Asumsi Wacana Berguru Dan Pembelajaran

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280

Asumsi perihal Belajar dan Pembelajaran

Di bawah ini blog ptk (penelitian tindakan kelas) akan membagi beberapa perkiraan perihal berguru atau pembelajaran, menurut beberapa literatur pada bidang psikologi pendidikan. Pengetahuan guru perihal apa itu berguru atau pembelajaran amat penting, di antaranya ketika seorang guru ingin merancang sebuah pembelajaran yang efektif. Berikut beberapa perkiraan tersebut:

Potensi Belajar

Setiap orang pada semua tingkatan usia, memiliki potensi untuk belajar, walaupun dengan kecepatan yang berbeda-beda. Usia sanggup mempengaruhi atau sanggup pula tidak, terhadap kecepatan berguru seseorang, dan setiap orang memiliki kesukaan yang bervariasi terkait cara /bagaimana ia belajar.

 Proses Belajar dan Pembelajaran

Proses perubahan dalam mental/pemikiran seseorang ketika ia mempelajari sesuatu seringkali membuat resah orang yang bersangkutan. Keragu-raguan dan kebingungan yang muncul seringkali pula memacu munculnya motivasi yang lebih berpengaruh untuk belajar. Akan tetapi, ketika seseorang terlalu ragu-ragu dan bingung, proses berguru justru akan terhambat, sebab ia akan kehilangan konsentrasi sama sekali. Belajar akan terjadi padanya apabila kondisi/situasi lingkungan berguru mendukung, menyerupai adanya tukar pendapat, diskusi, dan taktik pemecahan masalah. Atmosfer berguru harus mendukung adanya perbedaan pendapat di antara pebelajar, dan menganggap kesalahan ketika mempelajari sesuatu ialah hal yang wajar.

    Pengalaman Belajar yang Bermakna (Meaningful Learning)

    Di dalam kelas, seorang guru hendaknya memfasilitasi aktivitas berguru melalui penyediaan pengalaman berguru yang bermakna bagi siswa. Guru juga harus memperlihatkan kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan pengamatan secara nyata, memahami pendapat /  gagasan setiap siswa. Selain itu guru juga harus memodelkan tingkah laris yang sesuai yang mendukung terjadinya proses berguru dan memperlihatkan bahwa sepenuhnya mereka akan memperoleh pemberian bila diperlukan.

    Pengalaman Belajar Bermakna dan Prosesnya

    Pembelajaran yang bermakna dan tersimpan dalam memori jangka panjang  akan terjadi bila siswa memiliki kesempatan menganalis, mengartikulasikan,mengklarifikasikan, dan menerapkan pengetahuan yang diperolehnya dari proses pembelajaran di kelas pada situasi faktual dalam kehidupan sehari-harinya di keluarga atau di lingkungan sosial. Pembelajaran akan semakin bermakna apabila konsep/prinsip/atau apapun yang telah diperolehnya dalam pembelajaran itu bermanfaat pada situasi faktual sehari-hari untuk memecahkan masalah.

    Perubahan Tingkah Laku

    Program pendidikan/pembelajaran hanya memperlihatkan satu langkah kepada individu dalam perubahan tingkah lakunya (belajar). Adopsi hasil berguru itu sendiri tergantung dari banyak faktor. Langkah berikutnya yang dibutuhkan supaya terjadi adopsi antara lain adanya jalan masuk akomodasi untuk berlatih, kondisi lingkungan, karakteristik keluarga untuk memperlihatkan penguatan terhadap perubahan tingkah laku, dsb.

    Keterlibatan Siswa Secara Aktif

    Proses belajar/pembelajaran akan terjadi kalau hanya siswa terlibat aktif. Kaprikornus ketika seorang guru harus menentukan metode/strategi/model pembelajaran, maka ia harus menentukan yang paling mungkin akan melibatkan siswa lebih dalam pada proses berguru tsb. Sedangkan penggunaan bermacam-macam metode/strategi/model akan memelihara minat dan motivasi mereka, serta membantu penguatan penguasaan konsep-konsep tanpa harus melalui banyak pengulangan.

    Belajarnya Orang Dewasa Sama Dengan Belajarnya Anak

    Penelitian akhir-akhir ini ternyata memperlihatkan bahwa prinsip-prinsip berguru dan pembelajaran orang cukup umur juga cocok untuk bawah umur atau remaja. Contohnya, baik orang cukup umur maupun anak dan remaja, lebih suka kalau mereka ikut terlibat pribadi (aktif) dalam proses/kegiatan belajar; mereka berguru lebih cepat kalau mereka merasa bahwa apa yang sedang dipelajari akan bermanfaat di kemudian hari. Peran guru ialah mengasses minat penerima didik, pengetahuan yang telah dimiliki sebelum pembelajaran, dan tujuan pembelajaran. Informasi yang diperoleh dari ketiga aktivitas tersebut seharusnya dipakai untuk membuat atmosfer berguru dan menentukan metode/strategi yang paling memuaskan dan efektif bagi mereka.

      ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

      0 Response to "Asumsi Wacana Berguru Dan Pembelajaran"

      Posting Komentar