Laporan Ptk: Matematika Realistik Pada Anak Tunagrahita

ADSENSE 336 x 280

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Penjumlahan dan Pengurangan Melalui Pembelajaran Matematika Realistik Pesrta Didik Tunagrahita Ringan SLB Pembina Malang

Oleh:
Dwi Retno Palupi
Guru Matematika MTs Al Ma’arif 01Singosari Malang

Sumber Jurnal:

Jurnal Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah Malang, Februari, halaman 1 - 11.

Sebagian isi jurnal:

Pembelajaran matematika realistik efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran akseptor didik tunagrahita ringan mencakup peningkatan pemahaman konsep, peningkatan kemampuan penjumlahan dan pengurangan, dan peningkatan acara akseptor didik. Pembelajaran matematika realistik bisa membuat lingkungan mencar ilmu yang aman dan terjadi interaksi positif antar guru dengan akseptor didik maupun akseptor didik dengan akseptor didik. Temuan ini sejalan dengan pandangan Vygotsky dalam Berk (2003) bahwa pembelajaran anak tunagrahita harus mempertimbangkan situasi sosial dimana mereka berada dan pembelajarannya secara termediasi (mediated learning). Selanjutnya, kualitas lingkungan mencar ilmu dan kualitas interaksi antara guru dengan akseptor didik maupun akseptor didik dengan akseptor didik sangat membantu akseptor didik dalam mengaktualisasikan perkembangan potensial akseptor didik yang disebut Zone of proximal development. Hal ini juga sesuai saran model pembelajaran akseptor didik tunagrahita Astati (2005) bahwa model interaksi perlu yakni menekankan terjadinya pembelajaran sebagai suatu interaksi anak dengan orang lain.

Satu lagi hal yang penting untuk melaksanakan penelitian mengenai pembelajaran matematika
ADSENSE Link Ads 200 x 90
realistik yaitu mengupayakan dalam satu kali pembelajaran bisa merangsang meningkatnya semua aspek kendala fisik, sosial, emosi, dan intelektual akseptor didik tunagrahita. Hal ini sejalan dengan pendapat Astati (2005) hendaknya model pembelajaran akseptor didik tunagrahita sentuhannya membuatkan seluruh aspek individu ibarat aspek fisik, intelektual, sosial, dan emosi dalam sekali pertemuan.

Strategi yang digunakan

Proses pembelajaran dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga tahapan yaitu tahap awal, tahap inti, tahap akhir.
1. Tahap awal lebih ditekankan pada memotivasi akseptor didik bahwa materi yang akan dipelajari lekat dengan pengalaman mereka. Dalam hal ini, sebelumnya peneliti membawa akseptor didik berbelanja di koperasi sekolah dan Alfamart. Dengan bekerja sama dengan kasir maka akseptor didik diberi pertanyaan-pertanyaan seputar penjumlahan dan pengurangan uang. Selain itu pada tahap awal guru harus mengecek secara detail kemampuan prasyarat setiap individu untuk mengetahui kemampuan dan kendala tiap akseptor didik, dan untuk mengetahui pengetahuan awal dilakukan tes diagnostik awal.
2. Tahap inti dimana terjadi proses mengkonstruksi pengalaman gres (bahan ajar) dan merekonstruksi pengalaman pada kognitif akseptor didik. Pada tahap ini berdasarkan Piaget (Suparno, 2001) terjadi apa yang disebut proses fasilitas yang menerangkan bahwa telah terjadi perkembangan kognitif......................Baca selengkapnya makalah ini sebagaimana aslinya di sini.
Terima kasih telah berkunjung ke blog pendidikan wacana ptk dan model pembelajaran ini. Salam.
Sumber online: http://ejournal.umm.ac.id
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

Related Posts :

0 Response to "Laporan Ptk: Matematika Realistik Pada Anak Tunagrahita"

Posting Komentar