Belajar Aktif: Membuat Semangat Berguru Di Dalam Kelas

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280

Penelitian telah memperlihatkan bahwa metode ceramah tradisional, di mana guru bicara dan siswa mendengarkan, mendominasi ruang kelas. Oleh alasannya itu penting untuk mengetahui sifat pembelajaran aktif, penelitian empiris mengenai penggunaannya, hambatan umum dan hambatan yang menyebabkan resistensi para pendidik untuk memakai teknik instruksional interaktif, dan bagaimana sekolah, pengembang, administrator, dan peneliti pendidikan sanggup memperlihatkan hasil konkret pembelajaran aktif.

APAKAH BELAJAR AKTIF DAN MENGAPA BELAJAR AKTIF ITU PENTING?

Anehnya,penggunaan istilah "pembelajaran aktif" oleh para pendidik kita pada umumnya lebih mengandalkan pemahaman intuitif daripada definisi umum yang semestinya. Akibatnya, banyak sekolah menyatakan bahwa semua berguru secara inheren ialah aktif dan bahwa siswa oleh alasannya itu terlibat aktif ketika mendengarkan presentasi formal di kelas. Analisis literatur penelitian (Chickering dan Gamson 1987), memperlihatkan bahwa siswa harus melaksanakan lebih dari sekedar mendengarkan: Mereka harus membaca, menulis, mendiskusikan, atau terlibat dalam memecahkan masalah. Yang paling penting, untuk terlibat secara aktif, siswa harus terlibat sedemikian rupa pada tingkat tinggi kiprah berpikir menyerupai analisis, sintesis, dan evaluasi. Dalam konteks ini, diusulkan bahwa seni administrasi untuk memicu terjadinya berguru aktif didefinisikan sebagai acara instruksional yang melibatkan siswa dalam melaksanakan sesuatu dan berpikir wacana apa yang mereka lakukan.

Penggunaan teknik ini di dalam kelas sangat penting alasannya berdampak berpengaruh pada pembelajaran siswa. Beberapa penelitian telah memperlihatkan bahwa siswa lebih menentukan seni administrasi berguru aktif dibanding ceramah tradisional. Studi Penelitian lain yang mengevaluasi hasil berguru siswa telah memperlihatkan bahwa seni administrasi berguru aktif lebih unggul bila dibandingkan dengan teknik ceramah dalam mempromosikan penguasaan konten. Selanjutnya, beberapa penelitian kognitif telah memperlihatkan bahwa sebagian besar gaya berguru siswa menghendaki teknik-teknik pedagogis selain ceramah.

BAGAIMANA CARA AGAR BELAJAR AKTIF?

Modifikasi tradisional ceramah (Penner 1984) ialah salah satu cara untuk memasukkan pembelajaran aktif di kelas. Penelitian telah menunjukkan, misalnya, bahwa bila seorang guru memungkinkan siswa untuk mengkonsolidasikan catatan mereka dengan menunda sebanyak tiga kali masing-masing selama dua menit selama proses pembelajaran berlangsung, siswa akan berguru jauh lebih banyak wacana informasi yang telah diberikan (Ruhl, Hughes, dan Schloss 1987).

Dua cara sederhana namun efektif lain untuk melibatkan siswa selama KBM ialah memasukkan demonstrasi singkat atau pendek, latihan menulis yang tak perlu diberi nilai dan dilanjutkan dengan diskusi kelas. Alternatif lain yang sanggup diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan keterlibatan siswa adalah: (1) umpan balik, yang dibentuk di anatara dua ceramah terpisah dengan sesi-kelompok kecil penelitian, dan (2) panduan, di mana siswa mendengarkan 20 - hingga 30-menit presentasi tanpa membuat catatan, diikuti dengan menulis apa yang telah mereka dengarkan selama lima menit wacana apa yang sanggup mereka ingat lalu melanjutkan sisa waktu pelajaran dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling mengklarifikasi dan menguraikan materi pelajaran yang gres diberikan.Diskusi di kelas merupakan salah satu seni administrasi yang paling umum untuk memicu berguru aktif. Jika tujuan pembelajaran ialah untuk memicu ingatan jangka panjang informasi, untuk memotivasi siswa untuk berguru lebih lanjut, untuk memungkinkan siswa untuk menerapkan informasi dalam situasi baru, atau untuk menyebarkan kemampuan berpikir siswa, maka diskusi ialah yang terbaik (McKeachie et al 1986).

Penelitian telah menunjukkan, bahwa untuk mencapai tujuan ini guru harus mempunyai teknik alternatif dan seni administrasi yang baik wacana cara mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi diskusi (Hyman 1980) dan harus membuat lingkungan yang mendukung baik secara intelektual maupun emosional semoga mendorong siswa untuk berani mengambil risiko (Lowman 1984).Beberapa seni administrasi lain untuk memicu terjadinya berguru aktif yaitu pembelajaran berbasis visual. Pembelajaran berbasis visual memperlihatkan titik fokus yang membantu guru untuk melaksanakan teknik interaktif lainnya. Dalam kelas, menulis merupakan cara yang sangat baik untuk melibatkan siswa dalam melaksanakan sesuatu dan berpikir wacana hal-hal yang mereka lakukan. Dua seni administrasi terkenal yaitu model pembelajaran menurut problem dan Desain Terbimbing (Guided Design). Teknik pembelajaran aktif lainnya yang layak dipakai ialah pembelajaran kooperatif, debat, drama, bermain kiprah dan simulasi, dan tutor sebaya.
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Belajar Aktif: Membuat Semangat Berguru Di Dalam Kelas"

Posting Komentar