Mengenal Sistem Saraf Pada Manusia

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Visiuniversal---Warga mencar ilmu dan siswa sekalian Salah satu hal yang membedakan antara makhluk  hidup dengan benda tak hidup, ialah kepekaan dalam menanggapi perubahan lingkungan. Makhluk hidup bisa beraksi secara aktif terhadap perubahan-perubahan tertentu di alam sekitar. Perubahan lingkungan ini berkhasiat sebagai stimulus (rangsangan) yang memicu adanya respon (tanggapan). Respons ini biasanya dalam bentuk gerakan.


Dari modul sebelumnya kita sudah mengetahui, gerak terjadi lantaran tubuh kita memiliki rangka sebagai alat gerak pasif dan otot alat gerak aktif. Tetapi benarkah demikian?

Kita ambil pola orang mati, orang mati tidak sanggup menggerakan anggota tubuhnya padahal orang mati masih memiliki tulang (rangka) dan otot. Kaprikornus apa sesungguhnya yang menjadikan suatu gerakan sanggup terjadi.

Suatu gerakan sanggup terealisasi dengan baik jikalau setiap sel suatu organisme bereaksi secara selaras terhadap stimulus yang datang. Misalnya dalam hal berjalan, serabut otot tertentu harus berkonsentrasi, sementara yang lainnya mengendur. Tubuh harus menunjukkan materi bakar untuk otot, paru-paru harus menyediakan oksigen suplemen dan secara bersamaan mengambil karbondioksida yang jumlahnya meningkat, mata harus melihat jalan yang akan dilalui.

Dengan perkataan lain, semoga seluruh tubuh kita sanggup melaksanakan gerakan yang selaras, maka sistem organ, jaringan dan sel memerlukan suatu bentuk komunikasi internal ini.

Pada binatang dan manusia, sistem komunikasi internal ini dikendalikan oleh dua sistem berbeda namun saling berkaitan. Salah satu diantaranya yaitu sistem saraf. Sistem saraf merupakan suatu sistem yang beraksi amat cepat. Sel yang khusus yaitu neuron menghantarkan impuls dari suatu serpihan tubuh ke serpihan yang lainnya. Impuls ini melaksanakan komunikasi antar serpihan dengan cepat dan terlokalisasi. Sistem saraf akan menjadi fokus kajian kita dalam acara ini.

Sistem komunikasi yang kedua yaitu sistem endoktrin. Sistem endoktrin akan melepaskan hormon dalam prosedur aksinya. Sistem komunikasi yang kedua akan menjadi fokus kajian pada acara berikutnya.

Tumbuhan berbeda dengan binatang lantaran tidak memiliki sistem saraf, lantaran itu respon yang cdpat dalam dunia tumbuhan tertentu ibarat sikejut.

Struktur dan fungsi sel saraf

Urat saraf merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel saraf yang sama bentuk dan fungsinya, ibarat halnya jaringan tulang, jaringan otot dan jaringan yang lainnya.

Sel saraf disebut neuron dan terdiri dari tubuh sel, inti sel, dan serabut-serabut saraf. Inti terletak pada serpihan sel. Serabut saraf dibedakan menjadi 2 macam yaitu dendrit dan akson (neurit).


Dendrit merupakan serabut pendek yang meneruskan impuls menuju tubuh sel saraf. Seandainya nerit memiliki serabut panjang yang menghantarkan impuls dari tubuh sel menuju dendrit dari neuron berikutnya.

Nerit mengandung benang-benang halus yang disebut nerofibril. Nerit dengan nerofibril ini ibarat sebuah kabel listrik yang fungsinya menghantarkan gelombang arus listrik.

Bila ada rangsang menyentuh ujung dendrit, maka terjadilah gelombang arus yang menjalar hingga ke ujung nerit. Gelombang arus listrik inilah yang disebut impuls. Kaprikornus bukan rangsangannya yang menjalar tetapi impulsnya.

Serabut saraf terdiri atas neuron yang sambung-menyambung. Ujung nerit dari nouron yang satu bertemu dengan ujung dendrit dari neuron berikutnya untuk menyebarangkan impuls. Tempat bertemunya ujung nerit dengan ujung dendrit disebut sinapsis. Serabut saraf ada yang panjangnya mencapai 1 m, contohnya sebabut yang terentang dari sumsum tulang belakang hingga ke jari kaki.

Berdasarkan fungsinya sel saraf sanggup dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
  1. Saraf sensorik (sense = indera) yang membawa impuls dari panca indra dan meneruskannya ke sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).
  2. Saraf penghubung, yang menghubungkan saraf sensorik, dengan saraf motorik atau sel saraf yang satu dengan saraf yang lain. Saraf penghubung umumnya terdapat pada sumsum tulang belakang dan otak.
  3. Saraf motorik (motor = penggerak), yang meneruskan impuls dari otak dan sumsum tulang belakang ke otot atau kelenjar-kelenjar. Sel saraf motorik disebut saraf penggerak.

Bila alat indera mendapatkan rangsang, contohnya berupa cahaya panas, bunyi, atau rabaan, maka alat indera akan mengirimkan impuls saraf, Impuls ini dibawa oleh saraf sesorik ke otak dan sumsum tulang belakang. Di dalam otak dan sumsum tulang belakang impuls diolah. Kemudian diteruskan oleh sel saraf penghubung ke saraf motorik. Selanjutnya saraf motorik membawa impuls itu ke otot dan kelenjar. Otot dan kelenjar kemudian menunjukkan reaksi terhadap rangsang tersebut.

Gerak Refleks

Mungkin anda pernah merasakan, pada ketika sedang berjalan tiba-tiba ada duri yang terinjak. Apa yang terjadi selanjutnya? Secara sepontan kita akan menarik kaku buka. Demikian pula kalau kita menyentuh api atau arus listrik. Maka anggota tubuh kita akan menunjukkan reaksi yang spontan. Peristiwa ini merupakan pola gerak refleks.

Refleks yaitu gerakan yang timbul secara tiba-tiba, tanpa disadari dan tanpa sanggup dicegah, yang merupakan balasan terhadap suatu rangsang yang tiba tiba-tiba. Bedanya dengan gerak biasa, kalau gerakan biasa terjadi sesudah impuls hingga di otak dan otak memberi perintah melalui saraf motorik. Kaprikornus gerakannya sanggup disadari sebelumnya.

Gerakan refleks terjadi tanpa disadari lebih dulu. Setelah gerakan terjadi, gres kita menyadari apa yang terjadi, lantaran impuls telah hingga ke otak dan otak menterjemahkannya.

Gerak biasa   : Menyadari dulu gres ada gerakan
Gerak refleks : terjadi gerakan dulu gres menyadari

Dalam bentuk skema, kedua gerakan tersebut sanggup diikhtisarkan sebagai berikut :

Gerak biasa   :  rangsang -- Saraf sensorik -- otak dan sumsum tulang belakang (impuls diolah) -- saraf penghubung -- saraf motorik -- gerak.
Gerak reflek  :  Rangsang --saraf sensorik -- sumsum  tulang belakang (tanpa diolah dulu) -- saraf penghubung -- saraf motorik -- gerak.

Kegunaan utama dari gerak refleks, yaitu untuk menyeleamatkan tubuh dari kerusakan yang sangat fatal. Gerak, refleks sanggup pula terjadi sangat kompleks, dimana beberapa urat saraf sekaligus menerima perintah sehingga terjadi reaksi yang beragam.

Contohnya, apabila kita secara tiba-tiba melihat bola melayang ke arah kita, bukan saja kita menangkis bola yang tiba dengan tangan tetapi juga menggeser posisi tubuh bahkan melangkahkan kaku untuk lari jauh.

Sebagai latihan, coba kalian lakukan acara berikut :
  1. Suruh sobat anda duduk dengan posisi kaki menggantung
  2. Tutup matanya supaya tidak sanggup melihat
  3. Ketoklah salah satu tempurung dengan memakai benda keras dan  licin supaya tidak menjadikan luka

Selanjutnya silakan para warga mencar ilmu dan siswa baca wacana Susunan Saraf berikut ini di sini !!
 

Sumber https://visiuniversal.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Mengenal Sistem Saraf Pada Manusia"

Posting Komentar