Jenis-Jenis Tes Dalam Dunia Pendidikan

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Bahasan Blog Pengertian Evaluasi, Pengukuran, Asesmen, dan Tes, serta Kedudukan Istilah-Istilah tersebut dalam Dunia Pendidikan. Bahasan wacana tes kali ini yaitu wacana Jenis-Jenis Tes dalam Bidang Pendidikan.

Jenis-Jenis Tes

Tes sanggup dibedakan dengan banyak sekali cara, contohnya berdasarkan: (1) bentuk pelaksanaan; (2) bentuk soal dan kemungkinan jawaban; (3) fungsi bagi sekolah; (4) pengukuran terhadap aspek-aspek individu; (5) ranah yang diukur

Jenis Tes Berdasarkan bentuk pelaksanaan

Bila didasarkan pada bentuk pelaksanaannya maka tes sanggup dibedakan menjadi 3, yaitu: (1) tes tulis atau dikenal juga dengan istilah paper and pencil test; (2) tes ekspresi atau oral test; dan (3) tes perbuatan (performance test). Berikut uraiannya satu per satu:

Tes tulis (paper and pencil test)

Tes tulis (paper and pencil test) yaitu tes yang dalam pelaksanaannya memakai kertas dan pensil/pulpen sebagai media utama. Proses koreksi sanggup dilakukan secara manual maupun dengan OMR (alat scan lembar balasan komputer).

Tes ekspresi (oral test)

Tes ekspresi atau oral test pelaksanaannya dilakukan secara pribadi dengan cara berbicara atau wawancara tatap muka secara pribadi antara guru (orang yang memperlihatkan tes) dengan siswa (orang yang sedang dites).

Tes perbuatan (performance test)

Performance test (tes perbuatan) merupakan tes yang pelaksanaannya dilakukan dengan cara mengacu pada penampilan (perbuatan) siswa dalam melaksanakan suatu unit kegiatan/kerja. Guru melaksanakan pengamatan secara seksama dengan memakai instrumen (tes perbuatan) yang memuat rubrik kualitas performen siswa.
 Sebenarnya tes telah pernah dibahas pada artikel Jenis-Jenis Tes Dalam Dunia Pendidikan
Jenis-Jenis Tes Dalam Dunia Pendidikan

Jenis Tes Berdasarkan bentuk soal dan kemungkinan jawaban

Secara garis besar, tes menurut bentuk soal dan kemungkinan balasan sanggup dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: (1) tes non-objektif dan; (2) tes objektif. Berikut ulasannya:

Tes non objektif

Tes non objektif seringkali pula disebut sebagai soal uraian. Tes uraian banyak disukai oleh guru sanggup menyebarkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Dalam tes uraian (non-objektif) ini siswa seringkali diminta untuk mengorganisasikan balasan pertanyaannya dalam bentuk gres atau bahasanya sendiri. Disebut-sebut sebagai tes non-objektif alasannya yaitu penskorannya seringkali dipengaruhi oleh pemberi skor (ada kemungkinan pemberi skor memperlihatkan skor berbeda kepada dua balasan yang notabene sama). Hal ini terjadi alasannya yaitu penskoran tes uraian jauh lebih sulit dan memakan waktu lebih usang dibanding tes objektif. Untuk mengurangi ketidakobjektifan pemberi skor (guru yang mengoreksi hasil tes), maka perlu dibentuk pedoman penskoran yang baik.

Tes objektif

Dari namanya kita sanggup mengira bahwa tes objektif yaitu tes yang memungkinkan (memberikan kemudahan) kepada pemberi skor atau pengoreksi (dalam hal ini guru) untuk sanggup memberi skor secara objektif kepada seluruh penerima tes. Tes objektif mempunyai banyak variasi bentuk soal, misalnya: (a) soal Benar – Salah; (b) soal pilihan ganda biasa; (c) soal pilihan ganda bervariasi; (d) soal Sebab – Akibat; (e) isian singkat; dan (f) menjodohkan (matching). Tes objektif kadangkala memerlukan pemikiran lebih mendalam bagi pembuatnya kalau ingin dipakai untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kecenderungan di lapangan, tes objektif lebih banyak dipakai hanya untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat rendah menyerupai ingatan (hapalan) siswa.

Jenis Tes Berdasarkan Fungsi untuk Sekolah

Berdasarkan fungsinya untuk sekolah, tes sanggup dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu: (1) tes formatif; (2) tes sumatif; (3) tes penempatan; (4) tes diagnostik. Berikut penjelasannya.

Tes Formatif

Tes formatif yaitu tes yang berfungsi untuk memonitor kemajuan berguru siswa selama/setelah proses pembelajaran berlangsung. Tes ini diberikankan dalam tiap satuan unit pembelajaran. Tes formatif mempunyai manfaat penting tidak hanya bagi sekolah tetapi juga bagi guru  dan siswa itu sendiri, contohnya untuk: (a) mengetahui apakah mereka sudah menguasai materi dalam tiap unit pembelajaran; (b) merupakan penguatan (reinforcement) bagi siswa itu sendiri terhadap materi pelajaran yang telah dibelajarkan kepada mereka; (c) tes formatif juga memungkinkan siswa mengetahui kelemahan-kelemahan yang dimilikinya dengan mengetahui serpihan dari materi yang mana yang belum dikuasai.

Tes Summatif

Tes summatif di sekolah-sekolah biasanya berbentuk ulangan tengah semester (UTS), ulangan final semester (UAS). Tes summatif berfungsi untuk mengetahui sejauh mana penguasaan atau pencapaian siswa dalam bidang-bidang atau mata pelajaran tertentu.

Tes Penempatan

Tes penempatan yaitu tes yang berfungsi untuk membantu penentuaan jurusan yang akan dimasuki siswa, atau sanggup juga dipakai untuk memilih pada kelompok mana yang paling baik ditempati atau dimasuki seorang siswa dalam proses berguru mengajar.

Tes Diagnostik

Fungsi tes diagnostik yaitu untuk menemukan/mencari penyebab kesulitan berguru yang dialami siswa, apakah alasannya yaitu faktor intelektual, emosi, fisik dan atau faktor-faktor lainnya yang mengganggu acara belajar, sehingga sanggup diberikan solusi untuk memperbaiki kesulitan berguru tersebut.

Jenis Tes Berdasarkan Pengukuran Terhadap Aspek-Aspek Individu

Berdasarkan pengukuran terhadap aspek-aspek individu, tes sanggup dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu: (1) tes prestasi berguru (achievement test); (2) tes beracuan konten (content-referenced test) atau tes beracuan kriteria (criterion-referenced test); (3) tes beracuan norma (norm-referenced test); (4) tes talenta (aptitude test); (5) tes minat (skala minat). Berikut penjelasannya satu persatu.

Tes Prestasi Belajar

Tes prestasi berguru (achievement test) yaitu tes yang dipakai untuk memperoleh keterangan wacana hal-hal yang telah dicapai seseorang (prestasi belajar).

Tes Beracuan Konten atau Tes Beracuan Kriteria

Tes beracuan konten (content-referenced test) atau tes beracuan kriteria (criterion-referenced test) mengukur pencapaian penguasaan suatu standar tingkah laris (pengetahuan atau keterampilan khusus dalam pelajaran tertentu).

Tes Beracuan Norma

Jenis tes beracuan norma (norm-referenced test) merupakan tes yang berfungsi dalam hal membandingkan prestasi kelompok dalam pelajaran tertentu, contohnya antara beberapa kawasan atau kota.

Tes Bakat (Aptitude Test)

Jenis tes yang satu ini dipakai untuk melihat kemungkinan keberhasilan seseorang dalam berguru sesuatu di masa-masa yang akan datang.

Tes Minat

Tes minat atau dikenal juga dengan istilah skala minat sanggup dipergunakan contohnya untuk mengetahui jenis pekerjaan atau subjek yang disenangi oleh seseorang.

Jenis Tes Berdasarkan Ranah Yang Diukur

Berdasarkan ranah (domain) yang diukur, tes sanggup dibedakan menjadi: (1) tes kognitif; (2) tes psikomotor; dan (3) tes afektif.

Demikian bahasan wacana jenis-jenis tes dari blog PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Semoga bermanfaat. Salam.
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Jenis-Jenis Tes Dalam Dunia Pendidikan"

Posting Komentar