ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Visiuniversal---Warga mencar ilmu dan siswa sekalian, dalam pembahasan materi IPA kali ini kita akan mempelajari mengenai alga, lumut dan paku-pakuan, Perlu kalian ketahui Di seluruh dunia ada kurang lebih 350 ribu spesies flora yang hidup di dunia. Hampir semua jenis flora tersebut mempunyai ciri khas sendiri sendiri. Ciri ciri tersebut yang akan membedakan bentuk flora yang satu dengan flora yang lainnya. Termasuk flora paku dan juga flora lumut, flora paku dan juga flora lumut mempunyai ciri khas atau ciri khusus yang terdapat pada flora tersebut untuk membedakan flora itu dengan flora yang lainnya, ibarat berikut ini:
A. ALGA/GANGGANG
Alga-Ganggang |
Alga atau merupakan flora talus (thallophyta) yang mempunyai pigmen klorofil sehingga berfotosintesis dan bersifat autotrof, bnetuk badan ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak, hidup sendiri-sendiri atau berkoloni, selnya bersifat eukariotik, habitat laut, air tawar, dan tanah yang lembab.
Alga atau ganggang dibagi menjadi empat kelas yaitu:
1. Alga Hijau (Chlorophyta)
2. Alga Keemasan (Chrysophyta)
3. Alga Perang (Phaeophyta)
4. Alga Merah (Rhodophyta).
Berikut klarifikasi masing-masing jenis alga tersebut :
1. Alga Hijau (Chlorophyta)
Mengandung kloroplas (plastisida berpigmen hijau) dengan butiran pirenoid tengahnya. Bentuk kloroplas menerangkan ciri genus. Butiran-butiran berfungsi dalam fotosintesis untuk menghasilkan amilum, badan bersel satu, berkoloni, bersel banyak membentuk benang dan berbentuk lembaran. Berkembang biak secara vegetatif dengan membentuk zoospora dan secara generatif dengan konyugasi.
Contoh:
a. Spirogyra, alga hijau berbentuk benang mempunyai kloroplas terpilin ibarat sepiral.
b. Chorella, alga hijau bersel satu serupa bola-bola kecil dengan kloroplas berbentuk mangkok.
c. Ulva, alga ini populer dengan nama selada maritim alasannya ialah berbentuk lembaran ibarat selada bokor.
2. Alga Keemasan (Chrysophyta)
Memiliki pigmen kuning-keemasan (chrysos) tidak mempunyai pirenoid dan kloroplasnya kecil-kecil, beberapa jenis mempunyai dinding sel dari silikat pektin. Zat masakan cadangan utamanya ialah minyak/lemak laminarin dan sedikit pati.
Contoh:
a. Navicula sp, dinding sel terdiri dari senyawa kersik, bentuk tubuhnya ibarat kotak (hipotekaepitek)
b. Voucheria sesilis, merupakan teladan dari alga kuning dengan thallus berupa buluh tak bersekat.
3. Alga Perang (Phaeophyta)
Memiliki pigmen coklat dan mengandung minyak laminarin dan asam alginat.
Contoh:
a. Turbinaria, mempunyai filoid (daun) serupa turbin/corong
b. Sargasum, mempunyai filod (daun) serupa flora tinggkat tinggi.
c. Padina, mempunyai filoid (daun) serupa jamur/telinga
d. Fucus vesiculostis, filoid ibarat flora tinggi.
4. Alga Merah (Rhodophyta)
Umumnya mempunyai pigmen merah dan mengandung zat masakan materi agar-agar (floridean), zat kapur (corallina) dan zat pektin (chodrus gigartina).
Contoh:
a. Euchema siponisum, warna kemerahan
b. Gelidium sp, warna kehijauan
c. Gracilaria sp, warna kecoklatan
d. Chondrus crispus, warna kemerahan
B. LUMUT (BRYOPHYTA)
Lumut |
Ciri umum:
1. Daun belum mempunyai pertulangan atau urat daun
2. Belum mempunyai akar sejati, hanya rhizoid sebagai alat penghisap makanan.
3. Batangnya belum mempunyai berkas pembuluh angkut
4. Berkembang biak dengan sepora yang dibuat di dalam sporogonium
5. Mengalami pergiliran keturunan (metagenesis).
Tumbuhan lumut (Bryophyta) dibagi menjadi dua kelas, yaitu:
a. Kelas Hepaticeae (lumut hati)
Ciri khas:
1. Bemntuk badan pipih
2. Arah tumbuh tidak tegak (umumnya mendarat)
3. Umumnya tidak berdaun
4. Sporofit tersembunyi.
Beberapa ordo dari hepaticae:
1. Ordo Jungermanjales, contoh: Jungermania sp
2. Ordo Marchantiales, teladan Marchatia sp
3. Ordo Anthocerotales, teladan Anthoceros sp
b. Kelas Musci (lumut daun)
Ciri khas:
1. Bentuk badan dan arah tumbuh tegak
2. Berdaun serupa sisik yang rapat
3. Sporophyt.
Beberapa ordo dari musci:
1. Ordo Polytrichales, teladan Polytrichum sp
2. Ordo Bryales, teladan Mnium sp
3. Ordo Hypnobryales, teladan Mniodendron sp
C. PAKU (PTERIDHOPYTA)
1. Daun belum mempunyai pertulangan atau urat daun
2. Belum mempunyai akar sejati, hanya rhizoid sebagai alat penghisap makanan.
3. Batangnya belum mempunyai berkas pembuluh angkut
4. Berkembang biak dengan sepora yang dibuat di dalam sporogonium
5. Mengalami pergiliran keturunan (metagenesis).
Tumbuhan lumut (Bryophyta) dibagi menjadi dua kelas, yaitu:
a. Kelas Hepaticeae (lumut hati)
Ciri khas:
1. Bemntuk badan pipih
2. Arah tumbuh tidak tegak (umumnya mendarat)
3. Umumnya tidak berdaun
4. Sporofit tersembunyi.
Beberapa ordo dari hepaticae:
1. Ordo Jungermanjales, contoh: Jungermania sp
2. Ordo Marchantiales, teladan Marchatia sp
3. Ordo Anthocerotales, teladan Anthoceros sp
b. Kelas Musci (lumut daun)
Ciri khas:
1. Bentuk badan dan arah tumbuh tegak
2. Berdaun serupa sisik yang rapat
3. Sporophyt.
Beberapa ordo dari musci:
1. Ordo Polytrichales, teladan Polytrichum sp
2. Ordo Bryales, teladan Mnium sp
3. Ordo Hypnobryales, teladan Mniodendron sp
C. PAKU (PTERIDHOPYTA)
a. Ciri umum :
1. Batang bercabang dan ada yang berkayu.
2. Daunnya sudah mempunyai urat-urat daun tetapi ada yang tidak berdaun atau daunnya berupa sisik
3. Rhozoidnya sudah berkembang ke bentuk akar
4. Sudah mempunyai berkas pembuluh akut (xilem dan floem)
5. Berkembang biak dengan spora. Spora dibuat di dalam sprangium
6. Mengalami pergiliran keturunan (matagenesis). Fase sporofit sanggup dilihat, sedangkan pada fase gametofit tidak terlihat alasannya ialah kecil.
b. Berdasarkan jenis sporanya, flora paku terdiri atas:
1. Paku homospor/isospor
- Spora yang dihasilkan sama ukuran dan sejenis
- Prothalium menghasilkan anteridia dan archegonia
- Contoh Lycopodium sp dan Nephrolepis.
2. Paku Heterospor
- Sepora yang dihasilkan berbeda ukuran, masing-masing ukuran berbeda jenis
- Makrospora tumbuh menjadi prothalium yang menghasilkan archegonia
- Mikrospora tumbuh menjadi prothalium yang menghasilkan antheridia
- Contoh Salvinia, Marsilea, dan Selaginella.
3. Paku Peralihan/campuran
- Sepora yang dihasilkan berukuran sama dan bentuknya sama tetapi jenisnya berbeda
- Protalium hanya menghasilkan antheridia atau archegonia saja
- Contoh Equisetum debile
c. Klasifikasi flora paku;
Tumbuhan paku dibagi menjadi empat:
1. Kelas Psilotinae (paku telanjang)
Ciri-cirinya mempunyai daun, sporangium dibuat di ketiak buku.
Contohnya Psilotum sp.
2. Kelas Equsetiinae (paku ekor kuda)
Daunnya berdaun berupa sisik dan susunannya berkarang, batang berongga, berbuku-buku atau beruas-ruas, sporangium dibuat di dalam strobilius yang membentuk ibarat seekor kuda.
Cotohnya Equisetum sp.
3. Kelas Lycopodiinae (paku kawat)
Ciri-cirinya berdaun serupa sisik atau rambut dan batangnya ibarat kawat, sporangium tersusun dalam strobilus, dibuat diujung cabang.
Contohnya Lycopodium sp.
Demikian perihal mengenal Alga, lumut dan paku-pakuan semoga bermanfaat sebagai materi mencar ilmu dan menambah khasanah ilmu pengetahuan bagi kita semua. Terimakasih.
0 Response to "Mengenal Alga, Lumut, Dan Paku-Pakuan"
Posting Komentar