ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Bukan hanya apa yang guru ucapkan di dalam kelas yang penting, tapi Bagaimana cara guru mengucapkannya di dalam kelas juga penting, alasannya ialah hal tersebut akan sanggup menciptakan perbedaan terhadap siswa. Pesan-pesan nonverbal ialah suatu hal yang sangat esensial di dalam komunikasi guru.
Guru harus memperhatikan tingkah laris nonverbal di dalam kelasnya alasannya ialah beberapa alasan, di antaranya:
1. Perhatian/kehati-hatian akan sikap nonverbal akan menciptakan guru pesan-pesannya sanggup diterima oleh siswa dengan lebih baik.
2. Guru akan menjadi pengirim pesan yang lebih baik untuk memperkuat berguru sswa.
3. Penggunaan sikap nonverbal dalam berkomunikasi di kelas meningkatkan kedekatan psikologis antara siswa dengan guru.
Beberapa hal pokok terkait sikap nonverbal guru yang harus lebih dieksplorasi adalah:
1. Kontak pandang
2. Ekspresi wajah
3. Gesture (gerak tubuh)
4. Orientasi badan dan postur
5. Kedekatan
6. Paralinguistic
7. Humor
Kontak pandang ialah chanel penting pada sebuah komunikasi interpersonal, membantu mengatur arah komunikasi. Dan, sinyal-sinyalnya menarik bagi orang lain. Selain itu kontak pandang antara guru dengan siswa akan lebih meningkatkan dapat dipercaya guru. Guru yang melaksanakan kontak pandang dengan siswa telah membuka arah komunikasi dan nenunjukkan minat, perhatian, kehangatan, dan kredibilitas.
Ekspresi wajah:
Senyum ialah instruksi yang sanggup menghantarkan:
- Kebahagian
- Persahabatan
- Kehangatan
- Rasa suka
- Afiliasi
Sehingga bila seorang guru tersenyum lebih sering, maka guru akan dianggap: penyuka (mudah menyukai), bersahabat, gampang menerima, dan sanggup didekati.
Gesture (gerak tubuh)
Bila guru tak sanggup memperlihatkan gesture sementara berbicara, guru sanggup saja dianggap membosankan, kaku, dan unanimated. Gaya mengajar yang hidup dan animated akan menangkap perhatian siswa, menciptakan bahan pelajaran menjadi lebih menarik, memfasilitasi berguru dan menyediakan cukup entertainment (hiburan). Anggukan kepala, ialah suatu bentuk gesture , mengkomunikasikan penguatan nyata (positif reinforcement) pada siswa dan memperlihatkan bahwa guru mendengarkan mereka.
Orientasi badan dan posturr
Guru mengkomunikasikan banyak pesan dengan cara berjalan,bicara, berdiri, duduk. Berdiri tegak tetapi tidak kaku, dan bertumpu dengan ringan pada meja guru, memperlihatkan bahwa guru sanggup didekati, memperlihatkan enerimaan, dan bersahabat. Lebih jauh, kedekatan interpersonal antara guru dengan siswa akan tercipta dikala kita berbicara face-to-face (berhadapan) satu sama lain.
Bicara dengan memunggungi siswa, atau menatap lantai, harus dihindari. Ini akan mengkomunikasikan ketidakmenarikan kelas anda (guru).
Kedekatan:
Norma-norma cultural (Budaya) dan agama memperlihatkan contoh kedekatan jarak antara guru dengan siswa dikala berinteraksi. Guru harus dapa mengenali/melihat gejala ketidaknyaman siwa alasannya ialah guru telah menginvasi (memasuki wilayah) nyaman siswa, seperti:
- Siswa menjadi tegang
- Leg swinging
- tapping
- gaze aversion
Paralinguistik, digolongkan oleh para jago komunikasi sebagai bab dari komponen komunikasi nonverbal, ini trkait dengan elemen-elemen vocal (suara) guru, seperti:
- tone
- pitch
- rhytim
- timbre
- loudness
- inflection
Untuk keefektifan maksimumpengajaran anda, berguru dan berlatihlah untuk memvariasikan keenam elemen suara/vocal ini. Seringkali seorang guru dianggapkan membosankan ceramahnya alasannya ialah bersifat monoton. Siswa akan menganggap guru semacam ini membosankan dan menyebalkan.
Siswa melaporkan bahwa mereka lebih cepat berkurang dan kehilangan ketertarikannya pada pembelajaran dikala mereka mendengar guru yang tidak memodulasi suaranya.
Humor:
Humor seringkali dianggap berlebihan: sebagai alat mengajar guru. Tawa akan melepaskan stress dan ketegangan baik bagi guru maupun siswa. Guru harus berlatih membuatkan kemampuan tertawa dan menstimulasi siswa juga untuk melakukannya. Humor membantu membangun lingkungan kelas yang besahabat yang sanggup memfasilitasi belajar.
Guru harus memperhatikan tingkah laris nonverbal di dalam kelasnya alasannya ialah beberapa alasan, di antaranya:
1. Perhatian/kehati-hatian akan sikap nonverbal akan menciptakan guru pesan-pesannya sanggup diterima oleh siswa dengan lebih baik.
2. Guru akan menjadi pengirim pesan yang lebih baik untuk memperkuat berguru sswa.
3. Penggunaan sikap nonverbal dalam berkomunikasi di kelas meningkatkan kedekatan psikologis antara siswa dengan guru.
Beberapa hal pokok terkait sikap nonverbal guru yang harus lebih dieksplorasi adalah:
1. Kontak pandang
2. Ekspresi wajah
3. Gesture (gerak tubuh)
4. Orientasi badan dan postur
5. Kedekatan
6. Paralinguistic
7. Humor
Kontak pandang ialah chanel penting pada sebuah komunikasi interpersonal, membantu mengatur arah komunikasi. Dan, sinyal-sinyalnya menarik bagi orang lain. Selain itu kontak pandang antara guru dengan siswa akan lebih meningkatkan dapat dipercaya guru. Guru yang melaksanakan kontak pandang dengan siswa telah membuka arah komunikasi dan nenunjukkan minat, perhatian, kehangatan, dan kredibilitas.
Ekspresi wajah:
Senyum ialah instruksi yang sanggup menghantarkan:
- Kebahagian
- Persahabatan
- Kehangatan
- Rasa suka
- Afiliasi
Sehingga bila seorang guru tersenyum lebih sering, maka guru akan dianggap: penyuka (mudah menyukai), bersahabat, gampang menerima, dan sanggup didekati.
Gesture (gerak tubuh)
Bila guru tak sanggup memperlihatkan gesture sementara berbicara, guru sanggup saja dianggap membosankan, kaku, dan unanimated. Gaya mengajar yang hidup dan animated akan menangkap perhatian siswa, menciptakan bahan pelajaran menjadi lebih menarik, memfasilitasi berguru dan menyediakan cukup entertainment (hiburan). Anggukan kepala, ialah suatu bentuk gesture , mengkomunikasikan penguatan nyata (positif reinforcement) pada siswa dan memperlihatkan bahwa guru mendengarkan mereka.
Orientasi badan dan posturr
Guru mengkomunikasikan banyak pesan dengan cara berjalan,bicara, berdiri, duduk. Berdiri tegak tetapi tidak kaku, dan bertumpu dengan ringan pada meja guru, memperlihatkan bahwa guru sanggup didekati, memperlihatkan enerimaan, dan bersahabat. Lebih jauh, kedekatan interpersonal antara guru dengan siswa akan tercipta dikala kita berbicara face-to-face (berhadapan) satu sama lain.
Bicara dengan memunggungi siswa, atau menatap lantai, harus dihindari. Ini akan mengkomunikasikan ketidakmenarikan kelas anda (guru).
Kedekatan:
Norma-norma cultural (Budaya) dan agama memperlihatkan contoh kedekatan jarak antara guru dengan siswa dikala berinteraksi. Guru harus dapa mengenali/melihat gejala ketidaknyaman siwa alasannya ialah guru telah menginvasi (memasuki wilayah) nyaman siswa, seperti:
- Siswa menjadi tegang
- Leg swinging
- tapping
- gaze aversion
Paralinguistik, digolongkan oleh para jago komunikasi sebagai bab dari komponen komunikasi nonverbal, ini trkait dengan elemen-elemen vocal (suara) guru, seperti:
- tone
- pitch
- rhytim
- timbre
- loudness
- inflection
Untuk keefektifan maksimumpengajaran anda, berguru dan berlatihlah untuk memvariasikan keenam elemen suara/vocal ini. Seringkali seorang guru dianggapkan membosankan ceramahnya alasannya ialah bersifat monoton. Siswa akan menganggap guru semacam ini membosankan dan menyebalkan.
Siswa melaporkan bahwa mereka lebih cepat berkurang dan kehilangan ketertarikannya pada pembelajaran dikala mereka mendengar guru yang tidak memodulasi suaranya.
Humor:
Humor seringkali dianggap berlebihan: sebagai alat mengajar guru. Tawa akan melepaskan stress dan ketegangan baik bagi guru maupun siswa. Guru harus berlatih membuatkan kemampuan tertawa dan menstimulasi siswa juga untuk melakukannya. Humor membantu membangun lingkungan kelas yang besahabat yang sanggup memfasilitasi belajar.
0 Response to "Enam Cara Untuk Meningkatkan Kualitas Komunikasi Nonverbal Guru"
Posting Komentar