ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Muhammad Faiq Dzaki
PENDAHULUAN
Sebagai seorang guru, sangat perlu memahami perkembangan akseptor didik. Perkembangan akseptor didik tersebut meliputi: perkembangan fisik, perkembangan sosioemosional, dan bermuara pada perkembangan intelektual. Perkembangan fisik dan perkembangan sosio sosial memiliki bantuan yang berpengaruh terhadap perkembangan intelektual atau perkembangan mental atau perkembangan kognitif siswa.
Pemahaman terhadap perkembangan akseptor didik di atas, sangat diharapkan untuk merancang pembelajaran yang aman yang akan dilaksanakan. Rancangan pembelajaran yang aman akan bisa meningkatkan motivasi berguru siswa sehingga bisa meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang diinginkan.
1. Perkembangan Fisik Anak/Siswa
Anak masuk kelas satu SD atau MI berada dalam periode peralihan dari pertumbuhan cepat masa anak anak awal ke suatu fase perkembangan yang lebih lambat. Ukuran tubuh anak relatif kecil perubahannya selama tahun tahun di SD. Pada usia 9 tahun tinggi dan berat tubuh anak laki laki dan wanita kurang lebih sama. Sebelum usia 9 tahun anak wanita relatif sedikit lebih pendek dan lebih langsing dari anak laki laki.
Pada final kelas empat, pada umumnya anak wanita mulai mengalami masa lonjakan pertumbuhan. Lengan dan kaki mulai tumbuh cepat. Pada final kelas lima, umumnya anak wanita lebih tinggi, lebih berat dan lebih berpengaruh daripada anak laki laki. Anak laki laki memulai lonjakan pertumbuhan pada usia sekitar 11 tahun. Menjelang awal kelas enam, kebanyakan anak wanita mendekati puncak tertinggi pertumbuhan mereka. Periode pubertas yang ditandai dengan menstruasi umumnya dimulai pada usia 12 13 tahun. Anak laki laki memasuki masa pubertas dengan ejakulasi yang terjadi antara usia 13 16 tahun.
Perkembangan fisik selama remaja dimulai dari masa pubertas. Pada masa ini terjadi perubahan fisiologis yang mengubah insan yang belum bisa bereproduksi menjadi bisa bereproduksi. Hampir setiap organ atau sistem tubuh dipengaruhi oleh perubahan perubahan ini. Anak pubertas awal (prepubertal) dan remaja pubertas final (postpubertal) berbeda dalam tampakan luar alasannya ialah perubahan perubahan dalam tinggi proporsi tubuh serta perkembangan ciri ciri seks primer dan sekunder.
Meskipun urutan bencana pubertas itu umumnya sama untuk tiap orang, waktu terjadinya dan kecepatan berlangsungnya bencana itu bervariasi. Rata rata anak wanita memulai perubahan pubertas 1,5 sampai 2 tahun lebih cepat dari anak laki laki. Kecepatan perubahan itu juga bervariasi, ada yang perlu waktu 1,5 sampai 2 tahun untuk mencapai kematangan reproduksi, tetapi ada yang memerlukan waktu 6 tahun. Dengan adanya perbedaan perbedaan ini ada anak yang telah matang sebelum anak matang yang sama usianya mulai mengalami pubertas.
2. Perkembangan Sosio emosional Anak/Siswa
Menjelang masuk SD, anak telah rnengembangkan keterampilan berpikir bertindak dan imbas sosial yang lebih kompleks. Sampai dengan masa ini, anak intinya egosentris (berpusat pada diri sendiri), dan dunia mereka ialah rumah keluarga, dan taman kanak kanaknya.
Selama duduk di kelas kecil SD, anak mulai percaya diri tetapi juga sering rendah diri. Pada tahap ini mereka mulai mencoba menunjukan bahwa mereka "dewasa". Mereka merasa "saya sanggup mengerjakan sendiri kiprah itu, karenanya tahap ini disebut tahap 'I can do it my self'. Mereka dimungkinkan untuk diberikan suatu tugas.
Daya konsentrasi anak tumbuh pada kelas kelas tinggi SD. Mereka sanggup meluangkan lebih banyak waktu untuk kiprah tugas pilihan mereka, dan seringkali mereka dengan bahagia hati menyelesaikannya. Tahap ini juga termasuk tumbuhnya tindakan mandiri, kerjasama dengan kelompok, dan bertindak berdasarkan cara cara yang sanggup diterima lingkungan mereka. Mereka juga mulai peduli pada permainan yang jujur. Selama masa ini mereka juga mulai menilai diri mereka sendiri dengan membandingkannya dengan orang lain. Anak anak yang lebih muda memakai perbandingan sosial (social comparison) terutama untuk norma norma sosial dan kesesuaian jenis jenis tingkah laris tertentu. Pada dikala anak anak tumbuh semakin lanjut, mereka cenderung memakai perbandingan sosial untuk mengevaluasi dan menilai kemampuan kemampuan mereka sendiri.
Sebagai jawaban dari perubahan struktur fisik dan kognitif mereka, anak pada kelas besar di SD berupaya untuk tampak lebih dewasa. Mereka ingin diperlakukan sebagai orang dewasa.Terjadi perubahan perubahan yang berarti dalam kehidupan sosial dan emosional mereka. Di kelas besar SD anak laki laki dan wanita menganggap keikutsertaan dalam kelompok menumbuhkan perasaan bahwa dirinya berharga. Tidak diterima dalam kelompok sanggup membawa pada problem emosional yang serius Teman teman mereka menjadi lebih penting daripada sebelumnya. Kebutuhan untuk diterima oleh teman sebaya sangat tinggi. Remaja sering berpakaian serupa. Mereka menyatakan kesetiakawanan mereka dengan anggota kelompok teman sebaya melalui pakaian atau perilaku.
Hubungan antara anak dan guru juga seringkali berubah. Pada dikala di SD kelas rendah, anak dengan gampang mendapatkan dan bergantung kepada guru. Di awal awal tahun kelas tinggi SD kekerabatan ini menjadi lebih kompleks. Ada siswa yang menceritakan isu pribadi kepada guru, tetapi tidak mereka ceritakan kepada orang bau tanah mereka. Beberapa anak pra remaja menentukan guru mereka sebagai model. Sementara itu, ada beberapa anak membantah guru dengan cara cara yang tidak mereka bayangkan beberapa tahun sebelumnya. Malahan, beberapa anak mungkin secara terbuka menentang gurunya.
Salah satu tanda mulai munculnya perkembangan identitas remaja ialah reflektivitas yaitu kecenderungan untuk berpikir wacana apa yang sedang berkecamuk dalam benak mereka sendiri dan mengkaji diri sendiri. Mereka juga mulai menyadari bahwa ada perbedaan antara apa yang mereka pikirkan dan mereka rasakan serta bagaimana mereka berperilaku. Mereka mulai mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan. Remaja gampang dibentuk tidak puas oleh diri mereka sendiri. Mereka mengkritik sifat pribadi mereka, membandingkan diri mereka dengan orang lain, dan mencoba untuk mengubah sikap mereka. Pada remaja usia 18 tahun sarnpai 22 tahun, urnumnya telah rnengembangkan suatu status pencapaian identitas.
RINGKASAN
Pada anak wanita sekitar kelas 6 SD, sudah mencapai puncak lonjakan tinggi tubuh pada umur (10,5 13,5) tahun dan sudah mulai menstruasi umur (10,5 15,5) tahun. Sementara itu pada anak laki laki puncak lonjakan tinggi tubuh tercapai (12,515,5) tahun serta mereka juga sudah remaja pada alat reproduksinya pada umur (12 16) tahun yaitu dengan ditandainya penyemburan pertama air mani.
Perkembangan sosio emosional, pada anak permulaan masuk SD mulai menyebarkan keterampilan berpikir, bertindak, dan imbas sosial yang lebih kompleks. Seiring bertambahnya kelas dan dengan berlangsungnya pendidikan dan pengajaran di sekolah, anak semakin rnengembangkan konsentrasi dalam mengerjakan sesuatu termasuk mengerjakan kiprah sekolah, mengevaluasi diri sendiri dibandingkan dengan orang lain. Pada final Sekolah Menengah Pertama anak sudah mencapai perkembangan sosio emosional yang lebih stabil dan sudah menyebarkan status pencapaian identitas.
Artikel yang Mungkin Berhubungan:
Teori Vygotsky
Interaksi Sebagai Proses Belajar
PAKEM-Penerapan di Lapangan
Motivasi Belajar: Unsur-Unsur
Motivasi Belajr: Upaya Meningkatkan
Pendidikan dan Gender
Muhammad Faiq Dzaki
PENDAHULUAN
Sebagai seorang guru, sangat perlu memahami perkembangan akseptor didik. Perkembangan akseptor didik tersebut meliputi: perkembangan fisik, perkembangan sosioemosional, dan bermuara pada perkembangan intelektual. Perkembangan fisik dan perkembangan sosio sosial memiliki bantuan yang berpengaruh terhadap perkembangan intelektual atau perkembangan mental atau perkembangan kognitif siswa.
Pemahaman terhadap perkembangan akseptor didik di atas, sangat diharapkan untuk merancang pembelajaran yang aman yang akan dilaksanakan. Rancangan pembelajaran yang aman akan bisa meningkatkan motivasi berguru siswa sehingga bisa meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang diinginkan.
1. Perkembangan Fisik Anak/Siswa
Anak masuk kelas satu SD atau MI berada dalam periode peralihan dari pertumbuhan cepat masa anak anak awal ke suatu fase perkembangan yang lebih lambat. Ukuran tubuh anak relatif kecil perubahannya selama tahun tahun di SD. Pada usia 9 tahun tinggi dan berat tubuh anak laki laki dan wanita kurang lebih sama. Sebelum usia 9 tahun anak wanita relatif sedikit lebih pendek dan lebih langsing dari anak laki laki.
Pada final kelas empat, pada umumnya anak wanita mulai mengalami masa lonjakan pertumbuhan. Lengan dan kaki mulai tumbuh cepat. Pada final kelas lima, umumnya anak wanita lebih tinggi, lebih berat dan lebih berpengaruh daripada anak laki laki. Anak laki laki memulai lonjakan pertumbuhan pada usia sekitar 11 tahun. Menjelang awal kelas enam, kebanyakan anak wanita mendekati puncak tertinggi pertumbuhan mereka. Periode pubertas yang ditandai dengan menstruasi umumnya dimulai pada usia 12 13 tahun. Anak laki laki memasuki masa pubertas dengan ejakulasi yang terjadi antara usia 13 16 tahun.
Perkembangan fisik selama remaja dimulai dari masa pubertas. Pada masa ini terjadi perubahan fisiologis yang mengubah insan yang belum bisa bereproduksi menjadi bisa bereproduksi. Hampir setiap organ atau sistem tubuh dipengaruhi oleh perubahan perubahan ini. Anak pubertas awal (prepubertal) dan remaja pubertas final (postpubertal) berbeda dalam tampakan luar alasannya ialah perubahan perubahan dalam tinggi proporsi tubuh serta perkembangan ciri ciri seks primer dan sekunder.
Meskipun urutan bencana pubertas itu umumnya sama untuk tiap orang, waktu terjadinya dan kecepatan berlangsungnya bencana itu bervariasi. Rata rata anak wanita memulai perubahan pubertas 1,5 sampai 2 tahun lebih cepat dari anak laki laki. Kecepatan perubahan itu juga bervariasi, ada yang perlu waktu 1,5 sampai 2 tahun untuk mencapai kematangan reproduksi, tetapi ada yang memerlukan waktu 6 tahun. Dengan adanya perbedaan perbedaan ini ada anak yang telah matang sebelum anak matang yang sama usianya mulai mengalami pubertas.
2. Perkembangan Sosio emosional Anak/Siswa
Menjelang masuk SD, anak telah rnengembangkan keterampilan berpikir bertindak dan imbas sosial yang lebih kompleks. Sampai dengan masa ini, anak intinya egosentris (berpusat pada diri sendiri), dan dunia mereka ialah rumah keluarga, dan taman kanak kanaknya.
Selama duduk di kelas kecil SD, anak mulai percaya diri tetapi juga sering rendah diri. Pada tahap ini mereka mulai mencoba menunjukan bahwa mereka "dewasa". Mereka merasa "saya sanggup mengerjakan sendiri kiprah itu, karenanya tahap ini disebut tahap 'I can do it my self'. Mereka dimungkinkan untuk diberikan suatu tugas.
Daya konsentrasi anak tumbuh pada kelas kelas tinggi SD. Mereka sanggup meluangkan lebih banyak waktu untuk kiprah tugas pilihan mereka, dan seringkali mereka dengan bahagia hati menyelesaikannya. Tahap ini juga termasuk tumbuhnya tindakan mandiri, kerjasama dengan kelompok, dan bertindak berdasarkan cara cara yang sanggup diterima lingkungan mereka. Mereka juga mulai peduli pada permainan yang jujur. Selama masa ini mereka juga mulai menilai diri mereka sendiri dengan membandingkannya dengan orang lain. Anak anak yang lebih muda memakai perbandingan sosial (social comparison) terutama untuk norma norma sosial dan kesesuaian jenis jenis tingkah laris tertentu. Pada dikala anak anak tumbuh semakin lanjut, mereka cenderung memakai perbandingan sosial untuk mengevaluasi dan menilai kemampuan kemampuan mereka sendiri.
Sebagai jawaban dari perubahan struktur fisik dan kognitif mereka, anak pada kelas besar di SD berupaya untuk tampak lebih dewasa. Mereka ingin diperlakukan sebagai orang dewasa.Terjadi perubahan perubahan yang berarti dalam kehidupan sosial dan emosional mereka. Di kelas besar SD anak laki laki dan wanita menganggap keikutsertaan dalam kelompok menumbuhkan perasaan bahwa dirinya berharga. Tidak diterima dalam kelompok sanggup membawa pada problem emosional yang serius Teman teman mereka menjadi lebih penting daripada sebelumnya. Kebutuhan untuk diterima oleh teman sebaya sangat tinggi. Remaja sering berpakaian serupa. Mereka menyatakan kesetiakawanan mereka dengan anggota kelompok teman sebaya melalui pakaian atau perilaku.
Hubungan antara anak dan guru juga seringkali berubah. Pada dikala di SD kelas rendah, anak dengan gampang mendapatkan dan bergantung kepada guru. Di awal awal tahun kelas tinggi SD kekerabatan ini menjadi lebih kompleks. Ada siswa yang menceritakan isu pribadi kepada guru, tetapi tidak mereka ceritakan kepada orang bau tanah mereka. Beberapa anak pra remaja menentukan guru mereka sebagai model. Sementara itu, ada beberapa anak membantah guru dengan cara cara yang tidak mereka bayangkan beberapa tahun sebelumnya. Malahan, beberapa anak mungkin secara terbuka menentang gurunya.
Salah satu tanda mulai munculnya perkembangan identitas remaja ialah reflektivitas yaitu kecenderungan untuk berpikir wacana apa yang sedang berkecamuk dalam benak mereka sendiri dan mengkaji diri sendiri. Mereka juga mulai menyadari bahwa ada perbedaan antara apa yang mereka pikirkan dan mereka rasakan serta bagaimana mereka berperilaku. Mereka mulai mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan. Remaja gampang dibentuk tidak puas oleh diri mereka sendiri. Mereka mengkritik sifat pribadi mereka, membandingkan diri mereka dengan orang lain, dan mencoba untuk mengubah sikap mereka. Pada remaja usia 18 tahun sarnpai 22 tahun, urnumnya telah rnengembangkan suatu status pencapaian identitas.
RINGKASAN
Pada anak wanita sekitar kelas 6 SD, sudah mencapai puncak lonjakan tinggi tubuh pada umur (10,5 13,5) tahun dan sudah mulai menstruasi umur (10,5 15,5) tahun. Sementara itu pada anak laki laki puncak lonjakan tinggi tubuh tercapai (12,515,5) tahun serta mereka juga sudah remaja pada alat reproduksinya pada umur (12 16) tahun yaitu dengan ditandainya penyemburan pertama air mani.
Perkembangan sosio emosional, pada anak permulaan masuk SD mulai menyebarkan keterampilan berpikir, bertindak, dan imbas sosial yang lebih kompleks. Seiring bertambahnya kelas dan dengan berlangsungnya pendidikan dan pengajaran di sekolah, anak semakin rnengembangkan konsentrasi dalam mengerjakan sesuatu termasuk mengerjakan kiprah sekolah, mengevaluasi diri sendiri dibandingkan dengan orang lain. Pada final Sekolah Menengah Pertama anak sudah mencapai perkembangan sosio emosional yang lebih stabil dan sudah menyebarkan status pencapaian identitas.
Artikel yang Mungkin Berhubungan:
Teori Vygotsky
Interaksi Sebagai Proses Belajar
PAKEM-Penerapan di Lapangan
Motivasi Belajar: Unsur-Unsur
Motivasi Belajr: Upaya Meningkatkan
Pendidikan dan Gender
0 Response to "Karakteristik Penerima Didik Dalam Proses Pembelajaran"
Posting Komentar