ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Keterampilan Dasar Mengajar
Dalam mengajar seorang guru dituntut untuk menguasai aneka macam keterampilan biar tujuan pembelajaran di kelas tercapai. beberapa keterampilan itu ialah :1. Keterampilan Bertanya
2. Keterampilan memberi penguatan
3. Keterampilan mengadakan variasi
4. Keterampilan menjelaskan
5. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
6. Keterampilan membimbing diskusi kelompok
7. Keterampilan mengelola kelas
8. keterampilan mengajar perseorangan
Pada bahasan kita kali ini akan membahas wacana Keterampilan Bertanya atau teknik bertanya (Questioning Skills).
Keterampilan Bertanya (Questioning Skills)
Dalam proses belajar-mengajar, bertanya memainkan peranan penting lantaran pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat pula akan memperlihatkan efek positif terhadap siswa, yaitu:
- Meningkatkan partisipasi siswa dalam aktivitas belajar-mengajar,
- Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu duduk kasus yang sedang dihadapi atau dibicarakan,
- Mengembangkan pola dan cara berguru aktif dari siswa lantaran berpikir itu sendiri sebetulnya ialah bertanya,
- Menuntut proses berpikir siswa lantaran pertanyaan yang baik akan membantu siswa biar sanggup memilih balasan yang baik,
- Memusatkan perhatian siswa terhadap duduk kasus yang sedang dibahas.
Keterampilan dan kelancaran bertanya dari guru itu perlu dilatih dan ditingkatkan, baik dari isi maupun teknik bertanya
Dasar-dasar Pertanyaan yang Baik
- Jelas dan gampang dimengerti oleh siswa.
- Berikan informasi yang cukup untuk menjawab pertanyaan.
- Difokuskan pada suatu duduk kasus atau kiprah tertentu.
- Berikan waktu yang cukup kepada anak untuk berpikir sebelum menjawab pertanyaan.
- Bagikanlah semua pertanyaan kepada seluruh murid secara merata.
- Berikan respons yang ramah dan menyenangkan sehingga timbul keberanian siswa untuk menjawab atau bertanya.
- Tuntunlah balasan siswa sehingga mereka sanggup menemukan sendiri balasan yang benar.
Jenis-jenis Pertanyaan yang Baik
Jenis pertanyaan berdasarkan maksudnya
- Pertanyaan usul (compliance question) (menghendaki siswa biar mematuhi perintah yg diucap dlm bentuk pertanyaan. Contoh: dapatkah kau damai biar bunyi bapak sanggup kalian dengar)
- Pertanyaan retoris (rhetorical question) (pertanyaan yg tdk menghendaki jawaban, tetapi dijawab sendiri oleh guru. Contoh: mengapa observasi diharapkan sebelum PPL. Guru menjawab......)
- Pertanyaan mengarahkan untuk menuntun (prompting question) (memberi arah dalam proses berpikir murid dg maksud biar siswa memperhatikan dg seksama belahan ttt yg dianggap penting. Di sisi lain bila murid salah menjawab atau tdk bisa menjawab guru sanggup mengajukan pertanyaan yg menuntun proses berpikir siswa shg siswa menemukan jawaban)
- Pertanyaan menggali (probing question)(pertanyaan lanjutan yg akan mendorong murid utk lebih mendalami balasan atas pertanyaan pertama, dg maksud meningkatkan kualitas dan kuantitas balasan yg diberikan)
Pertanyaan Menurut Taksonomi Bloom
- Pertanyaan pengetahuan (recall question atau knowledge question) (pertanyaan yg mengarah kpd ingatan dg memakai kata-kata : apa, di mana, kapan, siapa, dan sebutkan)
- Pertanyaan pemahaman (comprehension question) (menghendaki pemahaman dg kata-kata sendiri. Spt : jelaskan, uraikan, dan bandingkan)
- Pertanyaan penerapan (aplication question) (menghendaki balasan jawaban utk menerapkan pengetahuan atau informasi yg diterima. Contoh : berdasarkan proses tersebut, kesimpulan apa yg sanggup anda berikan)
- Pertanyaan sintesis (synthesis question)(menghendaki jawab benar dan tdk tunggal, tetapi lebih dari satu dan menuntut murid menciptakan ramalan (prediksi), pemecahan masalah, mencari komunikasi. Contoh : apa yang terjadi bila demam isu kemarau tiba)
- Pertanyaan penilaian (evaluation question) (menghendaki balasan yang memperlihatkan penilaian atau pendapat thd suatu info yang ditampilkan. Bagaimana pendapat anda terhadap perkembangan teknologi informasi)
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Bertanya
1. Kehangatan dan Keantusiasan
Untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar-mengajar, guru perlu memperlihatkan perilaku baik pada waktu mengajukan pertanyaan maupun dikala mendapatkan balasan siswa. Sikap dan car guru termasuk suara, mulut wajah, dan posisi tubuh menampakkan ada-tidaknya kehangatan dan keantusiasannya.2. Kebiasaan yang Perlu Dihindari
- Jangan mengulang-ulang pertanyaan bila siswa tidak bisa menjawabnya. Hal ini sanggup mengakibatkan menurunya perhatian dan partisipasi siswa
- Jangan mengulang-ulang balasan siswa. Hal ini akan membuang-buang waktu, siswa tidak memperhatikan balasan temannya lantaran menunggu komentar dari guru
- Jangan menjawab sendiri pertanyaan yang diajukan sebelum siswa memperoleh kesempatan untuk menjawabnya. Hal ini menciptakan siswa putus asa dan mungkin tidak mengikuti pelajaran dengan baik
- Usahakan biar siswa tidak menjawab pertanyaan secara serempak lantaran guru tidak sanggup mengetahui dengan niscaya siapa yang menjawab benar dan siapa yang salah serta menutup kemungkinan berinteraksi selanjutnya.
- Menentukan siapa siswa yang harus menjawab sebelum mengajukan pertanyaan akan mengakibatkan siswa yang tidak ditunjuk untuk menjawab tidak memikirkan balasan pertanyaan. Oleh lantaran itu pertanyaan hendaknya ditujukan lebih dahulu kepada seluruh siswa gres lalu guru menunjuk salah seorang untuk menjawabnya
- Pertanyaan ganda. Guru kadang kadang mengajulan pertanyaan yang sifanya ganda, menghendaki beberapa balasan atau aktivitas yang harus dilakukan oleh siswa. Contoh, apa yang dimaksud dengan .... dan apa gunanya bagi kita ? . Mendung mengakibatkan turunnya hujan dan bagaimana karenanya bila turun hujan?
Komponen-komponen Keterampilan Bertanya Dasar
1. Penggunaan pertanyaan secara terang dan singkat
Pertanyaan guru harus diungkapkan secara terang dan singkat dengan memakai kata-kata yang sanggup dipahami oleh siswa sesuai dengan taraf perkembangannya.2. Pemberian acuan
Sebelum memperlihatkan pertanyaan, kadang kala guru perlu memperlihatkan pola yang berupa pertanyaan yang berisi informasi yang relevan dengan balasan yang diharapkan dari siswa.3. Pemindahan giliran
Adakalanya satu pertanyaan perlu dijawab oleh lebih dari seorang siswa lantaran balasan siswa benar atau belum memadai.4. Penyebaran
Untuk melibatkan siswa sebanyak-banyaknya di dalam pelajaran, guru perlu berbagi giliran balasan pertanyaan secara acak. Ia hendaknya berusaha biar semua siswa menerima giliran secara merata. Penbedaannya dengan pemindahan giliran ialah bahwa pada pemindahan giliran , beberapa siswa secara bergilir diminta menjawab pertanyaan yang sama, sedangkan paa penyebaran, berbeda, disebarkan giliran menjawabnya kepada siswa yang berbeda pula, sedangkan pada penyebaran, beberapa pertanyaan yang berbeda, disebarkan giliran menjawabnya kepada siswa yang berbeda pula5. Pemberian waktu berpikir
Setelah mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa, guru perlu memberi waktu beberapa detik untuk berpikir sebelum memperlihatkan salah seorang siswa untuk menjawabnya.6. Pemberian tuntunan
Bila siswa tidak menjawab salah atau tidak sanggup menjawab, guru hendaknya memperlihatkan tuntunan kepada siswa itu biar ia sanggup menemukan sendiri balasan yang benar.Komponen-komponen Keterampilan Bertanya Lanjutan
Keterampilan bertanya lanjut dibuat atas dasar penguasaan komponen-komponen bertanya dasar. Oleh lantaran itu, komponen bertanya dasar masih digunakan dalam penerapan keterampilan bertanya lanjut.Adapun komponen-komponennya ialah sebagai berikut:
1. Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan
Pertanyaan yang dikemukakan guru sanggup mengandung proses mental yang berbeda pula, dari proses mental yang rendah hingga pada proses mental yang tinggi. Oleh lantaran itu, guru dalam mengajukan pertanyaan hendaknya berusaha mengubah tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan dari tingkat mengikat kembali fakta-fakta ke aneka macam tingkat kognitif lainnya yang lebih tinggi menyerupai pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Guru sanggup pula mengajukan pertanyaan pelacak (probing)2. Pengaturan urutan pertanyaan
Untuk mengembangkan tingkat kognitif dari yang sifatnya rendah ke yang lebih tinggi dan komplek, guru hendaknya sanggup mengatur urutan pertanyan yang diajukan kepada siswa dari tingkat mengingat, lalu oertanyaan pemahaman, penerapan, analisis, sistesis dan evaluasi. Usahakan biar jangan memberi pertanyan tidak menentu atau bolak balik, contohnya sudah hingga pada pertanyaan analisis, kembali lagi ke pertanyaan ingatan, dan lalu melonjak kepada pertanyaan evaluasi. Hal ini menjadikan kebingungan pada siswa dan partisipasi siswa dalam mengikuti pelajaran sanggup menurun3. Penggunaan pertanyaan pelacak
Jika balasan yang diberikan siswa dinilai benar oleh guru, tetapi masih sanggup ditingkatkan menjadi lebih sempurna, guru sanggup mengajukan pertanyaan pertanyaan pelacak kepada siswa tersebut. Berikut ini adaalh beberapa teknik pertanyaan pelacak yang sanggup digunakan :- Klasifikasi, bila siswa menjawab dengan kalimat yang kurang tepat guru sanggup memberi pertanyaan pelacakyang meminta siswa tersebut untuk menjelaskan dengan kata-kata lain sehingga balasan siswa menjadi lebih baik
- Meminta siswa memperlihatkan alasan/argumentasi yang sanggup menunjang kebenaran pandangannya dalam menjawab pertanyaan guru
- meminta kesempatan pandangan, guru sanggup memperlihatkan kesempatan kepada siswa lainnya untuk menyatakan persetujuan atau penolakan disertai alasan terhadaaban rekanya, biar diperoleh pandangan yang sanggup diterima oleh semua pihakl
- Meminta kesempatan jawaban, guru sanggup meminta siswa untuk meninjau kembali balasan yang diberikannya bila dianggap kurang tepat
- Meminta balasan yang lebih relevan, bila jwaban siswa kurang relevan, guru sanggup meminta balasan yang benar dan relevan dari siswa tersebut
- Meminta contoh, bila siswa menjawab dengan samar-samar, guru sanggup meminta siswa untuk memperlihatkan ilustrasi atau contoh aktual wacana apa yang dikemukakan
- Meminta balasan yang ebih komplek, guru sanggup meminta siswa tersebut untuk memberi klarifikasi atau ide-ide penting lainnya sehingga balasan yang diberikannya menjadi kompleks
4. Peningkatan terjadinya interaksi
Agar siswa lebih terlibat secara langsung dan lebih bertanggung jawab atas kemajuan dan hasil diskusi, guru hendaknya mengurangi atau menghilangkan peranannya sebagai penanya sentral dengan cara mencegah pertanyaan dijawab oleh seorang siswa. Jika siswa mengajukan pertanyaan, guru tidak segera menjawab, tetapi melontarkannya kembali kepada siswa lainnyasumber : menjadi guru profesional, Drs. Moh Uzer Usman
Sumber https://indrabayang.blogspot.com/
0 Response to "Teknik Bertanya, Keterampilan Dasar Mengajar Yang Mesti Dikuasai Guru"
Posting Komentar