Pembelajaran Kontekstual (Contexlual Teaching And Learning)

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Pembelajaran Kontekstual (Contexlual Teaching and Learning)

Muhammad Faiq Dzaki

Menurut Rachmadiarti (2002) suatu proses acara berguru mengajar sanggup dikatakan berorientasi pada Contextual Teaching and Learning (CTL) apabila mempunyai tujuh pilar yaitu: (1) Inkuiri (inquiry); (2) bertanya (questioning); (3) konstruktivisme (constructivism); (4) masyarakat berguru (learning community); (5) evaluasi autentik (autentic assesment); (6) refleksi (reflection); dan (7) pemodelan (modelling).

Pada pengembangan model dan seni administrasi pembelajaran, prinsip-prinsip CTL banyak menawarkan donasi terhadap pengembangan model pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning/CL) dan model pengajaran menurut problem (Problem Based Instructions/PBI). Hal ini disebabkan lantaran prinsip-prinsip CTL ini temyata sangat terkait erat dengan teori konstruktivis. Di samping itu, salah satu pilar CTL ihwal pemodelan menawarkan donasi terhadap model pengajaran pribadi (Direct Instructions/ DI). Demikian pula dengan aplikasi prinsip CTL lainnya tercermin pada seni administrasi pembelajaran (Learning Sgrategy/LS).

Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning/CL)
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pengajaran di mana siswa berguru dalam kelompok-kelompok kecil yang mempunyai tingkat kemampuan berbeda. Dalam menuntaskan kiprah kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu materi pembelajaran.

Model Pengajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Instruction/PBI)
Secara garis besar PBI terdiri dari menyajikan kepada siswa situasi problem yang otentik dan bermakna yang sanggup menawarkan kemudahan kepada mereka untuk melaksanakan penyelidikan dan inkuiri. Peranan guru dalam PBI yaitu mengajukan masalah, memfasilitasi penyelidikan dan obrolan siswa, serta mendukung berguru siswa. PBI diorganisasikan di sekitar situasi kehidupan faktual yang menghindari balasan sederhana dan mengundang banyak sekali pemecahan yang bersaing. Adapun ciri-ciri utama PBI mencakup suatu pengajuan pertanyaan atau masalah, suatu pemusatan antar disiplin, penyelidikan autentik, kolaborasi serta menghasilkan karya atau peragaan. PBI tidak dirancang untuk membantu guru menawarkan gosip sebanyak‑banyaknya kepada siswa. PBI utamanya dikembangkan untuk membantu siswa membuatkan kemampuan berflkir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual.

Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction/DI)
Model Pembelajaran pribadi merupakan suatu model pengajaran yang sebenamya bersifat teacher center Dalam menerapkan model pengajaran langsung, guru harus mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan yang akan dilatihkan kepada siswa secara langkah demi langkah. Karena dalam pembelajaran kiprah guru sangat lebih banyak didominasi maka guru dituntut semoga sanggup menjadi seorang model yang menarik bagi siswa.
Model pengajaran pribadi dirancang secara khusus untuk membuatkan pengetahuan prosedural dan deklaratif

Strategi Belajar (Learning Strategy)
Akhirnya, yaitu sangat penting bagi guru untuk membantu para siswanya menguasai seni administrasi belajar. Strategi berguru merupakan alat untuk membantu siswa berguru dengan kemampuannya sendiri Proses‑proses ini dipakai untuk membantu siswa "belajar bagaimana belajar” (learn how to learn), yaitu bagaimana memahami, menyimpan dan mengingat kembali keterampilan atau informasi. Strategi‑strategi berguru sanggup dibagi menjadi empat kategori, yaitu seni administrasi pengulangan, seni administrasi elaborasi, seni administrasi organisasi dan seni administrasi metakognitif

Multi ModelMerupakan penggabungan beberapa model pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan kontekstual.
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Pembelajaran Kontekstual (Contexlual Teaching And Learning)"

Posting Komentar