ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Hakikat Motivasi Belajar
Pada hakikatnya motivasi merupakan suatu kekuatan (power) atau tenaga (forces) atau daya (energy) atau suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan (preparatory set) dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari.
Motivasi yang tumbuh dan berkembang pada diri seorang pebelajar sanggup muncul dengan jalan:
(1) Datang dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik),
(2) Datang dari lingkungan atau di luar individu (motivasi ekstrinsik).
Motivasi instrinsik
Motivasi intrinsik merupakan dorongan yang sering dikatakan dibawa semenjak lahir, sehingga tidak sanggup dipelajarai alasannya seseorang yang terdorong rasa ingin tahu, maka orang itu akan berguru dan pengetahuan serta kegiatan yang disadari oleh motivasi instrinsik ini akan bertahan lebih lama.
Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang melandasi partisipasi individu itu sendiri. Motivasi ekstrinsik sanggup berupa penghargaan, pujian, hukuman, hadiah. Dengan sendirinya motivasi ekstrinsik tetap mendukung dan menjadi pendorong yang berpengaruh dalam mencapai tujuan belajar. Motivasi sanggup merupakan tujuan dan alat dalam pembelajaran, motivasi sebagai faktor yang sanggup memilih keberhasilan berguru siswa dalam bidang pengetahuan, keterampilan, dan nilai. Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu;
1) kebutuhan,
2) dorongan, dan
3) tujuan.
Kebutuhan terjadi apabila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang dimiliki dan yang diharapkan. Dorongan juga merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan cita-cita atau pencapaian tujuan. Dorongan yang berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi. Sedangkan tujuan yakni hal yang ingin dicapai oleh individu.
Beberapa fungsi motivasi belajar, yaitu :
1) Mendorong untuk berbuat,
2) Menentukan arah perbuatan
Pengukuran motivasi belajar, sanggup dilakukan dengan menciptakan sebuah instrumen pengukur yang mempunyai rentangan. Rentangan tersebut lalu diberi nilai secara kontinum dari yang tertinggi hingga yang terendah, berbentuk isyarat yaitu secara berturut-turut kode, misalnya:
1) SS (Sangat Setuju) dengan nilai 5,
2) isyarat S (Setuju) dengan nilai 4,
3) isyarat R (Ragu-ragu) dengan nilai 3,
4) Kode TS (Tidak Setuju) dengan nilai 2,
5) Kode STS (Sangat Tidak Setuju) dengan nilai 1.
Jika anda tidak ingin repot menciptakan sendiri, dan mungkin ingin mencoba memakai angket pengukur minat dan motivasi berguru model ARCS yang disadur dari John Keller, 1987 anda sanggup mendownloadnya di sini.
==
hakikat motivasi, motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik, fungsi motivasi belajar, pengukuran motivasi belajar, instrumen pengukur motivasi belajar
0 Response to "Hakikat Motivasi Belajar"
Posting Komentar