Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Muhammad Faiq Dzaki

Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pengajaran dimana siswa mencar ilmu dalam kelompok kelompok kecil yang mempunyai tingkat kemampuan berbeda. Dalam menuntaskan kiprah kelompok, setiap anggota saling kerjasama dan membantu untuk memahami suatu materi pembelajaran.

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan menurut teori mencar ilmu kooperatif kontruktivis. Hal ini terlihat pada salah satu teori Vigotsky yaitu penitikberatan pada hakikat sosiokultural dari pembelajaran Vigotsky yakni bahwa fase mental yang lebih tinggi pada umumnya muncul pada percakapan atau kerjasama antara individu sebelum fungsi mental yang lebih tinggi terserap dalam individu tersebut. Implikasi dari teori vigotsky dikehendakinya susunan kelas berbentuk kooperatif.

Model Pembelajaran kooperatif sangat berbeda dengan model pengajaran langsung. Di samping model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil mencar ilmu akademik, model pembelajaran kooperatif juga efektif untuk rnengembangkan keterampilan sosial siswa. Beberapa jago beropini bahwa model ini unggul dalarn membantu siswa memahami konsep konsep yang sulit. Para pengembang model ini telah memperlihatkan bahwa model struktur penghargaan kooperatif telah sanggup meningkatkan penilaian siswa pada mencar ilmu akademik, dan perubahan norma yang berafiliasi dengan hasil belajar. Dalam banyak kasus, norma budaya anak muda sebetulnya tidak menyukai siswa siswa yang ingin menonjol secara akademis. Robert Slavin dan pakar lain telah berusaha untuk mengubah norma ini rnelalui penggunaan pembelajaran kooperatif.

Di samping mengubah norma yang berafiliasi dengan hasil belajar, pembelajaran kooperatif sanggup menawarkan laba baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas kerja bersama menuntaskan kiprah tugas akademik, siswa kelompok atas akan menjadi tutor bagi siswa kelompok bawah, jadi memperoleh sumbangan khusus dari sobat sebaya, yang mempunyai orientasi dan bahasa yang sama. Dalam proses tutorial ini, siswa kelompok atas akan meningkat kemapuan akademiknya alasannya memberi pelayanan sebagai tutor rnembutuhkan pemikiran lebih dalam wacana kekerabatan wangsit wangsit yang terdapat di dalam materi tertentu.

Tujuan penting lain dari pembelajaran kooperatif yakni untuk rnengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi. Keterampilan ini amat penting untuk dimiliki di dalam masyarakat di mana banyak kerja orang cukup umur sebagian besar dilakukan dalam organisasi yang saling bergantung sama lain dan di mana masyarakat secara budaya semakin beragam. Sementara itu, banyak anak muda dan orang cukup umur masih kurang dalam keterampilan sosial. Situasi ini dibuktikan dengan begitu sering pertikaian kecil antara individu sanggup menjadikan tindak kekerasan atau betapa sering orang menyatakan ketidakpuasan pada sa at diminta untuk bekeda dalarn situasi kooperatif

Dalam pembelajaran kooperatif tidak hanya mempelajari materi saja. Namun siswa juga harus mempelajari keterampilan-keterampilan khusus yang disebut keterampilan kooperatif. keterampilan kooperatif ini berfungsi untuk melancarkan hubungan, kerja dan tugas. Peranan kekerabatan kerja sanggup di berdiri dengian mengembangkan komunikasi antar anggota kelompok sedangkan peranan kiprah dilakukan dengan membagi kiprah antar anggota kelompok selama kegiatan.

Keterampilan keterampilan kooperatif tersebut antara lain sebagai berikut ( Lundgren, 1994)
Keterampilan kooperatif tingkat awal
Meliputi: (a) memakai kesepakatan; (b) menghargai kontribusi; (c) mengambil giliran dan menyebarkan tugas; (d) berada dalam kelompok; (e) berada dalam tugas; (f) mendorong partisipasi; (g) mengundang orang lain untuk berbicara; (h) menuntaskan kiprah pada waktunya; dan (i) menghormati perbedaan individu.

Keterampilan kooperatif tingkat menengah
Meliputi: (a) memperlihatkan penghargaan dan simpati; ( b) mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara yang sanggup diterima; (c) mendengarkan dengan aktif; (d) bertanya; (e) menciptakan ringkasan; (f) menafsirkan; (g) mengatur dan mengorganisir; (h) menerima, tanggung jawab; (i) mengurangi ketegangan

Keterampilan kooperatif tingkat mahir
Meliputi: (a) mengelaborasi; (b) menyidik dengan cermat; (c) menanyakan kebenaran; (d) menetapkan tujuan; (e) berkompromi

Tingkah Laku mengajar ( Sintaks)
Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yang memakai pembeiajaran kooperatif, pelajaran di mulai dengan guru memberikan tujuan pelajaran dan memotivasi siswa belajar. Fase ini diikuti oleh penyajian informasi, seringkali dengan materi bacaan daripada secara verbal. Selanjutnya siswa dikelompokkan ke dalam tim tim belajar. Tahap ini diikuti bimbingan guru pada dikala siswa bekerja bersama untuk menuntaskan kiprah bersama mereka. Fase terakhir pembelajaran kooperatif mencakup presentase hasil final kerja kelompok, atau penilaian wacana apa yang telah mereka pelajari dan memberi penghargaan terhadap perjuangan usaha kelompok maupun individu.
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)"

Posting Komentar