2 Jenis Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Setelah menyajikan goresan pena perihal pandangan pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 beberapa waktu yang kemudian sekarang blog model-model pembelajaran dan penelitian tindakan kelas kembali mengulas perihal Kurikulum 2013, tepatnya perihal proses pembelajaran.

Proses Pembelajaran Langsung dan Proses Pembelajaran Tidak Langsung

Saat anda mengimplementasikan Kurikulum 2013 di kelas anda, maka dalam proses pembelajaran anda harus menyebarkan dua modus proses pembelajaran yaitu:
  1. proses pembelajaran pribadi
  2. proses pembelajaran tidak langsung.
Harap digarisbawahi, bahwa istilah proses pembelajaran pribadi dan proses pembelajaran tidak pribadi yang akan dibahas di sini sama sekali tidak sama dan tidak ada hubungannya dengan model pembelajaran pribadi (direct instruction).
pandangan pembelajaran berdasarkan Kurikulum  2 Jenis Proses Pembelajaran Menurut Kurikulum 2013
proses pembelajaran: pribadi dan tak langsung


Apakah Yang Dimaksud dengan Proses Pembelajaran Langsung Itu?

Proses pembelajaran pribadi merupakan proses pendidikan di mana d dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, siswa menyebarkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik dengan berinteraksi secara pribadi dengan sumber belajar. Sumber berguru ini tentu saja telah dirancang sedemikian rupa sebelumnya dalam silabus dan RPP d kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran pribadi tersebut penerima didik melaksanakan kegiatan lam bentuk kegiatan-kegiatan berguru seperti: mengamati, bertanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, menganalisis, sampai mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Di dalam proses pembelajaran pribadi akan dihasilkan pengetahuan (aspek kognitif) dan keterampilan pribadi (psikomotor) atau yang disebut dengan instructional effect.

Lalu, Apa yang Dimaksud dengan Proses Pembelajaran Tidak Langsung?

Pembelajaran tidak pribadi yaitu proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran pribadi akan tetapi tanpa melalui perancangan dalam kegiatan khusus. Proses pembelajaran tidak pribadi sangat berkaitan dengan pengembangan nilai dan sikap (afektif).

Tidak sama dengan pengetahuan perihal nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran pribadi oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap sebagai proses pengembangan budpekerti dan sikap harus dilakukan oleh semua mata pelajaran serta pada tiap kegiatan yang dilakukan di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat. Karenanya pada proses pembelajaran yang mengimplementasikan Kurikulum 2013, setiap kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran di sekolah dan di luar dalam kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler terjadi proses pembelajaran untuk menyebarkan budpekerti dan sikap yang terkait dengan sikap.

Proses pembelajaran pribadi maupun proses pembelajaran tidak pribadi dilakukan secara terintegrasi dan tidak terpisah-pisah satu sama lain. Proses pembelajaran secara pribadi akan terkait dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Baik KI-3 maupun KI-4 dikembangkan secara bersamaan pada proses pembelajaran dan merupakan sarana untuk pengembangan KD pada KI-1 dan KI-2. Proses pembelajaran tidak pribadi berkenaan dengan pembelajaran terkait KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.

5 Pengalaman Belajar Pokok dalam Kurikulum 2013

Setiap proses pembelajaran dalam implementasi Kurikulum 2013 semestinya terdiri atas lima pengalaman berguru pokok yaitu:
  1. Mengamati; Pada pengalaman berguru MENGAMATI ini, kegiatan belajaran yang dpat dilakukan siswa contohnya membaca, mendengar, menyimak, melihat (dengan atau tanpa alat). Kompetensi yang ingin dikembangkan melalui pengalaman berguru MENGAMATI yaitu melatih kesungguhan, ketelitian, dan kemampuan mencari informasi.
  2. Menanya. Kegiatan berguru yang sanggup dilakukan siswa untuk pengalaman berguru MENANYA yaitu mengajukan pertanyaan perihal isu apa yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk memperoleh isu embel-embel perihal apa yang sedang mereka amati. Pertanyaan yang siswa ejekan semestinya sanggup dimulai dari pertanyaan-pertanyaan yang bersifat faktual saja sampai mengarah kepada pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya hipotetik (dugaan). Kompetensi yang dikembangkan dari pengalaman berguru MENANYA yaitu pengembangan kreativitas, rasa ingin tahu (curiousity), kemampuan merumuskan pertanyaan untuk pengembangan keterampilan berpikir kritis, dan pembentukan huruf pebelajar sepanjang hayat (life long learner).
  3. Mengumpulkan informasi. Kegiatan berguru sebagai bentuk dari pengalaman berguru MENGUMPULKAN INFORMASI yaitu melaksanakan eksperimen, membaca bermacam-macam sumber isu lainnya selain yang terdapat pada buku teks, mengamati objek, mengamati kejadian, melaksanakan acara tertentu, sampai berwawancara dengan seorang narasumber. Kompetensi yang ingin dikembangkan dari langkah pembelajaran(pengalaman belajar) MENGUMPULKAN INFORMASI ini adalah, siswa akan menyebarkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, mempunyai kemampuan berkomunikasi, mempunyai kemampuan mengumpulkan isu dengan bermacam-macam cara, menyebarkan kebiasaan belajar, sampai menjadi seorang pebelajar sepanjang hayat (life long learner).
  4. Mengasosiasi atau mengolah informasi. Bentuk kegiatan berguru yang sanggup diberikan guru untuk menyediakan pengalaman berguru (langkah pembelajaran) MENGASOSIASIKAN atau MENGOLAH INFORMASI ini antara lain pengolahan isu mulai dari bermacam-macam isu yang memperdalam dan memperluas isu sampai isu yang saling mendukung, bahkan yang berbeda atau bertentangan. Melalui pengalaman berguru MENGASOSIASIKAN atau MENGOLAH INFORMASI ini diperlukan siswa akan menyebarkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat kepada aturan, bekerja keras, bisa menerapkan suatu mekanisme dalam berpikir secara deduktif atau induktif untuk menarik suatu kesimpulan.
  5. Mengkomunikasikan. Untuk menunjukkan pengalaman berguru MENGKOMUNIKASIKAN maka siswaa diajak untuk melaksanakan kegiatan berguru berupa memberikan hasil pengamatan yang telah dilakukannya, kesimpulan yang diperolehnya berdasarkan hasil analisis, dilakukan baik secara lisan, tertulis, atau cara-cara dan media lainnya. Ini dimaksudkan semoga siswa mempunyai kesempatan untuk menyebarkan kompetensinya dalam hal pengembangan sikap jujur, teliti, toleransi, berpikir secara sistematis, mengutarakan pendapat dengan cara yang singkat dan jelas, sampai berkemampuan berbahasa secara baik dan benar.

Demikian bahasan mengenai proses pembelajaran pribadi dan proses pembelajaran tidak pribadi dalam implementasi Kurikulum 2013 dari blog penelitian tindakan kelas dan model-model pembelajaran. Semoga bermanfaat.
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "2 Jenis Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013"

Posting Komentar