pengajaran Langsung)
direct instruction atau model pembelajaran langsung
Direct instruction secara bahasa (arti kata) berarti model pengajaran langsung. Akan tetapi banyak orang lebih suka mengganti kata pengajaran dengan pembelajaran, sehingga lebih lazim disebut model pembelajaran langsung. Penggunaan kata ‘pembelajaran’ lebih disukai sebab terkesan bahwa dalam acara belajar, siswa aktif terlibat. Beberapa orang menganggap kata ‘pengajaran’ lebih berkesan hanya guru yang aktif dalam acara belajar, sementara siswa pasif.

Robert E. Slavin dalam bukunya Educational Psychology dari Johns Hopkins University yang diterbitkan oleh Needham Height  Allyn and Bacon, Boston mendefinisikan direct instruction sebagai sebuah pendekatan mengajar di mana pembelajaran berorientasi pada tujuan (pembelajaran) dan distrukturisasi oleh guru. (Direct istruction is an approach to teaching in which lessons are goal-oriented and structured by the teacher – p.231).

Jadi model pembelajaran eksklusif merupakan sebuah model pembelajaran yang bersifat teacher centered (berpusat pada guru). Saat melaksanakan model pembelajaran ini, guru harus mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan yang akan dilatihkan kepada siswa, selangkah demi selangkah. Guru sebagai sentra perhatian mempunyai kiprah yang sangat dominan. Karena itu, pada direct instruction, guru harus sanggup menjadi model yang menarik bagi siswa. Beberapa pakar pendidikan menyerupai Good dan Grows, 1985 menyebut direct instruction (model pembelajaran langsung) ini dengan istilah ‘pengajaran aktif’. Atau diistilahkan sebagai mastery teaching (mengajar tuntas) oleh Hunter, 1982. Sedangkan oleh Rosenshine dan Stevens, 1986 disebut sebagai pengajaran eksplisit (explicit instruction).

Perlu diketahui dalam prakteknya di dalam kelas, direct instruction (model pembelajaran langsung) ini sangat erat berkaitan dengan metode ceramah, metode kuliah, dan resitasi, walaupun bahwasanya tidaklah sama (tidak sinomim). Model pembelajaran eksklusif atau direct instruction menuntut siswa untuk mempelajari suatu keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang sanggup diajarkan selangkah demi selangkah.

Ciri-Ciri/Karakteristik Direct Instruction (Model Pembelajaran Langsung)

Model pembelajaran eksklusif ini tentu saja sanggup dibedakan dari model pembelajaran lainnya sebab ia mempunyai karakteristik atau ciri-ciri tersendiri. Berikut beberapa karakteristik/ciri-ciri model pembelajaran langsung:
  • Adanya tujuan pembelajaran dan efek model pada siswa termasuk mekanisme evaluasi hasil belajar.
  • Adanya sintaks atau contoh keseluruhan acara pembelajaran.
  • Adanya sistem pengelolaan dan lingkungan mencar ilmu model yang dibutuhkan biar acara pembelajaran tertentu sanggup berlangsung dengan baik.

Tujuan-Tujuan Pembelajaran yang Dapat Dicapai Melalui Implementasi Direct Instruction (Model Pengajaran Langsung)

Sebelum kita membahas tujuan pembelajaran apa saja yang sanggup dicapai melalui implementasi model pembelajaran eksklusif ini sebaiknya kita membahas terlebih dahulu pembedaan jenis pengetahuan berdasarkan pakar teori pembelajaran.

Pada umumnya, para jago teori pembelajaran pada umumnya membedakan pengetahuan ke dalam dua (2) jenis, yaitu pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural.

Pengetahuan Deklatarif

Pengetahuan deklaratif yaitu pengetahuan ‘mengenai sesuatu’ dan sanggup diungkapkan dengan kata-kata. Contoh pengetahuan deklaratif contohnya bahwa ‘presiden RI dipilih melalui pemilu yang dilaksanakan setiap 5 tahun sekali.’ Contoh lain, ‘di dalam daun terdapat mesofil daun yang terdiri dari jaringan palisade dan jaringan spons.’

Pengetahuan Prosedural

Pengetahuan prosedural yaitu pengetahuan ihwal ‘bagaimana melaksanakan sesuatu.’ Contoh pengetahuan prosedural misalnya, ‘bagaimana tata cara dan langkah-langkah pelaksanaan pemilu di Indonesia’. Atau, ‘bagaimana cara melaksanakan pengamatan struktur anatomi daun untuk melihat jaringan palisade dan jaringan spons yang menyusun mesofil daun’.

Kembali ke tujuan-tujuan pembelajaran yang sanggup dicapai bila mengimplementasikan model pembelajaran eksklusif (direct instruction), model pembelajaran ini dirancang khusus untuk menyebarkan pembelajaran siswa baik yang berkaitan dengan pengetahuan prosedural maupun pengetahuan deklaratif yang tersusun dengan baik dan sanggup diajarkan selangkah demi selangkah.

Sintaks (Langkah-Langkah) atau Fase-Fase Direct Instruction (Model Pembelajaran Langsung)

Bila guru ingin melaksanakan model pembelajaran eksklusif ini, maka ada 5 fase atau langkah-langkah yang harus diperhatikan sebab sifatnya memang sangat penting. Adapun kelima fase itu yaitu sebagai berikut:

1. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa.

Pada fase pertama ini guru menjelaskan tujuan pembelajaran khusus, memberi informasi ihwal latar belakang pembelajaran, memperlihatkan informasi mengapa pembelajaran itu penting, dan mempersiapkan siswa baik secara fisik maupun mental untuk mulai pembelajarannya.

2. Mendemostrasikan pengetahuan atau keterampilan.

Pada fase kedua ini guru berperan sebagai model dengan mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan secara benar, ia harus menyajikan informasi secara sedikit demi sedikit selangkah demi selangkah sesuai struktur dan urutan yang benar.

3. Membimbing pelatihan.

Pada fase ketiga guru harus memperlihatkan bimbingan dan training awal biar siswa sanggup menguasai pengetahuan dan keterampilan yang sedang diajarkan.

4. Mencek pemahaman dan memperlihatkan balikan (umpan balik).

Pada fase keempat ini guru melaksanakan pengecekan apakah siswa sanggup melaksanakan kiprah dengan baik, apakah mereka telah menguasai pengetahuan atau keterampilan, dan selanjutnya memberi umpan balik yang tepat.

5. Memberikan kesempatan untuk training lanjutan dan penerapan.

Pada fase terakhir (kelima) ini guru kemudian menyediakan kesempatan kepada semua siswa untuk melaksanakan latihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi yang lebih kompleks atau penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

Lingkungan Belajar dan Sistem Pengelolaan Direct Instruction (Model Pembelajaran Langsung)

Bila guru ingin menerapkan model pembelajaran eksklusif (direct instruction), maka guru harus melaksanakan perencanaan yang hati-hati dan matang. Setiap detil keterampilan yang diajarkan harus diidentifikasi secara seksama dan teliti, begitupun langkah-langkah dan penjadwalan demonstrasi dan pelatihan.

Lingkungan belajar, meskipun berpusat pada guru (teacher centered), akan tetapi tetap menuntuk siswa yang aktif mencar ilmu baik secara fisik maupun mental. Pembelajaran eksklusif tidak akan berhasil kalau hanya guru yang aktif. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru harus menjamin terjadinya keterlibatan siswa, terutama memperhatikan saat-saat demonstrasi dilakukan oleh guru, memperlihatkan kesempatan resitasi (tanya jawab) untuk penjelasan dan penguatan. Sistem pengelolaan dan lingkungan mencar ilmu yang sesuai akan mendorong implementasi direct instruction yang dilakukan oleh guru sanggup sukses.

Demikian artikel ihwal Mengenal Direct Instruction (Model Pembelajaran Langsung/Model Pengajaran Langsung) dari blog Penelitian Tindakan Kelas dan Model-Model Pembelajaran kali ini. Salam.
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Mengenal Direct Instruction (Model Pembelajaran Langsung/Model Pengajaran Langsung)"

Posting Komentar