Teori Behaviorisme: Plus-Minus Dan Aspek-Aspek Menarik

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280

Pada sisi negatif, behaviorisme sangat dikaitkan dengan kekuasaan dan kontrol, serta selalu dikonotasikan sebagai training untuk hewan. Teori behaviorisme juga sering dikaitkan sebagai model training di dunia industri yang telah sangat ketinggalan jaman. Teori ini juga sanggup dipertimbangkan sebagai teori yang anti-humanistik, dimana teori ini menolak adanya pilihan dan kebebasan dalam diri manusia. Teori behaviorisme gagal untuk menjelaskan faktor-faktor kontekstual menyerupai faktor kondisi sosial, ekonomi, dan politik dan kekuatan-kekuatan yang memicu munculnya suatu aksi. Teori behaviorisme juga gagal untuk menjelaskan bagaimana terjadinya perbedaan hasil berguru yang disebabkan oleh intelejensi yang diwariskan oleh orang bau tanah dan kepribadian seseorang.

Pada berguru di tingkatan yang lebih tinggi, teknik-tekknik behavioris tidak efektif untuk memicu berguru yang lebih dalam (deep learning), yang mana berkaitan dengan pemahaman dan pembentukan makna. Pada pembelajaran orang dewasa, pembelajaran tingkat lanjut, dan pembelajaran di tingkat pendidikan yang lebih tinggi, juga sangat sulit untuk mengaplikasikan teori behaviorisme lantaran teori ini gagal menjelaskan proses kreatif dan proses insidental dalam belajar, serta pebelajar mandiri. Secara umum, sepertinya teori behaviorisme ialah teori berguru yang anti intelektualitas.

Di sisi lain, behaviorisme sangat efisien dalam memicu berguru cepat (rapid learning) lantaran spesifikasi agresi dan tujuan pembelajarannya yang akurat. Prinsip-prinsip behaviorisme juga bermanfaat—yaitu mengatakan saran yang spesifik dan mudah kepada guru atau perancang kurikulum ihwal apa yang harus mereka lakukan.

Behaviorisme bersama-sama tidaklah total antagonistik dengan teori-teori berguru yang lain, bahkan ia sanggup eksis bersama-sama berdampingan dengan teori-teori berguru terbaru dengan berfokus pada kognisi atau akuisisi sosial dari pemaknaan. Teori behaviorisme sanggup berperan sebagai elemen fondasi bagi proses-proses kognitif yang lebih kompleks. Sebagai contoh, beberapa budaya Asia memandang pentingnya perolehan keterampilan repetitif (berulang / pengulangan) sebagai syarat mutlak untuk perkembangan kreativitas.

Behaviorisme masih menjadi interes bagi para pelajar dan pendidik lantaran banyak tingkah laris insan sanggup dihubungkan atau dijelaskan oleh teori ini. Beberapa praktisi behaviorisme baru-baru ini banyak bekerja sama dengan dunia pendidikan—termasuk penggunaan tujuan pembelajaran terstandar yang merangsang kemajuan berguru dan berguru sepanjang hayat. Sebenarnya teori behaviorisme sanggup dipandang sebagai teori yang lebih memuaskan terutama kalau dipandang sebagai suplemen bagi teori berguru konstruktivisme dan kognitivisme.
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Teori Behaviorisme: Plus-Minus Dan Aspek-Aspek Menarik"

Posting Komentar